I found you, you found me

3.1K 313 42
                                    

"Takemichi, kau sangat mirip kakakku"

"Hidupku sangat menderita"

"Tolong aku, Takemichi"

.
.
.

Takemichi tersentak, matanya terbuka tiba tiba, namun dia hanya melihat kegelapan, ya matanya tertutup oleh sebuah kain, tangannya terikat, ia bingung apa yang terjadi, kenapa bisa dia terikat seperti ini, ah dia ingat dia habis dari kuil dan berdoa di sana, setelah itu ia jatuh pingsan karena di pukul oleh seseorang, dari belakang, ia berusaha membuka tali yang mengikat tangannya namun ikatannya sangat kuat membuatnya kesulitan membuka ikatan di tangannya itu.

tak lama kemudian, suara pintu terbuka terdengar, langkah kaki yang berbalut sepatu pantofel yang mahal membuat Takemichi terheran, ia sebenarnya sedang berada di mana?

"K-kau siapa?! sekarang aku berada di mana?" keringat dingin, pikiran Takemichi tidak karuan apa ia akan mati hari ini? padahal sebentar lagi ia akan menikah dengan Hina, tapi dia akan berakhir seperti ini?

Kain yang menutup mata Takemichi terbuka, di lihat di sana pemuda tinggi, dengan rambut pink, dan luka di kedua sudut bibirnya menatap Takemichi dengan tatapan malas.

"Aku bingung, kenapa Tuanku tidak mau kau terbunuh.."

Takemichi berfikir keras, ia sepertinya pernah melihat orang itu, tapi siapa? tanyanya dalam benaknya.

"aku jadi ingin sedikit bermain main denganmu.." pemuda itu mengambil dua buah pil dan menelannya, ia tertawa "hahahaha..." Takemichi hanya menatapnya dengan tatapan bingung, keringatnya menetes, dia harus segera melepaskan kaitan yang mengikat tangannya

"sayang sekali, mau kau mencoba melepas ikatan itu, kau tidak akan bisa" Seringaian lebar tampak jelas di wajah pemuda berparas cantik itu, pemuda itu meraih dagu Takemichi dan menatapnya ngeri.

"e-eh?!" Takemichi membulatkan matanya takut, badannya gemetaran, kenapa suasananya sangat mengerikan.

"Cukup, Sanzu.."

'Suara ini?!' batin Takemichi, bola matanya langsung mengarah kepada sumber suara, pemuda dengan rambut undercut putih, kantung mata yang tebal, berjalan ke arahnya.

"M-Mikey-kun?!" Takemichi mengeluarkan air matanya, akhirnya ia bertemu dengan Mikey, ia ingin mengundangnya ke acara pernikahannya dengan Hina, ia ingin Mikey hadir di sana.

"Aku sangat senang bisa menemuimu!" Takemichi tersenyum canggung.

Pemuda yang di panggil Sanzu itu mengambil sebuah suntikan, dan memberikannya kepada Mikey, Takemichi terdiam menatap suntikan yang berisikan cairan berada di tangan Mikey.

terdiam, dia takut Takemichi ketakutan.

"masa depan ini cukup baik bukan, Takemichi?" Ucap Mikey menyuntikan cairan tersebut kedalam tubuh Takemichi.

Dan dalam beberapa detik Takemichi terengah, apa yang di suntukan oleh Mikey? badannya terasa panas, dia ingin muntah, rasanya sakit.

"M-mikey-kun"

"Aku menemukanmu, Takemichi, jadi sekarang kau adalah milikku"

Takemichi membulatkan matanya, ia terbatuk.

Mikey hanya menatap datar dan meraih dagu Takemichi.

"Aku tidak senang mendengar berita itu, Takemicchi. kau akan menikah? dan itu membuatku sakit" Mikey menghempas wajah Takemichi dengan kasar, dan melangkah pergi.

"setelah baikan bawa dia ke kamarku, Sanzu"

Sanzu langsung membungkuk

"Baik, Raja!"
.
.
.

Setelah bertarung melawan kesakitan, Takemichi terdiam, matanya menatap kakinya begitu lama. Sanzu yang melihatnya tersenyum senang.

"Baiklah sekarang, kau akan pindah, pria jalang"

Sanzu menggengdong takemichi dengan gaya Bridle Style, masih dengan tatapan kosong Takemichi mengucapkan sesuatu, namun sanzu tidak mendengarkannya.

sesampainya di kamar Mikey, Takemichi di tidurkan di atas ranjang besar milik Mikey.

dan sebelum Sanzu pergi, ia membungkuk dan melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar itu.

Takemichi masih tidak bergeming, ia masih terdiam dan menatap kosong ke arah langit langit kamar itu, kamar luas dengan dinding beton, balkon besar yang menampilkan kota Tokyo, dan juga perabotan perabotan mahal, seperti sedang berada di hotel bintang 5.

Mikey melangkahkan kakinya ke arah Takemichi, ia masih menatap Takemichi dengan datar.

Surai hitam Takemichi basah, air liur yang masih membasahi bibirnya, dan sayunya yang kosong menatap Mikey.

"M-mikey.. kun, kenapa?"

Mikey mendekatkan kepalanya dan menjilat saliva milik Takemichi.

Takemichi tidak bergeming, membeku, dan takut. badannya masih lemas, dan tidak dapat melakukan apa apa juga, membuat Mikey bisa dengan leluasa menjilat bibirnya dan menciumnya.

Takemichi masih terdiam menikmati ciuman yang di berika Mikey kepadanya, ia menahan nafas karena takut, entah kenapa dia merasa sangat takut sekarang, ini pertama kalinya dia berciuman dengan laki-laki, Takemichi menutup matanya rapat rapat, mencoba mengikuti pergerakan yang di lakukan Mikey kepadanya.

"mh..." Takemichi sudah pada limitnya, paru parunya terasa kosong karena ia menahan nafasnya, membuatnya berusaha mendorong dada bidang milik Mikey.

namun Mikey tidak peduli dan tetap menciumnya seolah Takemichi sedang menikmati ciumannya.

karena tidak tahan, Takemichi menggigit lidah Mikey sampai membuat Mikey dengan reflek memukul wajah Takemichi dengan keras.

Tatapannya mengerikan Takemichi kesakitan, menahan sakit pukulan seorang Mikey yang tak terkalahkan.

"a-aku tidak bisa bernafas M..Mikey-kun" ucap Takemichi sambil terengah.

Mikey yang salah paham langsung mengusap pipi Takemichi dengan lembut.

"maafkan aku Takemichi, kau jadi terluka" Mikey menatap Takemichi dengan sedih, membuat Takemichi menggelengkan kepalanya. "aku tau Mikey-kun hanya terkejut aku menggigit lidah Mikey-kun"

Mikey sedikit tersenyum, dan Takemichi langsung membulatkan matanya, ia ingin melihat Mikey yang selalu tersenyum seperti dulu, dan apakah dia bisa membuat Mikey yang selalu tersenyum itu kembali?

jujur dia sangat bingung.

lalu Mikey menjatuhkan dirinya di sebelah Takemichi, ia memejamkan matanya, tertidur, Takemichi menatapnya, lalu wajahnya sedikit memerah, dan mencoba mengalihkan pandangannya.

"tidurlah Takemichi, dan jangan membantah"

Takemichi langsung tersentak kaget, ia langsung memejamkan matanya, memaksa dirinya agar tertidur, namun karena ia juga sudah kelelahan membuatnya dengan cepat tertidur dengan nyenyak.

Mikey membuka matanya, menatap wajah Takemichi yang sudah terlelap, ia mengusap pipi Takemichi, ingin memilikinya seutuhnya, untuk dia dan hanya untuk Mikey seorang, tidak ada yang lain, bahkan rekannya pun tidak ada yang boleh memilikinya, Hanagaki Takemichi, adalah milik Sano Manjirou.

iya, Takemichi hanya milik Mikey selamanya

....

Halo semua, part ke 2 udah langsung ku tulis, hehe maaf ya kalau banyak typo, jujur aku membuat cerita ini karena kegabutanku 🗿

mungkin ada banyak yang aneh, minta koreksinya ya para senpai senpai 😖 seneng bisa bikin cerita kaya gini walaupun ceritanya abstrak bin gaje.

xixixixi CIAOOO!!💛

The Lost BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang