#4. Bright

425 35 0
                                    

( kisah ku)

"nama gue siapa sih?"

"kenapa mereka sangat tinggi?"

"apa gue juga tinggi?"

"jangan bilang gue juga ganteng"

Gue tersenyum tipis saat memikirkan semua itu.

"lu napa?" tanya pria yang ngaku abang gue

"phi, nama gue siapa?" tanya gue

"ga mungkin saleloy kan" lanjut gue dari hati

"nama lu bright dan gue mew" jawab dia

"hufftt akhirnya nama gue bagus juga" gue pun tersenyum

"dia perth" mew mengenalkan perth abang gue juga katanya

"dia gulf dan saint" lanjut mew

"gue win" ucap lelaki yang pertama kali gue lihat saat bangun dari koma

"nama gue bright" ucap gue mengenalkan nama gue

Gue melihat win yang tersenyum ke arah gue seketika gue salah tingkah saat dia natap gue.

Mew nganterin gue ke kamar disana terlihat foto gue, mew dan perth.

"ini kamar lu, semuanya baru karena kita baru saja merenovasi rumah" jelas mew lalu pergi ninggalin gue

Gue melihat kearah jendela kamar, terlihat pantai yang sangat indah membuat pikiran gue tenang.

Tok tok tok

Suara seseorang mengetuk kamar gue, lalu terlihat win datang menghampiri gue membawa obat yang dokter berikan.

"ini obat nya jangan lupa nanti harus di minum ya--" ucap win

Ga tau kenapa suaranya terdengar sangat lembut di kuping gue

"makasih--" gue pun tersenyum ke dia.

"hm.." diapun pergi menutup pintu kamar secara perlahan dan gue lumayan lama menatap pintu kamar itu dengan memikirkan sebenarnya gue sama dia ada hubungan apa,  kenapa phi mew ga bilang apa apa tentang kita.

Untuk pertama kali gue ngelihat wajah gue sendiri di cermin "wahhhh" gumam gue

"gue manusia kan?"

"gue ganteng banget Anjirrrr"

"lebih ganteng daripada mereka"

"hahahaha"

Seketika gue tertawa saat menyadari wajah gue yang sempurna

"pantes yaaa mereka melihat gue kek gitu, wajar sih kalau mereka lihat wajah gue yang begini"

Gue pun hanya bisa memuji wajah gue sendiri.

"tapi..  Win terlihat manis" gumam gue saat melihat wajah win dalam lamunan.

"win.. Win.. Bahkan nama nya aja imut" gue pun tersenyum saat membayangkan pria itu.

"moga aja dia pacar gue juga yakan, hahaha--"

Gue berharap seperti itu, karena saat gue melihat dia itu terasa hangat namun asing tapi tiba tiba tatapannya buat gue nyaman.
Saat akan membuka pintu kamar terlihat perth sedang berdiri tepat di dekat pintu "phi ga mguping gue kan?" gue sebenarnya kaget pas tau dia ada di depan pintu

"engga, cuma kedenger doang" jawab dia dengan wajah datar

"ayo makan" lanjutnya

"tapi emang lu ganteng sih" lanjut dia lagi sambil berjalan menuju meja makan

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang