[21+] bagi yang rada gimana gitu skip ketengah-tengah aja yaa
"j-jeff.."
Yessa menggigit bibir bawahnya, sudah berkali-kali ia melakukan pelepasannya namun pria yang menggagahinya itu belum juga melakukan pelepasannya.
PLAK!
Selepas membalikan tubuh yessa menjadi tengkurap, kini jeffrey memukul pipi bokong yessa dengan keras, gairahnya masih memuncak. Jeffrey menarik perut yessa ke atas, membuat posisi yessa semakin terlihat panas di mata jeffrey.
"AKHH!" yessa menjerit, jeffrey melakukannya dengan kasar. Menghantam kepunyaan nya dari belakang dengan brutal. AC dikamar jeffrey seakan tak berfungsi, keringat satu sama lain membasahi tubuh hingga suara perpaduan kulit itu terdengar sangat basah.
Kedua tangan jeffrey yang ada di antara pinggang ramping yessa itu menggerakan pinggang yessa secara cepat, menggerakannya berlawanan arah dengan gerakan yang ia buat.
"Arghh fuck!"
Kepala jeffrey mendongak ke atas, matanya terpejam dengan mulut yang sedikit terbuka. Akhirnya pria itu menemukan pelepasannya. Yessa menggigit bibir bawahnya kala merasakan hangat di bagian perutnya.
Dengan tautan di bawah yang masih menyatu jeffrey menidurkan dirinya di samping yessa, membetulkan posisi yessa yang tengkurap menjadi menghadapnya, lantas kini Jeffrey memeluk tubuh mungil yang tak terbalut pakaian itu.
"sa.." jeffrey menggantungkan ucapannya, lantaran nafasnya belum juga stabil. Tangan jeffrey yang tadinya mengelus punggung mulus yessa itu kini menangkup kedua pipi yessa, membawa wajah wanitanya itu agar menghadapnya.
"sorry."
Yessa tak bersuara, matanya memandang netra jeffrey yang sudah kembali seperti semula, tak ada lagi kabut gelap seperti saat pria di hadapannya ini menggagahinya dengan kasar tadi.
"jangan kaya tadi lagi." Lirih yessa lantas memeluk jeffrey, memeluk tubuh jeffrey yang berotot itu dengan erat. Jeffrey yang tengeh mangelus punggung mulus yessa itu mengangguk pelan.
Yessa menarik wajahnya dari dada bidang pria itu, lantas memegang kedua rahang tegas jeffrey dengan tangannya, jeffrey memandang yessa heran dengan senyuman tipis di wajahnya. "kenap-"
Ucapan jeffrey terpotong oleh yessa yang tiba-tiba mengecup bibirnya singkat. "baru bilang jangan gitu, sekarang udah mancing aja."
Yessa tersenyum menampilkan gigi rapihnya, netra yessa kini sibuk menelisik wajah jeffrey yang masih berkeringat dengan rambut yang sedikit basah. "heran, kenapa ganteng banget sih"
Jeffrey tersernyum lebar hingga memunculkan kedua dimple di pipinya. "nih dimples nya gemesin bangett!" yessa menusuk kedua dimple jaehyun dengan kedua telunjuknya.
Hingga netra yessa tiba-tiba menatap bibir tebal jeffrey, senyumnya yang mekar itu perlahan menyusut, diikuti wjahnya yang perlahan mendekat ke arah wajah jeffrey, netranya ikut menutup kala dua labium itu kembali bertaut.
Yessa mencium labium jeffrey lembut, namun jeffrey yang tak sabaran menambah ciuman itu sedikit lebih panas, melumatnya dengan tenang namun menuntut, memberi yessa hisapan kecil di bibir bawah wanita itu.
Ciuman itu terlepas, keduanya sibuk menghirup udara. Yessa yang awalnya hanya tertidur di samping jeffrey itu beranjak, duduk di atas jeffrey dengan tautan bawah yang masih menyatu.
"arghh.. sa, what are you doing baby?" jeffrey menahan erangannya, pria itu bingung sendiri. "do you wanna make out again?"
Mendengar pertanyaan itu Jeffrey menelan ludahnya sendiri, lantas dengan segera pria itu membetulkan posisi tubuhnya menjadi setengah duduk dengan punggung yang menyender pada dashboard kasur.
"yes please."
Ucapan jeffrey itu menjadi sesi kedua permainan mereka dengan yessa yang memimpin.
* * *
Jendela yang terbuka itu mempersilahkan angin masuk kedalam hingga membuat gorden putih itu menari-nari, dengan perlahan cahaya matahari berhasil melewati dan menerpa wajah yessa yang tengah tertidur.
Wanita itu mengernyitkan matanya, perlahan terbuka, nertranya itu kini mendapati hari sudah cerah. permainan yang di lakukannya semalam dengan jeffrey cukup membuat ia merasa sakit di seluruh badan.
Bukan maen emang tenaganya jeffrey.
Yessa beranjak dari kasur dengan selimut tebal yang menyelimuti tubuh tanpa kainnya itu, lantas dengan langkah yang sedikit susah yessa memaksakan diri menuju kamar mandi, hendak membersihkan diri.
Selepas membersihkan diri yessa berjalan menuju dapur dan mendapati sebuat sticky note yang tertempel di pintu kulkas.
Morn bby, don't forget to breakfast. Ada sayur sop di meja makan, angetin dulu. Saya berangkat pagi, nanti doyoung jemput kamu buat ke rumah sakit.
Yessa tersenyum menahan gemas saat membaca sticky note jeffrey. lantas setelah itu ia menghela nafasnya, perasaan bersalah kembali menggrogoti hatinya saat ia mengingat jayden.
Lantas dengan segera yessa melakukan apa yang di perintahkan jeffrey. Selepas sarapan dan mencuci piring yessa berjalan kedepan, mengunci kembali rumah juga pagar.
"lama bang-"
"ANJIR!!"
Yessa terpekik kaget, suara doyoung yang tiba-tiba benar-benar membuatnya terkejut. "nggak usah ngagetin apa kak..."
"lo nya yang kagetan jamal" doyoung menatap yessa dengan wajah kesal. "kenapa deh?"
Mendengar pertanyaan yessa doyoung menghela nafasnya lelah. "udah satu jam saya nungguin kamu keluar rumah sa"
"serius?" mata yessa membola, wanita itu tak percaya. "muka saya keliatan kaya bercanda nggak sih?"
"keliatan kaya kelinci sih, hehehhe" doyoung hanya menatap yessa datar untuk merespon ucapan yessa. "bercanda kak, kenapa kak doy nggak telepon aku aja?"
"emang saya punya nomor kamu?"
Yessa menelan ludahnnya sendiri, iya juga. "yaudah masuk aja, kenapa nungguin di luar"
"sa, dengerin ya. pagar nya di kunci, jeffrey udah saya pintain kunci cadangannya, tapi nggak dia kasih" ucap doyoung penuh penekanan. Sedangkan yessa hanya bisa memberikan doyoung senyuman tak enak nya itu. "maaf ya kak"
"udah lah, kita langsung berangkat aja ke rumah sakit" karena kesal akhirnya doyoung masuk terlebih dahulu kedalam mobil, di ikuti yessa.
"sebentar," izin doyoung lantas pria itu mengambil sesuatu dari jok mobil belakangnya.
"pake" perintah doyoung pada yessa lantas memberikan hoodie putih tulang miliknya pada wanita itu. "hah?"
Yessa membukakan mulutnya tak mengerti, doyoung terlalu tiba-tiba.
Karena doyoung merupakan manusia yang memiliki kesabaran tipis, pria itu akhirnya kembali merebut hoodie putihnya lantas memasukan hoodie itu ke kepala yessa dengan paksa.
"kak doy kenapa sih?"
"Pake sa, jangan nanya mulu. Saya tau emang jeffrey kalo main emang ganas banget ampe leher kamu kaya di gigit kebo gitu." Ucapan doyoung cukup membuat yessa bungkam. Ia malu, malu banget ampe mau tenggelam aja.
Akhirnya doyoung menjalankan mobilnya, dalam diam yessa memandang doyoung, tiba-tiba senyumnya merekah kala mengingat Tian dan Yudha, kakaknya yang selalu sibuk itu.
"makasih ya kak doy, udah bersikap layaknya kakak aku."
Masih pusing ama Jaehyun Johnny yg pamer abs :')
Btw,maaf ya kalo ada typo, soalnya ngetik langsung publish hehehehhe

KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Single Dad [LENGKAP]
Fanfiction[🔞 ]Gara-gara Pak RT, jeffrey jadi harus nikahin cewek labil kaya fayessa. Main Cast [Jaehyun Jeong x OC] ©der-doarr, 2021 - - - cerita masih ga nyambung, dan banyak kurang nya. Mohon dimaklumi, aku malas revisi 🙏