Chapter 4

354 69 30
                                    

JANGAN LUPA VOTE, COMMENT & SHARE YA!
Story by : Lilin_ln
Jangan lupa follow akun WP-ku juga, yah Lilin_ln Thanks you!
Update, 14 Oktober 2021

JANGAN LUPA VOTE, COMMENT & SHARE YA! Story by : Lilin_lnJangan lupa follow akun WP-ku juga, yah Lilin_ln Thanks you! Update, 14 Oktober 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lintang terbelalak kaget. Ada yang menepis sihirnya, bahkan sampai meyerang balik ke Lintang. Di saat Lintang ingin melakukannya lagi, terulang kembali tepisan itu. Bahkan, pelipisnya sampai membekas goresan seperti disayat pisau.

Lintang celingukan seperti orang bodoh. Lalu tiba-tiba saja wajahnya seakan didorong untuk mundur sampai gadis itu tersungkur ke lantai.

"Siapa?" gumam Lintang.

Satu meter di belakang Lintang, seorang lelaki dengan gingsul yang memanjangnya itu, menyeringai. Cowok itu menatap Lintang hina, lalu tersenyum mengejek. Bersandar di tembok dengan rambut sempongnya yang dibuat acak-acak, tangan kanannya masuk ke dalam saku celana. Memakai jaket kulit dengan topi hitam yang terpasang di kepala cowok itu, terlihat seperti teroris saja. Dan jangan lupakan... rambut cowok itu yang berwarna putih sempurna.

"Thanks, sihir lo bikin gue bebas dari dinding kaca yang udah lapuk," celetuk cowok itu santai. Sisi matanya merah, wajahnya melebihi tampang Vihar.

Lintang menelan ludahnya, lalu menoleh. Dahinya berkerut dan langsung saja berdiri sambil berujar, "Iblis."

Cowok yang dibilang iblis itu terbahak kencang, lalu seringaiannya begitu lekat di bibirnya. Gigi sebelah kanan cowok itu, panjang seperti vampir. Bahkan, ketika bibir cowok itu sudah terdiam pun, gigi gingsul itu masih kelihatan begitu runcing dan tajam. Lintang tidak bisa membayangkan jika gigi itu menggigitnya.

"Lo siapa?!" teriak Lintang sambil menunjuk tepat ke arah muka cowok itu.

Cowok itu tampak santai, dia menepuk-nepuk telinganya. "Lo ngomong apa gue gak denger," komentarnya.

"LO SIAPA BEGO?!" teriak Lintang semakin keras. Cowok yang tadi itu tidak terima dirinya diperlakukan seperti itu, dengan arrogant cowok itu mendekat dan langsung mencengkeram kedua pipi Lintang dengan satu tagannya. Satu tangannya lagi yang bebas terangkat tinggi-tinggi, berniat untuk menampar gadis kurang ajar itu.

Meski begitu, Lintang tidak sama sekali merasa takut. Dia justru melotot ke arah cowok yang tengah mencengkeramnya dengan sekuat tenaga.

Cengkeraman cowok itu tidak bisa dianggap main-main, Lintang bahkan sudah tidak kuat lagi untuk tidak menangis. Meskipun begitu, Lintang tetap tidak mau memohon-mohon pada cowok sinting itu untuk melepaskannya.

"Lo bilang gue apa tadi?" tanya cowok itu, salah satu kakinya sibuk menginjak dan menekannya kuat-kuat kaki Lintang. Lintang sampai lemas dibuatnya, apa kesalahannya? Kenapa cowok itu bersikap kurang ajar seperti itu padanya?!

Lintang melotot ke arah cowok itu, lalu berteriak keras tepat di depan wajah songong cowok itu, "BEGO! LO ITU COWOK BEGO! APA? GAK TERIM—"

Plakk!

TAITH HIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang