Terlahir dengan memiliki kekuatan pengendalian waktu.
Membuatnya bangga.
Sulit menunduk muka.
Mampu meretas yang mengusiknya.
Namun memiliki perjalanan hidup yang tidak terduga.
Justru sial, menelusup masuk ke ruang kaca.
Sendirian.
Sihirnya tidak d...
★ Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, welcome to the story "Taith Hir" series Selins_Project! ★
Nb : Dalam bahasa Welsh "Taith Hir" artinya "Perjalanan Panjang"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JANGAN LUPA VOTE, COMMENT & SHARE YA! Story by : Lilin_ln Jangan lupa follow akun WP-ku juga, yah Lilin_ln Thanks you! Start - 1 Oktober 2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Heh, jangan lari lo astaga!" Seorang gadis berlari tergesa-gesa sambil berteriak, padahal di depannya tidak ada satu pun orang yang tengah berlari. Lalu, siapa yang gadis itu kejar sebenarnya?
"Woi Lintang!" panggil salah satu gadis yang baru saja datang. Gadis itu menoleh sebentar, menatap ngeri ke arah seorang gadis yang barusan berlalu di sampingnya, sambil berteriak lalu tiba-tiba saja tertawa sendiri.
"Ngapain lo ke sini?" tanya Lintang ketus. Gadis yang berdiri di sebelah Lintang pun terhenyak, Buru-buru dia memulihkan lamunannya.
"Tang, itu yang tadi lari sambil teriak-teriak kayak orang gila kumat lagi?" tanya gadis itu. Lintang menatap ke arah gadis itu lekat-lekat lalu membuang mukanya ke sembarang arah.
"Si Danin? Cewek itu udah tiap hari kumat. Kurang obat kayaknya," jawab Lintang sembari memastikan.
"Btw, ngapain lo manggil gue?" tanya Lintang. Tampaknya gadis yang diajaknya berbicara tidak mendengarkan, sampai pada akhirnya Lintang kembali bertanya dengan berteriak, "Intan! Lo nggak budeg, kan?!"
Sepertinya teriakan Lintang sukses membuyarkan lamunan gadis yang barusan dipanggil Intan oleh Lintang.
"Astaga, Tang. Insyaf, Tang. Insyaf," balas Intan sambil menggosok-gosok telinganya sebab tadi Lintang berteriak di sebelah telinganya, bahkan sampai berdengung-dengung sampai sekarang.
