(name) terus berjalan menyusuri trotoar, dia tidak tau harus kemana, jika dia pulang ke rumah kakek nya, pasti kakeknya akan membuat ulah lagi.
apapun yang akan Bonten lakukan, (name) tidak peduli lagi, bahkan jika Sanzu akan menembak kepala nya.
(name) bahkan berharap itu terjadi.
kaki nya sangat lelah untuk berjalan lagi, sekarang dia sudah berada di tengah kota, berjalan sejauh itu membuat seluruh tubuhnya sakit, dan juga perut nya masih terus merasa mual.
(name) terduduk di halte bus, hanya untuk beristirahat sebentar sambil memikirkan ke mana tempat yang harus dia tuju.
"(name)??"
kepala (name) mendongak untuk menatap seseorang didepan nya, mata (name) terbuka lebar karena terkejut.
"Mitsuya?"
pria bernama Mitsuya itu langsung menarik (name) ke pelukan nya, wajahnya terlihat sangat bahagia karena berhasil bertemu kembali dengan (name).
Mitsuya adalah mantan kekasih (name) waktu SMP, (name) pernah menceritakan nya pada Kakucho, pria yang menjadi ketua club jahit, cinta pertama (name).
"kau kemana saja?"
"bukankah harusnya aku yang bertanya? sejak lulus SMP kau menghilang entah kemana"
Mitsuya menggaruk tengkuk nya, pria itu terkekeh menyadari dirinya lah yang menghilang dari kehidupan (name).
Mitsuya sangat merasa bersalah, dia masih mencintai (name) tetapi dia juga tidak bisa melibatkan (name) ke dalam dunia berandalan.
jadi Mitsuya lebih memilih untuk menghindari (name), dia tidak ingin (name) terluka.
"apa yang kau lakukan di halte jam segini?"
"emm aku . ."
"kau kabur lagi dari rumah kakekmu ya?"
(name) terkekeh, Mitsuya masih saja mengingat itu, waktu SMP (name) memang sering kabur-kaburan dari kakek nya, dulu dia mempunyai Mitsuya jadi (name) mempunyai nyali untuk kabur.
setelah putus dari Mitsuya (name) tidak lagi kabur dari rumah.
"itu berbeda, aku tidak lagi kabur dari nya"
Mitsuya menyadari sesuatu, wajah (name) terluka dan banyak plester di seluruh wajah wanita itu.
"apa yang terjadi padamu?"
(name) tersenyum kikuk, dia menyuruh Mitsuya duduk, lalu (name) menceritakan semua nya, berawal dari dia di jual dan berakhir mengandung anak nya Mikey.
Mitsuya sangat terkejut, dia tidak bisa berkata apa-apa, Mikey? anak Mikey? Mitsuya tau siapa itu Mikey, apalagi dulu mereka menjalin persahabatan yang sangat erat sampai Mitsuya lebih mementingkan sahabat nya itu daripada (name).
"lalu sekarang kau mau kemana?"
(name) menggeleng tidak tau, dia hanya ingin pergi jauh dari Bonten.
"mau tinggal bersama ku?"
"ehh?"
Mitsuya mengelus kepala (name), sebenarnya dia sangat hancur, wanita yang masih dia cintai sekarang bernasib buruk, seharusnya dulu Mitsuya tidak meninggalkan (name), dengan begitu pasti (name) hidup bahagia bersama nya.
"aku mempunyai apartemen tapi aku jarang pulang ke apartemen ku karena terkadang aku tidur di studio jahit"
"tapi-"
"(name), aku mohon"
Mitsuya memegang kedua tangan (name), memohon pada wanita itu agar menerima tawaran nya, mungkin ini bisa disebut bantuan karena dia merasa bersalah.
(name) menganggukkan kepala nya setuju, dan Mitsuya langsung memeluknya lalu menyuruh (name) untuk masuk ke dalam mobil milik nya.
。。。
Ran berantakan, wajah bahkan pakaian yang dia kenakan sangat berantakan, dia tidak menemukan (name) dimana pun.
saat masuk ke dalam kamar (name), baju (name) tidak ada di lemari nya, juga beberapa barang-barang nya sudah tidak ada di kamar.
hanya ada kalung yang (name) tinggalkan di meja rias, dan kalung itu adalah pemberian dari Ran.
"sialan!"
"aniki, ada apa?"
Rindou datang hanya mengenakan handuk nya, dia mendengar suara gaduh dan beberapa umpatan yang berasal dari kamar kakak nya.
"(name) menghilang"
Rindou tersentak , dia yakin (name) pergi karena hasil dari test nya positif.
"apa kau sudah mencari ke semua tempat?"
"aku tidak perlu mengatakan nya padamu"
Ran berjalan keluar dari kamar nya menuju ke dapur, dia menenggak minuman nya lalu membanting gelas itu ke lantai.
perasaan nya tidak tenang, dia tidak bisa kehilangan (name) dengan cara seperti ini.
Rindou dan lain nya menghampiri Ran, termasuk Mikey tetapi pria itu terlihat tidak peduli.
"ada apa Haitani? masih pagi kau sudah membuat keributan? apa kau bertengkar dengan (name)?"
Koko menjulurkan lidah nya, Ran yang emosi langsung meninju wajah Koko, Ran sedang tidak bisa diajak untuk bercanda.
"(name) pergi dari mansion, itu yang membuat aniki jadi kacau seperti ini"
Kakucho mencengkeram kerah baju Rindou.
"apa yang kau katakan keparat?"
"itu benar, dia kabur dari mansion"
Kakucho berlari menuju kamar (name) untuk memastikan wanita itu masih berada di kamarnya, tetapi setelah melihat kamar (name) yang berantakan dan baju di lemari nya sudah kosong membuat nya sangat emosi.
Kakucho menendang barang-barang yang ada disana untuk meluapkan emosi nya.
sedangkan dibawah Ran bersandar di kulkas, tubuhnya sangat lemas, padahal semalam dia dan (name) baik-baik saja, tetapi kenapa sekarang (name) pergi meninggalkan nya?.
"pasti ada penyebabnya kan? siapa yang terakhir bertemu dengan (name)?"
Koko akhirnya bersuara lagi setelah membersihkan darah yang keluar dari hidung nya.
"dia bertemu denganku"
Mikey menjeda ucapan nya sejenak, semua mata tertuju pada nya, termasuk Ran yang menatap sengit ke arah Mikey.
"dia bilang dia hamil anakku, jadi aku menyuruhnya untuk menggugurkan kandungan nya . . tapi wanita itu justru menyebutku gila"
Mikey tertawa, Ran langsung berjalan meninggalkan dapur, diikuti Rindou dan juga Kokonoi.
mereka akan mencari (name), kemana pun wanita itu pergi, Ran yakin dia akan menemukan nya
。。。
KAMU SEDANG MEMBACA
BITCHES ― BONTEN
RomanceWARNING! 𖥻 NSFW ⋆ 𖥻 21+ ⋆ 𖥻 TIDAK MENGIKUTI ALUR MANGA ⋆