Ketika hendak memasuki desa adzan dzuhur berkumandang.
Irfan :"bro, dah dzuhur, cari mushola yang deket, kita sholat dulu"
Feri :"oke oke"
Mereka pun menemukan mushola.
Irfan :"itu bro, langsung"
Sesampainya di mushola, mereka sembari menanyakan alamat Mbah Mamat kepada warga.
Irfan :"pak pak, mau tanya, rumahnya Mbah Mamat dimana ya pak"
Warga :"ya mas, rumahnya dia itu di pojok desa mas. Nanti masnya ngikutin jalan itu, terus naik belok kanan, rumah model kuno"
Irfan :"disini dia itu gimana pak"
Warga :"dia itu orangnya tertutup, paling keluar kalo cuma mau ke warung, kalo dulu dia sering keluar desa, tapi pada gak tau kemana"
Irfan :"ohh, ya pak terima kasih"
Warga :"sekalian mas, dah dzuhur, sholat sini"
Irfan :"iya pak. Oke berarti dari sini kita langsung kesana"
Setelah melakukan sholat, mereka langsung menuju ke rumah Mbah Mamat. Tidak lama mereka berhasil menemukan rumah yang dimaksud.
Feri :"Fan rumah kuno Fan"
Irfan :"iya iya, ini kali rumahnya"
Feri :"cek yok"
Sidqi :"bentar-bentar, aku ngerasain auranya gede banget, disini kayaknya bukan orang sembarangan. Kamu ngrasain gak Jo"
Joko :"bener, kita harus berhati-hati"
Irfan :"kalo begitu sebelum masuk kita berdoa dulu, minta pertolongan agar kita aman dari hal yang tak diinginkan"
Setelah berdoa mereka langsung kerumah tersebut.
Irfan :"assalamualaikum, assalamualaikum"
Feri dan Arfi mengintip dari celah cendela.
Feri :"gak ada siapa-siapa"
Arfi :"iya sepi"
Tiba-tiba terdengar suara dari dalam.
Mbah Mamat :"siapa di luar, ada apa kesini"
Irfan :"ada orangnya. Mbah kita kesini mau berbicara dengan Mbah"
Mb Mamat :"tidak ada yang perlu dibicarakan"
Irfan :"kami mau berbicara tentang ritual yang mbah lakukan dua tahun lalu"
Mb Mamat :"hah, siapa kalian, sebaiknya kalian pergi dari sini"
Irfan :"kami tidak akan pergi sebelum mbah memberikan informasi yang kami inginkan"
Mb Mamat :"tidak ada informasi apapun, pergi"
Irfan :"kami tidak akan pergi, cepat buka mbah atau kami paksa masuk"
Mb Mamat :"pergi kalian, atau sesuatu akan terjadi"
Irfan :"bantu dobrak cepetan, kita harus masuk untuk dapat informasi"
Feri :"oke, ayo Ar"
Arfi :"yo, satu dua tiga yak"
Pintu berhasil didobrak paksa.
Mb Mamat :"dasar kalian, mau mati kalian"
Mbah Mamat langsung membaca mantra-mantra, dan seketika itu juga Arfi langsung terpuruk kesakitan.
Arfi :"aahh, sakiiit tolong"
Feri :"Ar kenapa Ar"
Joko :"dia menggunakan ilmu hitamnya. Hei cepat lepasin ilmunya"
Mb Mamat :"apa, kamu mau nantang"
Joko :"baik, kalo itu mbah yang minta.
Mb Mamat :"masih ingusan kurang ilmu, mau nantang. Terima ini, aassaah"
Sembari membaca doa Joko menahan serangan gaib dari Mbah Mamat.
Joko :"haaaaah, ssshh"
Mb Mamat :"dasar sok kuat, aaah yak"
Kali ini Joko tidah bisa menahan serangan, hingga membuat Joko terpental.
Joko :"Sid bantu aku, gak bisa kalo sendiri"
Sidqi :"baik, kalian berdua bawa Arfi mundur. Ayo Jo"
Joko dan Sidqi mulai membaca doa.
Mb Mamat :"eeaahhh, kalian benar-benar mengujiku, baik kali ini kalian akan kalah, yyaaaak"
Sidqi dan Joko terpental, walaupun mereka bergabung bersatu mereka tetap kalah dari Mbah Mamat.
Mb Mamat :"cuma segitu dasar bocah, kali ini kalian yang akan merasakan kesakitan, sbsbs yaaaah"
Joko dan Sidqi mulai meronta kesakitan.
Joko :"aaahhh"
Sidqi :"aaakkhkh"
Mb Mamat :"sekarang tinggal kalian berdua"
Irfan :"Fer lari cari bantuan warga cepet"
Feri :"kamu gimana"
Irfan :"cepetan, cari bantuan"
Feri :"oke"
Mb Mamat :"mau lari kemana"
Tiba-tiba kaki Feri serasa tertarik, dan segera Irfan menyerang Mbah Mamat, dan mantra berhasil dicegah.
Irfan :"cepat lari"
Kali ini Feri berhasil melarikan diri.
Mb Mamat :"kamu tidak berguna, kamu saja yang terima ini"
Seketika itu semua bagian rumah bergetar hebat, dan secara tiba-tiba...
KAMU SEDANG MEMBACA
PINTU BELAKANG
HorrorBerawal dari kejadian yang janggal disebuah ruangan, hingga terjadi pengungkapan yang akhirnya terbuka semua kedok masa lalu.