Berdasarkan tips yang Ryuu dapatkan baik dari media sosial atau narasumber terpercaya, Ryusui Nanami, sang casanova sekolah tetangga, hal pertama yang harus dilakukannya dalan usaha awal adalah berkenalan. Kata putra bungsu konglomerat Nanami itu, setelah berkenalan, maka semuanya akan berjalan secara alami dan tanpa sadar mereka berdua sudah akan terjebak dalam penjara cinta.
Maka, hal itulah yang sedang diusahakan Ryuu sekarang. Dia bahkan rela bangun terlalu pagi--hal langka, mengingat selama ini Ryuu nyaris selalu terlambat--hanya demi melihat sang pujaan hati.
Di hari kerja kerasnya yang kedua belas, semuanya terbayarkan. Saat dia tengah berjalan luntang-luntung menuju halte, matanya menangkap siluet indah--buat dia sama kalian doang, sih--yang familiar, seragam akademi luar negeri terbalut rapi, tas sekolah diselempangkan di bahu, senyum kecil yang hangat dan menenangkan hati.
Sebelum terlambat seperti dulu, Ryuu segera menghampiri Chikara, "H-halo. Salam kenal, namaku Tanaka Ryuunosuke. Tolong...," Si pemuda cantik memiringkan kepala menatap siswa biksu di depannya ini, mungkin tengah keheranan. Saking imutnya, Ryuu sampai tak sanggup menengadahkan kepala menatapnya, memilih membungkuk dalam dan berteriak, "MENIKAHLAH DENGANKU!"
Hening sejenak.
Chikara terdiam di tempatnya, melongo menatap orang aneh yang bahkan baru dia ketahui namanya beberapa detik yang lalu, sedang mengajukan lamaran padanya. Sementara itu, Kinoshita Hisashi--sahabat Ryuu--dan Yuu menepuk dahi tidak percaya. Mereka menyuruh Ryuu untuk berkenalan terlebih dahulu, namun tidak ada yang menyangka si pemuda bermarga Tanaka itu akan senekat ini.
Tak butuh waktu lama untuk sadar, Chikara segera tersentak dan wajahnya memerah padam. Ryuu yang melihat hal itu segera menjadi khawatir, otak bodohnya menyangka Chikara sedang sakit. "Chi-ah, maksudku Ennoshita-san! Ada apa? Apa kau sedang sakit?"
Chikara menggeleng pelan, wajahnya dia tutupi. "T-tidak, Tanaka-san. Ma-maaf, ini pertama kalinya aku menerima pengakuan...,"
Menyadari apa yang dimaksud sang pujaan, wajah Ryuu pun ikut memerah. Keduanya terdiam dalam suasana canggung di halte bus, membuat Hisashi dan Yuu yang sedang menonton dengan popcorn dan es teh lemon di tangan masing-masing gemas ingin mendorong Ryuu dari belakang agar lebih agresif pada Chikara.
Seme kok malu-malu meong! Begitulah kira-kira curhatan hati seorang Hisashi dan Yuu, duo uke yang ingin jadi seme namun takdir--ralat, author menolak.
Chikara berdeham untuk memecah situasi canggung ini, dia berkata, "Maaf, Tanaka-san. Aku tidak bisa menikah denganmu sekarang karena aku masih harus sekolah." Dia salah tingkah ketika Ryuu menundukkan kepalanya sedih, "m-maksudku, bukan berarti aku akan menolak...," wajahnya kembali memerah, "itu, a-anu. Kurasa kalau kita berkencan dulu bukan ide buruk..., 'kan?"
Ryuu seketika tersenyum cerah kembali. "Tentu saja! Baiklah, kalau begitu mulai hari ini kita resmi berkencan!" Dia kembali ke kepribadiannya yang biasa, hanya saja lebih bersemangat dari sebelumnya. "Tidak perlu terlalu formal, panggil aku Ryuu saja!"
Chikara tersenyum manis, "Baiklah, Ryuu-kun. Kalau begitu, silahkan panggil aku Chikara juga."
"Tentu, Chikara!"
Keduanya berpisah ketika bus masing-masing datang. Ketika Chikara sudah pergi, Ryuu berbalik dan menatap sahabat-sahabatnya puas. "Bagaimana? Kau lihat itu? Sudah kubilang, jalan terbaik adalah ketika kita berterus terang!"
Yuu dan Kinoshita hanya melongo, mereka kehabisan kata-kata.
__________________________________________________
Tbc or not?
Tolong vomment kalau suka :)
Adegan ini Yuuto ambil dari hq yang bagian Tanaka nembak Kiyoko pertama kali terus ditolak XD
Sayonara!
KAMU SEDANG MEMBACA
Where We Meet || TanaEnno
FanficMereka selalu bertemu di halte bus. Tanaka dengan seragam sekolah hitamnya, dan Ennoshita dengan seragam akademi luar negerinya. WARN! -SHONEN AI -No lemon -Insert NariKino, Kiyoyachi, Daisuga, Asanoya -Genderfluid! Saeko x Female OC -Way too many f...