3

1K 75 7
                                    

"Saya gak main main Nadi, terlepas dari hubungan kita sebagai mahasiswa dan dosen, saya ingin serius sama kamu, saya gak butuh jawaban sekarang, kamu pikirkan saja dulu"

Ucapan Pak Dewa diruang Dosen tadi masih terngiang ngiang dalam  otak Nadi, bagaimana bisa Dosen yang terkenal tidak pernah tersenyum itu mengajaknya menikah.

"Nad, aku pulang duluan ya,  mau ke Toko Mama"
Nadi Tidak menggubris Icha.

"Nad, kamu kenapa sih?"

"hah?" seketika Nadi tersadar

"kamu diapain sih sama Pak Dewa, abis dari ruangan Pak Dewa kamu jadi tolol"

"apa sih Cha"

"ya udah, aku pulang duluan ya"

"iya, aku juga mau pulang kok"

Benar saja, Nadi tidak fokus semenjak keluar dari ruangan Pak Dewa pagi tadi. dengan langkah Gontai Nadi menuju parkiran kampus.
lalu seseorang berjalan tepat disamping nya.

"mau pulang?"

Nadi menoleh dan cukup terkejut.

"bapak!!!" kagetnya

"pulang sama saya mau?"

"Hah??" kagetnya lagi,

Pak Dewa mengacak ngacak rambut Nadi dan tersenyum, jika dilihat mahasiswa lain bisa jadi gosip ini.

"ya udah pulang sendiri, masih gugup kayak nya kamu, hati hati ya, langsung pulang, jangan mampir kemana mana.

lalu pak Dewa meninggalkan Nadi begitu saja yang masih terkejut dengan kelakuan pak Dewa, kepala Nya dielus. segera ia menuju sepeda motor kondisi jantungnya sedang tidak baik.

Nadi kembali mengendarai sepeda motor nya menuju Pulang, Kuliah hari ini sudah selesai, hanya saja pagi tadi Nadi dan teman sekelas nya tidak belajar karena ulahnya juga yang tidur dikelas, alhasil adalagi tugas tambahan dari Pak Dewa.
tepat jam 4 sore Nadi sudah sampai didepan Tokonya  ia lihat seorang laki laki dengan setelan Jas formal sedang memilih milih bunga dirak bunga paling depan,  kalau dilihat lihat dari perawakannya Nadi sangat kenal, ia dia Galin, mau apalagi sih gerutunya.

Galin masih sibuk memilih milih bunga sambil bersenandung, sesekali ia tersenyum, sudah seperti orang gila saja, ia belum sadar Nadi sudah pulang, dengan langkah malas Nadi masuk kedalam Toko melewati Galin.

"heee,,, sudah pulang"
ucap Galin sambil berjalan mengikuti Nadi kedalam toko, bahkan sampai kebelakang, Nadi sedang minum, raut wajahnya masam, pulang pulang sudah disuguhkan dengan mantan suami yang tidak tau diri.

lihat saja sekarang, Galin sedang berdiri disampingnya dengan tampang bodoh, dari tadi tidak berhenti tersenyum, lalu memberikan punggung tangannya didepan Nadi.

setelah meletakkan gelas Nadi melihat Galin dan berdecak kesal, ia meraih tangan itu lalu mencium nya.

"anak pintar" Galin mengacak ngacak rambut Nadi.

"mas mau apa kesini?"

"mau Rujuk"  jawabnya dengan tampang tak berdosa

"ck" Nadi kembali kesal, ia mulai jengah jika membahas itu.

"Nadi gak mau, mas jahat, udah ah, Nadi mau mandi, mas pulang aja, ini udah sore"

Nadi melangkah pergi tetapi tangan nya dicekal Galin.

"tunggu, mas kangen" Galin menarik Nadi masuk kedalam dekapannya, ia memeluk sangat erat, benar saja, Galin benar benar merindukan wanita itu, Nadi ingin berontak tapi tidak bisa, Galin lebih kuat.

"jangan kenceng kenceng" ucap Nadi, ia mulai sesak.
Galin sedikit melonggarkan pelukannya.

"maaf, mas kelepasan" Galin kembali menjatuhkan wajahnya dibahu Nadi, menghirup aroma wanita itu, ini kali pertamanya ia memeluk Nadi, rasanya nyaman, sedikit Galin mengintip kearah leher Nadi, dengan senyum smrik Galin menggigit Leher Nadi Pelan.

"aww" Nadi mendorong Galin, kurang ajar sekali melecehkannya, dikasih hati minta jantung beserta organ lainnya.

"mas apa apaan sih" marahnya.

"mas mau lagi" rengek Galin "ayo rujuk"

"sinting" Nadi meninggalkan Galin, lalu apalagi, tentu saja laki laki itu mengejar Nadi.

"tunggu sayang" Galin kembali meraih tangan Nadi.

"apalagi sih mas, jangan buat Nadi kesal terus, Nadi capek" Nadi benar benar lelah dengan Galin hari ini.

"maaf udah gigit leher Nadi" ucap Galin tulus, Nadi membuang muka dan melepaskan Tangan Galin, ia melangkah pergi.

"besok besok mas Gigit yang lain lagi yaaaa,, mas pulaaaaaang" Teriak Galin yang tidak digubris Nadi, sungguh tidak tau malu si Galin ini.

setelah Nadi masuk kedalam , Galin mendekati Maya karyawan Nadi.

"he kamu, tolong jaga istri saya, ini kartu nama saya kalau ada apa apa telpon kesitu" ucapnya Tegas.

Maya Meraih kartu nama yang disodorkan Galin dengan malas, ia juga jengah dengan orang ini daritadi, memilih milih bunga tapi tidak membeli.

"bunga nya pak?"

"bunga apa?"

"jadi beli gak? masak cuma diliat liat aja" Balas Maya sengit.

"buat siapa saya beli bunga? istri saya yang punya toko ini"

"Mbak Nadi janda kali asal bapak tau" Balas maya lagi.

"kamuuu" Galin melotot pada Maya, segera ia mengambil uang dalam dompetnya memberikan beberapa lembar berwarna merah pada maya.

dengan cepat Maya meraih uang yang Galin sodorkan.

"nah gitu dong, lareees manesss" Maya mengibas ngibaskan uang itu ke udara.

"dasar mata duitan, bisa bisa nya Nadi memperkerjakan orang seperti kamu"
Galin menggeleng gelengkan kepala lalu beranjak pergi.

"semangat ya paaakkkk...." Teriak Maya.

BERSAMBUNG





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONCE AGAIN (ON GOING/Versi Baru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang