Hari demi hari terus berlalu, kini tiba waktunya mahasiswa dan mahasiswi yang bersangkutan dalam acara ospek tahunan berkumpul lagi untuk mendiskusikan kabar dana yang disimpan bendahara.
Tepat pukul 12.00 siang rapat tersebut usai dibubarkan oleh sang ketua panitia.
Semua manusia yang tadinya bergerombol merebutkan tempat duduk kini merebutkan pintu keluar yang ada di samping kanan ruangan.
"Jay, ngantin yok," ajak Rayhan yang di sebelahnya ada Aksara dan satu laki laki lain yang diduga berasal dari fakultas lain.
Jayden masih setia menatapi orang tidak dikenal olehnya, beberapa saat kemudian menoleh menghadap Rayhan dan mengangguk sebagai jawaban dari ajakan nya tadi.
Sesampainya di kantin, mereka segera mencari tempat duduk dan memesan makanan masing masing.
Tanpa disangka, mata Rayhan menuju ke seorang mahasiswa yang akhir akhir ini dekat dengan teman nya.
"Bayarin," ucap nya.
"Miskin lo?" Ejek Rayhan.
Pikiran Rayhan tertuju dengan laki laki tadi dan menatap Jayden dengan tatapan usil nya.
"Jay, lo deket kan sama adek tingkat yang itu?" Tunjuk Rayhan dengan mata nya.
Perbincangan mereka berdua menarik perhatian Renda dan adik nya. Mereka ikut menatap kearah yang ditunjuk Rayhan.
Lama menunggu jawaban Jayden, Rayhan langsung melanjutkan omongan nya.
"Lo bosen juga ya deketin cewek cewek sampai sekarang ganti haluan deketin cowok. Gini deh, gue bayarin 200 ribu perminggu di bulan ini, lumayan buat jajan lo."
Sedikit berpikir akhirnya Jayden menatap Rayhan dan langsung paham dengan maksudnya.
"Gak ada pilihan lain?" protes nya.
"Aelah, cupu bener. Gua tambahin deh gimana? Tapi mending jangan, bokek ntar," tawar nya lagi.
Jayden menghela nafasnya dan menatap Senara dengan tanpa ketertarikan sama sekali. Namun ia tertarik dengan suatu tantangan.
"Deal," jawabnya dengan tegas.
Rayhan tersenyum penuh kemenangan. Ia menunjukkan seringai kecil nya dan menatap kearah yang dituju Jayden.
"Senara!!"
Merasa dipanggil, wajahnya menoleh dan melihat Jayden dan teman teman. Kedua kaki kecil tertuju kepada meja berisikan pemuda pemuda yang diyakini lebih tua darinya.
"Kenapa?"
Rayhan menepuk pelan meja di depan nya tepat sekali berada di sebelah Jayden. Tangan nya seperti mengisyaratkan Senara untuk duduk di sebelah Jayden.
Ia hanya menurut karena memang dia sudah sangat lapar dan meja makan kantin penuh. Perlahan ia taruh mangkuk bakso nya dan ikut duduk bersama mereka.
"Lo semester berapa, Sen?" Tanya Rayhan sambil menyuapkan sebutir bakso ke mulutnya.
"Baru semester dua bang."
Jake sedikit tersentak dan menatap pria yang sepantaran dengan nya itu.
"Jurusan apa? Kita satu semester nih," tanya nya.
"Gue jurusan teknik, lo?"
"Ohh, akuntansi. Kenalin gue Jake," ucap nya dengan senyum kecil.
"Senara," jawab nya dengan balasan senyum.
Pertanyaan Rayhan sudah terjawab, kini ia melirik Jayden dan memberi kode untuk segera melanjutkan misinya.
"Emm, Sen. Habis ini masih ada jadwal matkul?" Tanya Adam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DÈPART - JayHoon [REVISI]
Romance"Lo bejat banget Jay, bisa bisa nya bikin gue jadi bahan taruhan lo." [ jayhoon story - © wwwchella ]