04. Hujan

385 41 1
                                    

Rintik air sendu mulai menghiasi kota sembari menemani seseorang yang tengah kalut dalam kesedihan nya. Seorang pria cantik di tengah tengah kebisingan cafe terus menundukkan kepalanya seraya menahan tangisan.

Tanpa ia sadari, pria lain tengah menatapnya dan hendak mendatangi tempat duduk kosong di dekat situ.

"Brak."

Suara kursi yang sedikit bergerak akibat ulah pria tinggi yang dikenali oleh Senara.

"Kak Jayden?" Tanya nya.

Yang dipanggil hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan pria itu.

"Ngapain sih ini orang dateng pas gue lagi sedih in ucing tetangga," gumam nya.

Jayden yang mendengar tuturan kecil itu langsung terkekeh pelan dan menatap Senara.

"Gak usah sedih sedih, muka lo jelek."

Tak lama ia berdiri dan menghampiri gerombolan wanita di meja seberang.

"Cih, dasar lelaki brengsek yang doyan main wanita," umpat Senara.

Di sisi lain, Jayden tengah memberikan sedikit uang untuk kedua adik nya itu.

"Kok punya gue segini doang kak?? Dikit amat elah," protes Beca si anak terakhir.

"Lah perasaan jumlah nya sama," jawab kakak nya.

"Ya elah, gak cocok ini kak buat date sama Andrew," gumam beca.

Anna dan Jayden yang mendengar nama asing itu langsung menatap adik mereka dengan tatapan mengintimidasi.

"Andrew siapa?" Tanya Anna antusias.

"Andrew itu, yang 12 ipa 1," ucap Beca gugup.

"Hah?? Lo kapan deket nya anjir?"

Anna sangat kaget karena Andrew merupakan siswa paling pintar dari seluruh penjuru kelas ipa sma negeri 12.

"Ada deh, ntar gue ceritain. By the way, kak Jayden emang belum punya cewek gitu? Masa adek nya udah otw pacaran kok kakak nya gak ada," ucap Beca seraya meledek kedua kakaknya.

"Heh, gue tuh masih mengejar ilmu."
"Gue juga masih dighosting, tunggu aja elah."

Protesan kedua kakak nya membuat Beca menggelengkan kepalanya sebab satunya korban ghosting dan satunya korban tugas tugas kuliah. Ia melihat keluar dan masih hujan dengan derasnya.

"Kak, anterin kita pulang dong," ucap Beca.

"Emang tadi kesini naik apaan?" Tanya Jayden sambil membuka hp nya.

"Taxi," ucap mereka serentak.

Jayden hanya mengangguk dan menatap pria yang sedari tadi hanya mengaduk milkshake stroberi nya tanpa mengeluarkan sedikit kata.

"Bentar, gue mau samperin temen," ucap Jayden sambil berdiri dari duduk nya. Belum saja melangkah, kedua adik nya ini sudah meledek nya.

"Temen apa temen? Pacarin dong kak," ledek Beca.

"Pacarin lah, masa adek nya yang kece kece gini belum punya kakak ipar?" Lanjut Anna.

"Ck, ntar gue pacarin kalau ada rasa," jawab Jayden kesal dan langsung melengos ke tempat Senara lagi.

Senara tak menyadari kedatangan Jayden karena wajah nya yang berada di atas meja dan ditutupin oleh lengan nya.

"Gak pulang?" Pria itu berhasil mengejutkan Senara karena suara berat nya yang berada di sebelah telinga.

Jarak mereka kurang dari 10 cm dan berhasil membuat jantung Ajun terpacu cepat. Ia menatap kedua mata indah itu secara lama lalu memutusnya dengan cepat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DÈPART - JayHoon [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang