Entah sudah berapa lama gadis itu membatu di depan apartemen. Tatapanya kosong, ada sesuatu yang retak di dada Chiyo.
Sesak. Dia ingin menangis.
"Setelah ini dan seterusnya, ayo bersikap seperti orang asing. "
Tidak!
Tidak bisa.
Chiyo menggeleng cepat. Menolak mentah-mentah apa yang dikatakan Atsumu.
Gadis itu menjatuhkan tote bag yang tersampir pada bahu kirinya. Dia berbalik dengan cepat lalu berlari mengejar Atsumu. Menapaki setiap tangga yang menjadi saksi bahwa pria itu pernah menggenggam tanganya dengan erat.
Sampai di anak tangga terakhir, Chiyo tak mendapati Atsumu. Dia hanya bisa melihat trotoar kosong, dimana Atsumu pernah mendekapnya, dimana dia bisa melihat lagi tatapan cemas dari sepasang netra coklat muda pria itu.
Kaki Chiyo bergerak lebih cepat, berlari menyusuri jalan, mengedarkan pandangan ke segala arah. Mencari keberadaan Atsumu.
Di pertengahan musim semi, mungkin Chiyo bisa melihat Atsumu yang bersungut berlari di belakangnya, mengerahkan segala tenaga hingga membuatnya tertawa. Tapi kali ini, di awal musim dingin, ketika Chiyo menoleh, dia tak mendapati kehadiran Atsumu di sana.
Tidak ada Atsumu. Tidak ada orang yang memanggilnya 'Chiyo-chan' dengan nada yang begitu menggemaskan. Chiyo tak mendapati siapapun.
Kecuali dirinya sendiri di bawah langit gelap yang dingin. Sendirian. Warna-warna Atsumu kian memudar, hingga akhirnya hilang. Dunia Chiyo kembali memucat.
Sprinter itu berhenti berlari, menyadari kalau dia tidak menemukam Atsumu di mana-mana, menyadari bahwa dadanya kian sesak sampai air mata mengalir begitu saja tanpa perintah.
Chiyo menelan ludah, kedua tanganya yang tak terbalut sarung tangan saling meremas diri.
Tangan besar itu, tangan hangat itu, tatapan cemas itu, dan dekap erat itu. Chiyo tidak mau kehilanganya.
Atsumu sudah terlanjur Chiyo berikan tempat khusus di hatinya. Satu-satunya pria yang membuat seorang Kagamihara Chiyo jatuh cinta.
🌷🌷🌷
"Ka-kagamihara-san! Daisuki! Apa kau mau menjadi pacaraku? "
Kalimat itu menggema di belakang sekolah yang sepi. Di bawah jingganya langit musim panas SMA Inarizaki.
Di depan mata legam yang tak memperlihatkan ketertarikan.
"Kagamihara-san, minggu ini mau berkencan denganku? "
Kali ini kalimat itu datang dengan nada lembut, selembut semilir angin musim gugur bulan september. Menelisik di atas daun maple yang mereka pijaki.
Di depan mata legam yang tak memperlihatkan ketertarikan.
"Kagamihara-san, aku menyukaimu sejak tahun pertama di SMA. "
Kalimat yang sama di tengah-tengah musim dingin. Di atas salju yang berserak. Di bawah langit yang pucat,
Di depan mata legam yang tak memperlihatkan ketertarikan.
"Aku suka padamu, ijinkan aku menjadi pacarmu, Kagamihara-san. "
Lagi, sebuah kalimat yang memuakan di awal musim bunga sakura. Langit biru cerah kala itu tidak bisa menyamarkan betapa mata legam itu tak memperlihatkan ketertarikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feeling ||Miya Atsumu X OC||
FanfictionBagaimana jika Atsumu yang terkenal playboy diam-diam menyukai seseorang? Bagaimana jika Atsumu yang terkenal playboy menyimpan rapat perasaanya selama bertahun-tahun? Bagaimana jika Atsumu yang terknal playboy kesusahan mendekati seseorang yang dis...