8. Rindu

102 14 1
                                    

Dua bulan telah berlalu, Kinan dan Septian menjalani hubungan LDR. Kinan masih sangat aktif disekolah. Hubungannya dengan Septian sangat langgeng karna Septian selalu memberinya kabar begitupun dengan Kinan.

Kinan kini sudah lumayan dekat dengan Bima, kakak dari Septian alias calon kakak ipar. Seperti sekarang ini Kinan dan Bima sedang pergi berdua karna bima ingin membeli keperluan rumah yang hampir habis dan Kinan ingin ikut karna gabut dirumah.

"Kak Bim Kinan mau es krim" Kinan menjuk ke arah es krim berada

"Yaudah ambil aja semau Kinan, nanti kakak yang bayar"

Mendengar ucapan Bima kinan langsung berlari mengambil es krim mintcho kesukaannya.

Bima menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat kinan yang terlihat seperti anak kecil yang kegirangan dibelikan mainan.

"Kinan cuma mau es krim? Jajan enggak?" Bima bertanya pada Kinan yang masih asik melihat lihat es krim miliknya

"Engga kak 10 es krim mintcho cukup buat Kinan" jawab Kinan dengan tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang rapi dan matanya yang hilang.

Bima sangat gemas melihat Kinan yang tersenyum seperti itu. Kemudian ia membayar belanjaannya dan berjalan ke parkiran. Tak sengaja ia melihat Juniar sendirian di parkiran

"Juni..." Kinan berteriak sambil melambaikan tangannya

Juniar menoleh dan menghampiri Kinan yang bersamaa Bima.

"Kinan ngapain disini?" Tanya juniar sambil melihat Bima

"Abis nemenin kak Bima trus dibeliin es krim banyak nih. Juni mau?" Kinan menawarkan es krim nya.

"Emm makasi nan hehe, aku juga udah makan es krim tadi" bohong Juniar pada Kinan karena ia tak menyukai rasa mintcho yang seperti pasta gigi dicampur coklat.

"Juni ngapain disini?" Tanya Kinan pada Juni yang celingukan mencari orang yang datang bersamanya

"Jalan sama temen nih" Juniar gelisah

"Nan yuk cari makan, gue laper nih" perut Bima sudah berbunyi sedari tadi

"Eh iya kak yaudah deh Jun Kinan balik dulu ya huhu takut gaenak sama kak Bima" kinan berbisik di telinga Juniar

"Oke hati hati ya nan, ka Bima jangan ngebut ngebut"

"Siap Juni" jawab Bima sambil mengacungkan jempolnya

Saat sudah sampai di depan mobil milik Bima tiba tiba Kinan memegang kepalanya yang pusing dan rasanya ingin muntah

"Hoekk hoekk" Kinan mual mual secara tiba tiba membuat Bima bingung

"Lohh nan kenapa?" Bima memapah tubuh Kinan untuk masuk kedalam mobil

"Kinan gapapa kak, dari kemarin masuk angin aja kayaknya"

Bima khawatir melihat Kinan yang lemas di mobil. Ia mengurungkan niatnya untuk wisata kuliner bersama Kinan.

Diperjalanan Bima melihat kinan yang sudah tertidur. Tak tega membangunkannya untuk makan ia kemudian keluar sendiri dan membungkus makanan mereka





























Revan baru saja pulang, ia merebahkan tubuhnya sejenak sebelum ia terlelap di

Drrt

Hp nya bergetar pertanda ada pesan yang masuk. Ia segera membuka pesannya

Ia tersenyum melihat layar hp nya.

"Gue lama lama bisa gila kalo gini caranya, kayaknya gue jatuh cinta lagi"

KinandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang