10. singkat cerita

203 15 0
                                        

"nan udah siap belom?" Revan sedikit berteriak di depan rumah milik Kinan

Sementara Juniar sudah berada di mobil menunggu kedatangan Kinan

"Iya Van bentar lagi" Kinan buru buru menyemprotkan parfum miliknya karena Revan sudah menunggu daritadi

Mereka bertiga pergi ke rumah sakit untuk periksa kesehatan Kinandra. Dokter kemudian berbicara pada Revan mengenai kondisi Kinan.

"Jadi dijaga ya untuk kesehatan nya" itu kalimat terakhir yang dokter katakan. Selanjutnya ia berjalan dimana Kinan sudah menunggu hasil tes kesehatannya.

Sedangkan Juni sedari tadi masih belum balik dari kantin rumah sakit, ia kelaparan dan berniat membelikan Kinan minum dan snack karena kinan sedang tidak berselara makan

"Van Kinan cuma kecapekan aja kan?"
Pertanyaan pertama yang Kinan ucapkan pada Revan berhasil membuat Revan menatap mata Kinan

"Van kok cuma diem ajaa, heii apa hasilnya?" Kinan menepuk nepuk lengan milik Revan.

"Lo hamil nan"

Kinan terkejut bukan main, jadi selama ini benar dugaannya bahwa dirinya hamil. Sial kenapa ia bernasib seperti ini

"Jangan bercanda ya van" Kinan berusaha mengelak kalimat yang Revan katakan tadi

"Buat apa gue bercanda, jadi siapa ayahnya?"

"E-emm S-Septian Van, tapi Kinan mohon jangan bilang ke siapa² dulu soal kehamilan ini"

"Termasuk Bima?" Pertanyaan Revan diagguki oleh kepala Kinan

"Apa janin itu mau Lo pertahanin nan?"

Kinan melotot pada Revan ia sangat marah  mendengar pertanyaan Revan

" Apa aku setega itu buat gugurin anak aku sendiri? Dia janin malang yg gapunya dosa . Aku gatau kamu mikirnya gimana Van tapi anak yg ada di dalam perut ini mau aku pertahanin sampai ia lahir." Kinan segera pergi ke mobil tanpa menghiraukan Revan yang masih diam ditempat

Revan masih mencerna kejadian barusan, ia salah menilai Kinan ia pikir Kinan hanya sebatas remaja lugu dan kekanakan namun ia salah. Kinan memiliki pemikiran dewasa dimana ia mau bertanggung jawab atas perbuatannya

Juniar yang baru saja kembali dari kantin rumah sakit bingung ada apa dengan Revan dan dimana Kinan, ia tidak menemukan keberadaannya

"Kinan mana Van?" Ia celingak celinguk mencari sosok Kinan

"Di mobil" Revan kemudian berjalan ke parkiran mobil

"Gabiasanya Revan kayak gini, dia kenapa?" Juniar kemudian acuh dan menyusul mengekori Revan ke parkiran

Suasana di mobil hening, tidak seperti saat keberangkatan tadi Kinan sangat banyak bicara namun kini ia hanya melihat kendaraan yang berlalu lalang di depan jendela mobil. Revan pun tak jauh beda hanya diam seolah fokus pada setirnya

Juniar merasa ada yang tak beres dengan teman temannya ini

Perjalanan tetap berlanjut dengan hening dan Juniar bermain handphone nya sesekali menengok ke belakang dimana Kinan duduk


















Septian sedang membaca baca buku miliknya, ia sedang menikmati masa masa saat ini. Hening dan tenang terkadang ia hanya ingin merasakan suasana seperti ini

Kemudian setelah selesai dengan buku bukunya ia kemudian membuat secangkir minuman hangat dengan sesekali menyeruput nya. Manis ini rasa yg Septian suka pas sesuai dengan seleranya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KinandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang