1

20 4 1
                                    

    Pagi yang cerah gadis yang menggunakan seragam SMA dengan rambut dikepang satu sedang berlari tergesa - gesa menuju sekolahnya.

ia melihat jam ditangannya yang menunjukan pukul 06.55, ia berlari dengan sangat cepat, ia tak mempedulikan rambutnya yang sudah acak - acakan.

akhirnya ia sudah berada di depan gerbang sekolah, tapi gerbang sudah ditutup. ia yang sedang terengah - engah berusaha membuka gerbang secara pelan pelan.

saat ia sedang berusaha membuka gerbang, tiba tiba ada seseorang yang memegang pundaknya. ia kaget.

"ANJIRR!!!" gadis itu berteriak karena kaget. lalu ia menoleh ke arah seorang yang memegang pundaknya.

ia melihat seorang laki - laki yang memakai seragam sepertinya, ia tak pernah melihat laki - laki itu disekolah sebelumnya.

"Lo apa apaan sih ngagetin gue!" dengan nada yang sedikit tinggi.

"lo ngapain?" dengan nada tak berdosanya.

"oh gue lagi ini mau nyuci nih pager!" dengan nada ketus.

laki - laki itu tertawa. " lo ngapain pagi pagi nyuci pager?"

gadis itu sudah geregetan. "lo galiat apa gue mau masuk lah bego!" jawabnya dengan wajah kesal.

"lo kalo lewat situ ketauan, lewat belakang aja! cepet ikut gue" jawab laki laki itu sambil menarik tangan gadis itu

"eh eh mau kemana woi?"

Mereka sampai di tembok belakang sekolah.

"dah yok masuk" ajak laki - laki itu.

gadis itu memasang raut bingung "hah? maksut lo manjat?"

laki - laki itu mengangguk.

"ayok lo dulu, lo naik pundak gue" seru laki - laki itu.

dari pada berdebat dengan laki - laki itu ia menurut saja.

gadis itu naik pundak laki - laki itu "jangan ngintip loh!"

"ishh iya iya"sambil membungkukkan badannya.

Akhirnya mereka berhasil masuk ke dalam sekolah

"okey lo harus berterima kasih sama gue a- anara" kata laki - laki itu yang sedang melihat nametag yang ada di seragam gadis itu. yap gadis itu anara valencia putri yang sering dipanggil rara.

Rara memutar bola matanya malas

"yaudah makasih bye.." jawab Rara sambil berlari menuju kelasnya.

"t- tunggu" teriak laki - laki itu tapi tak ada respon dari Rara. "ck.." decak laki - laki itu.

🎠

Rara berlari menuju kelasnya, dan akhirnya sampai pada kelas 11 IPA 1

dan saat ia masuk belum ada guru yang masuk ia bernafas lega dan menduduki bangkunya yang ada di nomer kedua dari belakang

"Ra! lo terlambat ya" kata  teman sebangku rara ia adalah yolla.

"ya udah tau terlambat ngapa nanya lagi sih" ucapnya sambil melepas tasnya dari badannya.

yolla tertawa "rambut lo dah kayak pel pelan" sambil mengacak rambut Rara yang udah berantakan

"ishh anjir lo yol" kata Rara dengan merapikan rambutnya

Yolla hanya tertawa.

Haikal ~ ||Haechan||  [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang