part 10

791 63 1
                                    

Sandy: Sandy tau sand salah, Sandy udah buat mama sama papa sedih, harusnya Sandy bisa ikhlas dengan kepergian aca, aca pasti juga sedih liat Sandy kaya gini, Sandy janji bakal berubah , makasih dokter udah bikin Sandy sadar

Rey; iya sama sama, ya udah saya keluar dulu yah

Sandy; dokter tunggu

Rey; iya kenapa?

Sandy memeluk rey

Sandy; Sandy tau dokter juga menyimpan kesedihan, tapi Sandy bisa kok jadi teman yang baik, supaya dokter gak sedih sendiri

Rey; hangat sekali pelukan nya, aku bahkan nyaman dengan ini(batinnya)

Sandy; kalo dokter butuh Sandy telfon aja, karena besok Sandy bakal pulang ke rumah mama, Sandy mau belajar Nerima kepergian Rasya, tanpa harus dengan obat obatan lagi

Rey; kenapa aku merasa sedih yah Sandy mutusin untuk pulang(batinnya)

Sandy; makasih yah dokter, Sandy mau tidur dulu, dahhh

Sandy merebahkan tubuhny di kasur perlahan dia menutup matanya

Rey masih berdiri di samping kasur Sandy, dia menatap gadis itu, lalu entah apa yang membuatnya menunduk kemudian mencium kening Sandy begitu hangat

Mama rey ternyata mengintip mereka

Mama rey: kamu sudah berhasil membuka hati Rey, lihat wanita ini akan membuat kamu bahagia nanti

Rey: kenapa saya malah mencium dia, ah sudahlah(keluar kamar)

Mama rey: gimana?

Rey; dia udah mulai bisa Nerima mah, dan dia udah mutusin kalo dia bakal berusaha menerima ini semua tanpa obat obatan lagi, dan itu artinya besok dia akan pulang

Mama rey; tapi kenapa kamu kelihatan sedih

Rey; entahlah ma, mungkin karena capek, Rey ke kamar dulu yah

Mama rey; mama juga mau ke kamar

Malam ini di lewati Rey dengan menutup mata sambil merenungkan perasaan nya

Rey; apa saya suka dengan gadis itu, dia memang baik, cantik, dan sangat sempurna

Saat menutup mata Rey kembali melihat Andira yang berkata padanya

'' hatimu untukknya, terima dia, dan mulailah hidup mu yang baru"

Rey; apa Andira juga merestui perasaan ini

Rey pun tertidur

Skip pagi

Pagi ini jam 6 Sandy sudah bangun dia menuju dapur dan menyiapkan makanan untuk Rey dan mamanya

Mama rey; loh sayang kamu kok masak

Sandy; eh Tante, iya soalnya aku kan nanti mau pulang jadi mau bikin ucapan terimakasih aja buat dokter Rey

Mama rey; aduhh kamu ini menantu udaman banget dehh

Sandy; Tante bisa aja, o iya silahkan di cobain Tante masakan aku

Rey; loh san kamu masak?

Sandy; iya dok, ayoo di cobain

Mereka pun makan bersama

Rey; enak loh masakan kamu

Mama rey; iya Lo sayang masakan kamu enak sekali

Sandy: hehe makasih Tante

Mama rey: jadi pengen deh di masakin tiap hari

Sandy; hmm

Assalamualaikum....

Sandy; mama.....

Mama san: sayanggg, kamu beneran udah bisa Nerima ini semua nak?

Irfan: papa yakin kamu bisa

Sandy; Sandy yakin kok pa ma, Sandy harus melanjutkan hidup sandy kan

Rey; ayo buk pak duduk dulu, oh iya ini mama saya

Utami: saya Utami ibunya Sandy

Sarah: saya Sarah mama nya re

Irfan: saya Irfan papanya Sandy

Mama rey; aduh anaknya ini pinter banget masak udah gitu cantik lagi

Mereka pun berbincang sebelum akhirnya Sandy pergi

2 hari berlalu Sandy sudah semakin membaik bahkan dia sudah mulai kembali bekerja di kantor papanya

Saat perjalanan ke kantor Sandy melihat seorang pria yang tidak asing baginya

Sandy : dokter Rey? Sedang apa dia di toko bunga

Sandy ingin menghampiri Rey namun langkahnya terhenti saat seorang wanita menghampiri nya, terlihat wanita itu seperti sangat dekat dengan rey

Sandy; siapa wanita itu, apa dia calon istri dokter Rey, kenapa aku tidak suka melihat nya, padahal aku bukan siapa siapa, sudahlah lebih baik aku pergi

Sandy pun kembali masuk ke mobilnya dan pergi ke kantor



second marriage(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang