patah

1 0 0
                                    

Makasih atas waktunya,
Selamat,kamu telah berhasil memberi saya obat dan juga sakit secara bersamaan.

Andai, pertama kali saya tidak bermain-main.
Mungkin,hari ini saya akan biasa-biasa saja.

Aku pernah dibuat retak untuk yang pertama kali. Dan sekarang tiba saatnya dibuat patah.

Patah kali ini seperti sebuah lelucon.
Heh,dia hanyalah sosok virtual,mengapa sakitnya sampai diujung?

Apakah kamu lupa?bahwa dulu dia hanyalah teman nyasar yang kau kira perempuan ternyata lelaki? Hahaha....lucu memang kisah ini.

Sebuah kebetulan atau memang takdir tuhan.
Tapi nyatanya semesta mempertemukan kita.
Pertama lewat dunia maya,
Sampai akhirnya bertemu di dunia nyata.

Hal pertama yang belum pernah sama sekali berada dalam khayalan ku ialah bertemu dengan sosok virtual Dunia nyata.

Pertama kali bertemu memang asik.
Lama kelamaan tambah akrab dan mulai bercanda kelewatan.hingga membicarakan seputar masa depan.
Hahaha....lucu memang padahal bukan siapa-siapa nya.dan memang hanyalah teman chating.

Tapi,semua itu telah berlalu.
Kita yang nyatanya dekat akan semakin menjauh.
Kita yang awal mula sering chating pun akan berubah pada masanya.
Kita yang awal mula merencanakan akan pergi kepuncak pun gagal.
Semua sirna dan telah berlalu.

Sakit yang dulu pernah aku rasakan kini terulang lagi,dan ini mungkin,yang lebih parah karna hampir diberi kepastian dan juga kenyamanan.

Makasih atas waktunya.
Mungkin saja kemarin kamu gabut
Dan mencari pelampiasan lewat diri ini.
Dan sekarang mungkin kamu lagi bersendau gurau dengan yang lain;)

Makasih ya....
Makasihhh banget....
Selamat telah mematahkan saya kali ini.
Cukup sekian, Dan terima kasih ;)


Salam hangat untuk kalian✍️
21.12
Kamis,14 oktober 2021



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rindu Tak BertuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang