Bagian satu

38 2 0
                                    

Namanya Syaqila Naraya Maura, kalian bisa memanggilnya dengan sebutan Nara. Nara—si ratu kampus😎.

Kemarin cewek itu di tembak oleh ketua BEM di kampusnya, tapi dia tolak. Alasannya simpel, cowok itu tidak masuk dalam kriterianya.

Ya, Nara akui kalau dia itu KPopers dan suka nonton drama Korea, tapi menurutnya itu sah sah saja untuk menolak seseorang, toh tidak ada undang-undangnya kan?

Iya, memang sih kriteria calon suami Nara itu tinggi, seperti Ahn Hyo-seop pemeran Kang Tae-Mu di drama 'A Business Proposal', tapi tidak ada salahnya kan kita ngehalu dan berdoa kepada Tuhan? Siapa tahu di kabulin, kan Alhamdulillah.

Dan untuk si ketua BEM, dia nerima tolakan Nara dengan lapang dada kok. Katanya, meskipun di tolak setidaknya dia sudah mengungkapkan rasa sukanya ke cewek itu. Ini baru namanya laki-laki, berani ngungkapin perasaan. Bukannya malah ngajak komitmen tapi endingnya ngeghosting.

"Dasar sok cantik! Udah mending ada yang suka eh malah lo tolak!" gemas Nisa—dia sahabatnya.

"Emang gue cantik, toh yang nolak gue, kenapa lo yang sewot?" tanya Nara padanya.

"Ya gimana nggak sewot Ra? Lo udah ke sembilan puluh sembilan kalinya loh nolak cowok!"

"Tenang Besti. Nanti cowok yang ke seratus gue jadiin suami,"

"Beneran loh ya! Awas aja kalau bohong!"

"Iya-iya" jawab Nara sambil tersenyum.

Nisa itu memang sahabat Nara, tapi omelannya lebih parah dari pada Ibunya. Apalagi kalau dia denger cewek itu nolak cowok, bueh! nggak bisa di ungkapin dengan kata-kata. Pokoknya dia garda terdepan buat ngomelin Nara karena nolak cowok.

"Btw nanti malam lo jadi jalan sama si Arga?" tanya Nara pada Nisa.

"Hm, kenapa? Nggak ada temennya? Makanya cari cowok! Jangan ngehalu mulu!" ucapnya ngegas.

"Ihh, siapa bilang? Orang nanti malam gue mau nonton episode terbaru dramanya ayang seop."

"Sekop kali!"

"Namanya bukan sekop ya! Ahn Hyo-seop" kata Nara membenarkan ucapan Nisa.

"Iya itu maksud gue, tadi lidah gue kepleset" dalih Nisa.

"Kalau lo sampai salah nyebut nama ayang gue lagi, gue gorok tuh leher si Lucas!" ancam Nara sambil mengacungkan garpu ke arah Nisa.

"Gue tinggal balas nyobek PC Jaehyun lo yang harganya empat belas juta" ucap Nisa dengan mendelikkan mata.

"Sialan!" Pukul Nara tepat di kepala Nisa, membuat sang empunya mengerang kesakitan.

"Aw! Sakit bego!" balas Nisa dengan memukul kepala Nara balik, setelah itu dia meraih ponselnya dan menggeser tombol hijau pada benda itu untuk menjawab panggilan.

"Halo.... Iya, sebentar lagi pulang. Ini masih di kedai sama Nara" jawab Nisa pada seseorang.

"..."

"Iya, daa..." kata Nisa lalu menutup sambungan teleponnya.

"Gue udah di tunggu si Arga nih, gue pulang dulu ya" sambungnya.

"Iye, hati-hati di jalan. Jangan nyicil dulu, belum sah!" ingat Nara pada sahabatnya.

"Iye, bye...." kata Nisa lalu beranjak dari tempat duduk, tapi setelah itu dia menoleh ke arah Nara lalu berkata "bayarin punya gue sekalian!"

Setelah mengatakan itu Nisa benar-benar pergi meninggalkan kedai. Sementara Nara hanya mengangguk pasrah.

"Dasar bocah prik! Padahal punya pacar tajir, kenapa nggak di porotin coba" dengus Nara.

Meskipun merasa dongkol, tapi tetap saja Nara membayar makanan yang telah di makan oleh sahabatnya itu. Tepat ketika Nara akan mengacungkan tangan memanggil salah satu karyawan kedai, matanya melihat seseorang yang menurutnya abjhdgs alias sangat-sangat luar biasa!

"M-mbak" panggil Nara dengan mengacungkan tangan.

Salah satu dari karyawan kedai itu tersenyum ke arah Nara lalu berjalan menuju tempat duduk cewek itu.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya pada Nara.

"Berapa total semuanya?" kata Nara sambil menunjuk semua sisa makanan yang ada di mejanya.

"Dua ratus lima puluh ribu Mbak." Nara mengangguk lalu membuka tasnya hendak membayar, tapi hal itu di urungkan karena dia mempunyai cara lucu untuk berkenalan dengan seseorang yang baru saja ia lihat.

"Em.... saya boleh minta tolong nggak Mbak?" tanya Nara pada karyawan kedai.

"Boleh, minta tolong apa?"

"Boleh minta kertas sedikit sama pinjam bolpoin nya?"

"Boleh. Ini" kata karyawan kedai memberikan kertas dan bolpoin.

"Terima kasih" ucap Nara lalu menuliskan secarik kalimat. Setelah selesai cewek itu mengembalikan bolpoin milik karyawan kedai tersebut.

"Tolong antarkan kertas ini ke meja itu" tunjuk Nara pada meja yang di maksud.

"Baik Mbak, ada lagi?"

"Tidak. Ini uang untuk bayar makanan, selebihnya buat Mbak" kata Nara dengan menyodorkan uang sebanyak lima ratus ribu.

"Terima kasih Mbak" kata karyawan itu lalu pergi menuju meja yang di maksud Nara.

"Akhirnya gue nemuin calon suami gue.... aaaaa! Akhirnya...." kata Nara girang lalu pergi meninggalkan kedai.

***


Nara tancap gas ya man teman.... Xixixixixi. Baru ngeliat udah ngasih surat.

Untuk visual masing-masing tokoh akan di rilis nanti, mohon bersabar dan tetap suport kami. Terima kasih🔥

Untuk mengenal lebih lanjut tentang author kalian bisa langsung kepoin akun yang tertera di bawah🙏🏻

FB : Eska
Tik Tok : nona_eska
Ig : eees_kaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kukira Import, Ternyata LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang