02. Seorang Karyawan dan Manusia Setengah Kucing

30 2 6
                                    

Rasanya kepala mau pecah saat mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Kehadiran manusia kucing yang kini sedang lahap memakan sarapan itu masih belum bisa diterima akal dan logika.

Sebelumnya aku sempat berpikir kalau aku masih di dalam mimpi tapi, hampir dua jam berlalu untuk yakin aku tak sedang bermimpi.

Aku memijit kepala. Apa yang harus kulakukan sekarang?

Kupikir, memungut seekor kucing jalanan yang sedang terluka bukanlah ide buruk. Namun, yang terjadi sekarang benar-benar di luar dugaan.

"Haaah! Makanan buatan Tuan memang yang terbaik, rasanya aku seperti hidup lagi!" Cewek kucing itu tampaknya bahagia. Jika kutebak, mungkin dia baru berumur 10-an tahun.

Menebak apa yang akan dipikirkan orang-orang, jika seorang cewek menginap bersamaku, ditambah jika itu siluman dan masih di bawah umur!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menebak apa yang akan dipikirkan orang-orang, jika seorang cewek menginap bersamaku, ditambah jika itu siluman dan masih di bawah umur!

Mendadak video viral di Tweeter tadi malam melintas di dalam kepala. Awalnya kupikir itu cuman lelucon tapi, yang ada di depanku sekarang bukanlah ilusi.

Namun, aku nggak boleh terburu-buru mengambil tindakan. Saat ini nggak ada orang lain yang tahu tentang cewek kucing itu, bahkan Mas Guntur yang tinggal di kamar sebelah pun belum menyadarinya. Ya, tadi pagi dia memang sempat datamg saat aku berteriak, tapi dia nggak mencurigaiku, sepertinya.

Lantas apa yang harus kulakukan sekarang. Memikirkan apa yang akan terjadi di kedepannya membuatku jadi lemas sendiri.

Ini hari Minggu, loh, bukannya aku perlu refreshing  atau semacamnya, kenapa malah dibuat pusing begini?

Benar juga, aku hampir melupakan seseorang.
Pria berbadan tambun dan berkacamata yang selalu menyebut dirinya seorang otaku.

Junior wibu itu mungkin bisa membantuku.

Aku yakin dia akan terkejut juga dengan berita ini.

Aku mengambil ponsel dan segera meneleponnya.

"Yo, Senior! Ada apa? Tumben di pagi hari nan cerah di Minggu ini meneleponku?" jawabnya di seberang panggilan.

Belum apa-apa sudah disambut dengan kata-kata puitis. "Ngomong-ngomong, kamu sedang apa?"

"Ah, aku sedang nonton anime bareng istri tercinta, ada apa, Senior?"

Huh! Kedengarannya itu sangat menjengkelkan.

"Bisa datang ke sini, tidak? Ada hal yang perlu kau lihat. Sepertinya jika itu kamu, kamu bisa menemukan ide yang bagus." Aku melirik ke arah siluman kucing itu, ia balas menatapku sambil tersenyum.

"Wah! Ada angin apa ini? Nggak biasanya Senior meminta bantuanku? Baik-baik, aku akan segera ke kosan Senior!"

Dia terdengar bersemangat. Sekarang aku jadi agak khawatir apa dia bisa diandalkan.

a Workman and the World of CatsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang