Ｓａｌｍｏｎ！ (Haikyuu!! x Inumaki!reader)

006

[Name] baru bisa menghela nafasnya lelah ketika Karasuno sudah bisa menang melawan manusia yang melewati dua meter, namanya Hyakuzawa kalau tidak salah. Thistell (nama baru chincilla miliknya) mulai menggigit beberapa surai perak [Name]. Gadis itu mengambil Thistell dan berlari keluar dan melihat Tanaka dan Nishinoya yang baru saja selesai dengan minuman mereka.

Kedua orang bucing manajer itu langsung berlari ketika melihat [Name] bersama hewan peliharaan barunya. Berniat ingin membawa tubuh mungil tersebut ke dalam pelukan namun apadaya Ennoshita datang dan menghancurkan segalanya. Pria itu menahan tubuh mereka berdua di udara.

"Maaf, Inumaki-san. Mereka berdua ini memang benar-benar." Ennoshita membungkuk sedikit. [Name] hanya mengibaskan tangannya, lalu sengaja melakukan tos dengan Nishinoya dan Tanaka.

Hari sudah menjelang sore, [Name] menggelitikan perut Thistell dengan Yamaguchi sambil menunggu Shimizu yang sedang mengecek barang-barang tertinggal dan Hinata yang kelupaan kotak makannya. Tiba-tiba saja ada anak SMA lain yang melewati mereka semua dengan raut wajah angkuhnya, Tanaka dan Nishinoya langsung terpancing, namun langsung di pendam lagi ketika Sawamura menatap mereka tajam sambil berdehem.

[Name] hanya menatap datar kepergian mereka. Ia mengembalikan Thistell ke dalam kantong jaket saat melihat Shimizu dan Hinata yang sudah keluar dari gedung olahraga.

Keesokan harinya ia sedang membantu Yachi yang sedang memunguti bola voli dan kembali memasukannya ke dalam keranjang. [Name] membiarkan Thistell bermain di rerumputan halaman gedung gym. [Name] membersihkan beberapa bola kotor, sebelum melemparnya lagi.

Hingga tinggal menghitung hari saja sebelum mulai pertandingan Inter-High lagi. Lalu pada hari yang telah di tentukan, [Name] menggedong tas miliknya dan menyembunyikan Thistell seperti biasa. Kali ini pertandingan di adakan di Kento, mereka hanya bisa pergi kesana dua kali termasuk dengan hari ini.

Dan akhirnya [Name] bertemu dengan Bokuto lagi.

Hari berhari berlalu. Ia tidak ingat sejak kapan tubuhnya bermandikan darahnya sendiri. [Name] terbatuk cukup keras hingga tanah di bawahnya menyerap darah yang keluar dari mulutnya. Kutukan tingkat tinggi di hadapannya hanya bisa tertawa-tawa bahagia melihat keadaannya yang mulai melemah.

[Name] mendecih kesal, kembali meminum obat tenggoroka. Sial, hanya untuk menelan saja tenggorokannya serasa ingin di cekik paksa. Kaki kurusnya kembali berlari mengelilingi kutukan tersebut, mencari titik celah untuk menyerang.

Saat kusentuh bagian atas perutnya, dia langsung jatuh bersujud. Kalau begitu── [Name] berlari mendekat dengan bertatap-tatapan. Memaksa kembali satu atau dua kata saja hingga kutukan tersebut mati rasa. "JANGAN BERGERAK!" Hanya satu kalimat, membuat kutukan itu berhenti menggerak-gerakan tangannya yang sangat panjang.

Dengan satu sabetan panjang, [Name] membelah dada kutukan tersebut hingga ia terlempar beberapa meter karena terlalu bersemangat berlari. Kulitnya semakin memucat, di tambah aliran darah yang semakin banyak membuat sungai di bibirnya.

Mungkin beberapa hari kedepan, tenggorokannya akan mati rasa seperti sudah tak bisa di pakai lagi. [Name] menghela nafas panjang, matanya tertutup tanpa memperdulikan dimana dia berbaring sekarang. Gadis itu terlalu lelah bahkan hanya untuk bernafas saja.

Sudah memasuki bulan Oktober. [Name] mencatat skor yang bisa Hinata cetak dengan serangan cepat yang baru. Mungkin akan bekerja seratus persen nantinya, karena hanya beberapa kesalahan saja yang bisa di hitung. [Name] diam-diam tersenyum kecil saat mendengar perbincangan Kenma dan Hinata, dimana mereka berdua akan mengalahkan satu sama lain.

Hari ini, dimana Karasuno akan menghadapi lawan di gedung yang sama seperti kemarin. [Name] membiarkan Thistell di atas kepalanya sembari mencium wewangian sampo yang ia pakai. [Name] mengelus-ngelus bulu gembul tersebut, membuat perasaannya kian membaik.