Musik pengiring tarian tradisional China menggema di sebuah auditorium Nasional Beijing, ratusan penari membuat gerakan yang sama sehingga menyajikan sebuah gerakan selaras nan indah.
Pemuda ber-hanfu biru muda dengan kelepak putih berhiaskan bordiran bunga MeiHua di sepanjang ujungnya mengelilingi bordiran Lotus besar di tengah tengah jubah semakin membuat indah sekaligus memancarkan aura mahal.
Pemuda berambut hitam dengan kipas kertas menutupi sebagian ruas wajahnya berhasil menyihir ribuan audiensi yang tengah berada di sana dengan penampilannya yang memukau.
Saat penari belakang berhenti memberi jeda sehingga lampu menyorot hanya padanya, pemuda itu segera menunjukan tarian inti dari penampilannya malam ini, bergerak kenanan kekiri membuat suatu tarian khas China.
Prok..prok..prok
"Hebat! Dia memang selalu memukau di setiap performa nya!" Ucap seorang penonton di bangku VIP.
"Tentu saja, dia itu sang diva pemilik suara indah dan juga penari paling terkenal tau!" Balas penonton lainnya.
"Woah tak kusangka dia akan kembali ke panggung, padahal saat ia melakukan pers mengenai pengunduran di dirinya aku sudah pasrah saat itu tak bisa melihat dia berkarya lagi, tapi ternyata dia kembali dengan pesona yang luar biasa kerennya" penonton dari belakang bangku tadi ikut menimpali, membuat sebuah kerumunan diskusi.
"Aku berharap dia akan kembali ke panggung lagi, membayangkan dia berkolaborasi dengan Wang Jia er pasti akan menggegerkan publik"
"Ya, kuharap juga begitu"
"Kau lihat tadi, dia semakin tampan dan tariannya menjadi lebih ekspresif, sangat di sayangkan laoshi mengundurkan diri saat masa puncak kejayaannya"
Standing applaus dari audiensi semakin meriuh kala si penari utama melakukan closing dengan melempar kipas berwarna biru dengan pegangan putih ke atas, memperlihatkan wajah rupawan yang tersembunyi di balik kertas selama penampilannya tadi.
Senyumnya secerah matahari saat melakukan bow bersama dengan lainya, seketika mereka membubarkan diri dengan cara tak biasa dan lagi lagi membuat para penonton di buat takjub oleh konsep mereka.
Mendengar bisikan-bisikan dari penonton lain membuat seorang pemuda tampan bertubuh proposional ikut berkomentar.
"Kupikir kau tak akan datang lagi setelah dua tahun tak kemari Hyung" pemuda berkulit putih susu bertanya pada lelaki lain yang duduk disampingnya.
Lelaki satunya memandang datar panggung yang telah berganti menampilkan pembawa acara. Lama ia baru menjawab pertanyaan lelaki yang lebih muda dari dirinya.
"Entahlah, hanya saja hari ini aku ingin datang ke sini hun-ah." Jawabnya tak acuh, pria lain yang bernama lengkap Oh Sehun mengangkat bahunya.
"Oh iya, kebetulan sekali kita menjadi salah satu yang beruntung dari ribuan orang yang ingin menghadiri Opera malam ini Hyung" si Sehun itu berbicara dengan memandang mata sang Hyung.
Suho mengangkat sebelah alisnya dirasa Sehun belum mengatakan poin utama dari pembicaraan mereka.
" Kau tahu, yang barusan tampil itu adalah sang diva yang pensiun tiga tahun lalu, entah dikarenakan apa yang pasti ia berhenti dengan mendadak membuat para penggemarnya kecewa dengan pengunduran dirinya di Opera besar ini, saat ada pemberitaan bahwa sang diva ikut partisipasi malam ini dan boom!"
Sehun membuat gerakan tangan hyper bola, membuat Suho berdecak kesal karena terlalu semangatnya Sehun menjelaskan sehingga air liur menyiprat ke wajah Suho. Namun Sehun mengabaikan tatapan kesal hyungnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/288401095-288-k344602.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sulay Story
RandomOne shot, two shoot, setiap chapter berbeda alur. -Rated M -Mpreg -bxb