Dari Banjir Ke Hati 2

2 0 0
                                        

Di ruang kerja Afgan:

Paijo memberi salam, "Assalamu'alaikum, Pak Afgan."

Afgan menjawab, "Wa'alaikumussalam, Jo..."

Afgan mempersilakan, "Masuk, Jo..."

Paijo menjawab, "Nggih, Pak Afgan."

Afgan meminta pada Laras, "Ya sudah, gitu saja, Laras. Ini laporan hari ini, tolong diperiksa lagi, ya."

Laras pamit, "Baik, Pak Afgan. Kalau begitu, saya permisi. Assalamu'alaikum..."

Afgan dan Paijo menjawab, "Wa'alaikumussalam..."

Paijo melaporkan, "Pak Afgan..."

Afgan menjawab, "Ya, Jo..."

Paijo melaporkan dalam bahasa Jawa Krama Inggil, "Dados kados niki, Pak Afgan, kula kersa mberikan laporan. Soal Mbah Sutarno ingkang saweg kasmaran kaliyan setunggal tamu ing losmen niki, uga tamu punika ing kamar nomer kosong kalih belas. Oh, nggih, setunggal malih, Pak Afgan, kula kersa melaporkan bilih ing kamar tamu ingkang nginap mriki kran toyae bermasalah, uga toya ingkang wau ing pawon punika asale saking kamar tamu punika, Pak Afgan. Laporan rampung."

Afgan bertanya dalam bahasa Minang, "Oke, di kamar nomer bara tadi, Jo?"

Paijo menjawab, "Kosong dua belas, Pak Afgan."

Afgan memerintahkan, "Oke, beko ambo suruh Betta untuk mengecek kamarnya, ya. Oh, ya, Jo, tadi Winda dicari anak ambo."

Paijo bertanya, "Mbak Windi, nggih, Pak Afgan?"

Afgan menjelaskan, "Bukan Windi, Winda yang mencari kamu."

Paijo pamit, "Oh, oke. Kula enggal menghadap Mbak Winda. Amit, Pak Afgan."

Afgan menjawab, "Iya, Jo..."

Paijo pamit, "Assalamu'alaikum..."

Afgan menjawab, "Wa'alaikumussalam..."

Di kamar Winda:

Paijo memberi salam, "Assalamu'alaikum, Mbak Winda..."

Winda menjawab, "Wa'alaikumussalam..."

Paijo bertanya, "Ada apa, Mbak Winda, mencari Lik Jo? Kangen, ya? Hehe..."

Winda menjawab panjang lebar, "Kok kangen, sih? Orang tiap hari ketemu juga. Ngapain kangen dengan Lik Jo? Yang seharusnya dikangenin itu Mbah Putri, istrinya Mbah Sutarno, yang ada di Kediri, atau di Pacitan, dan di Padang, bukan Lik Jo, tau!"

Paijo bertanya lagi, "Waduh, panjang juga jawabannya. Sama seperti emaknya ini, mah. Emm, terus ada apa, Mbak Winda, mencari Lik Jo, kalau bukan kangen?"

Winda menjelaskan, "Temani main game, ya, Lik. Dik Winda, Mas Dzaka, dan Mas Dzaki sedang belajar di kamar."

Paijo menyanggupi, "Iya, Mbak Winda. Lik Jo temani main, ya."

Winda mengajak, "Ayo, di kafe losmen saja, ya, Lik..."

Paijo menyetujui, "Ya, Mbak Winda."

Di kafe Losmen 86, sambil bermain game dengan Winda, Paijo mendengar Mbah Sutarno bernyanyi bersama Betta.  Ia dan Renaldi penasaran dan mengintip.  Ternyata, Mbah Sutarno sedang mengungkapkan perasaannya pada Rara, tamu di kamar 012.

Di kafe Losmen 86:

Winda meminta, "Nah, main game-nya di sini saja, Lik. Ambil cemilan dan minum, dong. Tolong, ya."

Paijo menyanggupi, "Laksanakan..."

Lima menit kemudian...

Paijo memberikan cemilan dan minuman, "Ini dia, Mbak Winda, minum dan cemilannya."

Winda berterima kasih, "Oke, terima kasih, ya, Lik Jo..."

Paijo menjawab, "Iya, sama-sama, Mbak Winda."

Mbah Sutarno mendekati Rara dengan genit, "Hai, cewek..."

Rara membalas, "Hai juga, Kek..."

Mbah Sutarno bertanya genit, "Sendirian saja, nih?"

Rara menjawab, "Iya, Kek, sendiri saja nih."

Mbah Sutarno bertanya genit lagi, "Oh, gitu, ya. Emm, boleh nggak saya temani di sini? Sekalian saya ingin menyanyikan sebuah lagu, boleh nggak saya nyanyikan lagu tersebut untuk kamu yang cantik ini?"

Rara mengizinkan, "Boleh, Kek. Silakan..."

Mbah Sutarno meminta Betta, "Oke, Betta, musyrik!"

Betta mengoreksi, "Musik, Mbah Sutarno, bukan musyrik!"

Mbah Sutarno meminta, "Iya, itu deh, pokoknya. Kamu dulu yang mulai untuk bernyanyi, ya, Betta."

Betta menyanggupi, "Oke, Mbah Sutarno..."

....

Sarangheyo - Sule ft Eru / mbah Sutarno ft Betta. 

Bila matahari saat ini tak terang
Itu mendung, itu mendung
Bila bunga di taman tidak kehujanan
Itu layu itu layu 

I don't believe
This now happen to me baby
Aku tidak percaya
I don't believe
This now happen to me baby
I can't belive
Teu percangkeun (Bagian Betta) 

Saranghaeyo
Aku cinta padamu
Saranghaeyo
Aku sayang padamu
Saranghaeyo
Abdi bogoh ka saliran
Saranghaeyo
Kulo tresno siramu
Oh my darling kamsahida (Bagian mbah Sutarno) 

Oh my darling kamsahida (duet / mbah Sutarno dan Betta) 

....

"Astaghfirullahalazim mbah Sutarno.." keluh Renaldi ketika melihat kelakuan mbah Sutarno yang sedang merayu perempuan cantik di kafe Losmen 86. 

"Iya ya tuh aki-aki, sudah peyot, keriput, nggak ingat umur apa ya." keluh Paijo ketika melihat kelakuan mbah Sutarno yang sedang merayu perempuan cantik di kafe Losmen 86. 

"Mbah bunganya mbah.." kata Betta yang memberikan kode pada mbah Sutarno. 

"Oke, saya ada sesuatu untuk kamu, ini.." sambung mbah Sutarno yang memberikan tongkat pada Rara. 

"Haa.. tongkat, untuk apa kek ?" tanya Rara. 

"Kok tongkat sih mbah." keluh Betta. 

"Emang salah ya kan saya, oh iya salah. Hehe.. tunggu sebentar ya neng, Betta." panggil mbah Sutarno.

"Kenapa mbah ?" tanya Betta. 

"Bunga nya mana ?" tanya mbah Sutarno juga. 

"Lah tadi kan sudah saya kasih ke mbah Sutarno, bagaimana sih mbah.. Lahh ini apa nih.." jawab Betta memberikan bunga pada mbah Sutarno. 

"Oke, nah ini yang akan saya berikan untuk kamu." jawab mbah Sutarno yang memberikan bunga pada Rara. 

"Iya, terimakasih kek.." Rara menerima bunga dari mbah Sutarno. 

"Aku cinta padamu." kata mbah Sutarno. 

"Haa, maksudnya ?" tanya Rara lagi. 

"Emm maksudnya judul lagu yang tadi, aku cinta padamu." jawab mbah Sutarno. 

"Oh gitu, saya ingin berterima kasih pada kakek, karena kran di kamar saya sudah tidak bermasalah lagi. Terimakasih ya kek." kata Rara. 

"Iya sama-sama.." sambung mbah Sutarno. 

"Kita laporkan kejadian ini saja pak Aldi." usul Paijo.

"Oke, eh tunggu jo.." Renaldi menghentikan langkah Paijo.

"Kenapa pak Aldi ? Loh pak Aldi kok ada sih tadi kan di sini, sekarang kemana ya ?" tanya Paijo. 

"Eeh Joya, saya di sini ngapain kamu cari sampai sana segala." keluh Renaldi.

"Oh, hehe lagian pak Aldi pindah posisi nggak bilang-bilang sih.." keluh Paijo juga.

"Ngapain saya bilang-bilang sama kamu, memangnya kamu adik saya apa.." keluh Renaldi lagi.

"Kalau memang keinginan pak Aldi ya sudah saya mau kok jadi adiknya pak Aldi tidak apa, kakak.." kata Paijo yang akan memeluk Renaldi.

"Kakak, kakak, kamu ini ya. Hemm.." keluh Renaldi yang kesal pada Paijo. 

"Hehe, ya sudah sekarang gini saja ada apa pak Aldi memanggil saya lagi ?" tanya Paijo lagi. 

"Lapor ke siapa jo ?" tanya Renaldi juga. 

"Adiknya kanjeng ibu siapa ya pak Aldi ?" tanya Paijo lagi. 

"Paklik Purwanto, jo.." jawab Renaldi. 

"Nah tuh tau, yuk.." ajak Paijo.

"Ya sudah yuk cari." sambung Renaldi. 

"Ayo. Eh pak Aldi, tunggu.." kata Paijo lagi. 

Setelah merekam dan melihat mbah Sutarno yang sedang merayu perempuan di kafe Losmen 86, Renaldi dan Paijo segera memberitahukan nya pada paklik Purwanto. 

Renaldi dan Paijo pun memberitahu paklik Purwanto tentang video mbah Sutarno yang merayu perempuan di kafe, lalu paklik Purwanto, Renaldi, dan Paijo melihat mbah Sutarno jalan ke arah kamar 012. 

Kemudian mereka mengikuti mbah Sutarno, di sana mbah Sutarno menyatakan cinta sekali lagi pada Rara (tamu di kamar 012), tapi sayangnya cintanya mbah Sutarno di tolak karena Rara sudah mempunyai suami dan satu orang anak.

losmen 86Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang