Hari ini adalah hari pertama mbah Sakiman tinggal di losmen bersama dengan cucu, cucunya pindah ke Indonesia dan membuka usaha baru yaitu yang kemudian di beri nama Losmen 86.
Setiap pagi seperti biasa, mbah Sakiman selalu olahraga, pulang dari olahraga mbah Sakiman langsung pergi ke dapur untuk minta di ambilkan air, sayangnya juru masak di Losmen 86 tidak ada di dapur, ketika mbah Sakiman ingin mengambil air, mbah Sakiman kepeleset.
Lalu mbah Sakiman pergi untuk mengikuti arah air yang mengalir itu berasal darimana, dan akhirnya mbah Sakiman menemukannya, rupanya air itu dari kamar tamu yang menginap di Losmen 86 tersebut yang kebetulan dekat dengan dapur.
Mbah Sakiman pun mengetuk pintu kamar tamu tersebut, ketika di buka ternyata tamunya adalah perempuan cantik, mbah Sakiman akhirnya tidak jadi memarahinya, dan mbah sakiman juga meminta Paijo agar membenarkan kran kamar mandi tamu yang bocor.
Jakarta
Losmen 86
Di dapur Losmen 86 ..
"Huh.., capek juga ya habis lari pagi, ngek ambilkan saya air dong ngek..", kata mbah Sakiman."Mbah Sakiman..", seru Irfandi.
"Iya, eh Irfandi", sambung mbah Sakiman.
"Ngapain ?", tanya Irfandi.
"Minta di ambilkan minum Fandi..", jawab mbah Sakiman.
"Loh memangnya Cengek kemana mbah ?", tanya Irfandi lagi.
"Gak tau, kamu carikan ya", jawab mbah Sakiman lagi.
"Oke, siap..", Irfandi melaksanakan perintah dari mbah Sakiman.
Satu jam kemudian..
Masih di dapur..
"Haduh, Fandi, Fandi, cari Cengek kok lama sampai satu jam sendiri seperti ini, ya sudah deh saya ambil airnya sendiri saja, saya juga sudah tidak kuat nih untuk menahan rasa haus saya", keluh mbah Sakiman.Di cafe Losmen 86..
"Fandi..", seru paklik Purwanto dan Arfan."Inggih paklik, Arfan"
(Iya paklik, Arfan), jawab Irfandi."Kowe golek apa ta, saka mau mondar-mandir wae Fandi ?"
(Kamu cari apa sih, dari tadi mondar-mandir saja Fandi ?), tanya paklik Purwanto."Tau nih.., mumet tau sirah e inyong, delok kowe mondar-mandir saka mau"
(Tau nih.., pusing tau kepala saya, melihat kamu mondar-mandir dari tadi), keluh Arfan."Kula lagi golek Cengek, paklik, Arfan, mbah Sakiman jaluk neng ambilkan ombe kebiasaan si Cengek ora tau ana neng pawon pas neng perlukan neng pawon"
(Saya sedang cari Cengek, paklik, Arfan, mbah Sakiman minta di ambilkan minum kebiasaan si Cengek tidak pernah ada di dapur ketika di perlukan di dapur), jawab Irfandi lagi."Oh iya ya, kamu gak bilang ke istrimu, Titah, Fandi ?", tanya Arfan.
"Titah belum pulang dari Kediri, Arfan..", jawab Irfandi lagi.
"Ya kowe telepon dong Fandi"
(Ya kamu telepon dong Fandi), kata paklik Purwanto."Oh iya ngapa ora kepikiran saka mau ya"
(Oh iya kenapa tidak kepikiran dari tadi ya), sambung Irfandi."Capek deh..", keluh paklik Purwanto dan Arfan.
Di dapur lagi..
"Gelasnya sudah, tinggal airnya saja, haduh..", kata mbah Sakiman kepeleset karena ingin mengambil air minum di dapur."Perasaan tadi ada suara di dapur, ternyata gak ada disini, ya sudah lanjut mengasuh anak-anak saja deh..", kata Paijo.
"Haduh, Joya, bukannya lihat ke sini malah pergi lagi, kaya Nano saja kamu itu ya Joya, duh malah saya ngompol lagi, emm tapi enggak ah, bau nya gak pesing, eh tapi tunggu deh ini air apa ya, ikuti saja deh..", keluh mbah Sakiman.
![](https://img.wattpad.com/cover/201886518-288-k708361.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
losmen 86
HumorMenceritakan seorang kakek yang berusia 86 tahun yang tinggal bersama cucunya dan cucunya memiliki usaha penginapan yang di berinama Losmen 86.