"Loh? Kok lo disini?" tanya Marcel yang kaget melihat Zendaya keluar dari minimarket apartemen.
Sedangkan Marcel baru makan dari kafetaria, kebetulan tempatnya sampingan. Jadi kalo keluar dari tempat tersebut bisa bersimpangan dengan siapa pun.
"Oh.. gue tinggal sementara disini." jawab Zendaya.
Kemarin orang tua Zendaya mendadak mengajak pindah sementara ke apartemen terdekat karena rumah mereka sudah lama sekali tidak tersentuh oleh ahlinya. Dan ternyata banyak hal yang harus diperbaiki, ditambah orang tua Zendaya ingin merubah beberapa posisi ruangan sebelumnya.
Marcel senang punya teman satu apartemen sekarang. Gak perlu sama Gisel terus dan ada alasan buat keluar juga selain ke kafetaria.
"Unit?" tanya Marcel penasaran.
"99." jawab Zendaya.
"Lantai 9? Oh My God! Deket banget!" kata Marcel.
Padahal beda lantai, Marcel di lantai 11 unit 127. Tapi emang kalo mau ketemu diem-diem bisa di lantai 10, biar tengah-tengah gitu.
"Gue lantai 11, unit 127." beritahu Marcel tanpa ditanya.
Zendaya senyum, emang anaknya juga ramah banget sampe sering salah arti sama orang asing. Tapi Marcel sih enggak menganggap apa-apa, itu namanya adab bersosialisasi.
Setelah mendengar posisi unit apartemen mereka, Marcel jadi punya rencana buat ngobrol bareng di tempat yang biasa dia pake buat ngadem.
Belokan tangga lantai 10 apartemen.
Disana sepi, tapi bukan berarti Marcel mau berbuat yang enggak-enggak. Setidaknya mereka bisa saling berbagi cerita tanpa terdengar oleh siapa pun.
Sebelum itu, Marcel ajak Zendaya untuk membeli es krim cornetto di kantin tadi. Biar ngobrolnya gak terlalu hambar.
"Terus lo tinggal disini sama siapa?" tanya Zendaya yang melihat Marcel memilih rasa es krim.
"Kakak kelas gue sekaligus kakak tingkat, Jean Jerico." jawab Marcel, lelaki itu kemudian mengambil es krim cornetto rasa oreo.
"Hah? Se-selebgram?" tanya Zendaya kaget, matanya membulat lebar dan Marcel tertawa.
"Hahaha, udah ketebak lo bakalan kaget." ucap Marcel yang meraih es krim di tangan Zendaya untuk di bayar ke kasir.
Gadis cantik itu membuntuti Marcel dari belakang, dia menyesuaikan arah langkahnya.
"Tapi gue bukan penggemarnya kok, Arin tuh." tuduh Zendaya karena takut dikira penggemar Jean.
"I see, Zen." sahut Marcel sambil transaksi.
"Emang kelihatan dari muka gue?" tanya Zendaya yang mendekatkan wajahnya ke arah Marcel untuk meyakinkan.
"Nebak aja."
Sisi manusia Marcel mulai terlihat, dia salah tingkah dan langsung pergi meninggalkan Zendaya di depan kasir. Zendaya tentu aja langsung membuntuti lagi.
Keduanya sekarang sama-sama berdiri di depan lift yang masih berjalan sesuai arahan pengguna. Karena ini jam pulang kantor, jadi cukup ramai disini.
"Mau ngobrol gak?" tanya Marcel melirik ke arah Zendaya.
"Dimana?" tanya Zendaya, kalo Zendaya ngobrol sama Marcel sebenernya kurang gemes. Soalnya dia tinggi, cukup ngelirik aja:'
"Di tangga lantai 10." jawab Marcel.
"Jauh bangett!!!" pekik Zendaya kaget, mode shouting.
Udah mulai ada bibit gak kalemnya nih..
KAMU SEDANG MEMBACA
on bended knee: mark, xiaoting.
Fanfic[Local AU] » mark xiaoting / marcel zendaya « "Mas, kadonya buat Mas aja. Saya baru putus." "LAH?! MBAK! ULTAH SAYA SETAHUN LAGI!" Bermula dari kasih kado heartbreak anniversary. Zendaya malah mengenal sosok Marcel yang bisa memenuhi bahasa cinta...