Bab Dua

13 0 0
                                        

Ini cerita lama yang di update ulang ya guys...!

Typo bertebaran.!
Typo harap tandai.!

***

Kini disebuah restoran ada dua orang yang sedang saling menatap tajam satu sama lain. Tidak ada yang berbicara diantara mereka hanya saling tatap tajam yang mereka berikan.

"Ehem, kalian ini, jangan cuma saling tatap dong, kenalan gitu," Ucap sang bunda dari perempuan.

"Iya nih, masa cuma tatap-tatapan aja," Sambung mama sang pria.

"Apa sih ma," Ucap pria itu.

"Lo ngapain disini," Ucap sang wanita.

"Lo yang ngapain," Ucap sang pria.

"Aduh, kok berantem sih," Ucap bunda dari sang wanita.

"Iya sih, baru juga ketemu udah berantem," Sambung mama sang pria.

"Kalian udah saling kenal ya," Tebak bunda.

"Dia temen sekelas Mentari bun," Ucap Mentari, iya dia Mentari yang sama seperti tadi pagi.

"Dan gue udah bosen liat lo tiap hari," Ucap Langit.

Langit? Iya Langit sang ketua displin.

"Apaan sih, gue juga ogah kali tiap pagi ketemu lo," Ucap Mentari.

"Gue juga ogah, buku gue isinya cuma nama lo doang," Ucap Langit.

"Ya udah, nggak usah dicatat dong," Ujar Mentari.

"Enak aja," Ucap Langit.

"Udah-udah, kalian ini," Relai sang mama.

"Dia mulai duluan tan," Ucap Mentari.

"Lo yang mulai," Ucap Langit.

"Dih, apaan sih," Ucap Mentari.

"Udah, kalian ini," Ucap ayah Mentari.

"Sekarang dengerin ayah mau ngomong," Lanjutnya.

"Iya yah,"

"Iya om," Ucap Mentari dan Langit bersamaan.

"Jadi gini, sebenarnya kita kumpul disini buat membicarakan masalah perjodohan kalian," Ucap ayah Mentari.

"Hah!"

"Apa!" Mereka kaget saat mendengar itu.

"Apa yah, aku dijodohin sama nih anak," Ucap Mentari sambil menunjuk Langit yang duduk didepannya.

"Iya, kita udah jodohin kalian dari kalian kecil," Ucap sang ayah dengan sangat santai.

"Aku nggak mau!" Ucap mereka bersamaan.

"Nggak ada penolakan," Ucap papa Langit.

"Aku nggak mau pa," Ucap Langit.

"Langit!" Tegur sang papa.

"Huh!" Langit menghela napas.

"Denger ya, papa nggak mau ada penolakan dari kalian, dua minggu lagi pernikahan kalian," Ucap papa Langit.

"Apa, dua minggu lagi!" Ucap Langit dan Mentari karena terkejut.

"Iya, kita udah atur semuanya," Ucap papa Langit.

"Tapikan, kita masih sekolah," Ucap Mentari.

"Iya pa, kalo cuma acara perjodohan nggak masalah tapi kalo nikah, Langit nggak mau pah," Ucap Langit.

Langit Sagara (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang