#0

491 92 42
                                    

▼△▼△▼△▼△▼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▼△▼△▼△▼△

Tubuhnya lelah.
Pikirannya juga ikut lelah.

Kedua kakinya melangkah menuju sebuah ruangan yang jadi pusat segala keinginannya saat ini.
Kamarnya.

Bruk!

Helaan napas lega keluar begitu tubuhnya mendarat diatas benda empuk yang diberi nama kasur.

Matanya terpejam, dia berniat tidur, tetapi kemudian terbuka lagi ketika dia baru menyadari sesuatu.

Rasa lelah, dan kantuk mendadak hilang semua.

Jisung bangun dari kasurnya dan langsung menutup pintu kamar, tak lupa juga mengunci pintu kamarnya. Tidak lupa juga Jisung menutup jendela dan gorden nya.

Ruangannya gelap, tetapi Jisung sudah sangat hapal apa yang harus dia lakukan.

Lilin dinyalakan satu tepat di depan cermin, dan Jisung dengan perasaan yang menggebu-gebu dalam hatinya langsung berusaha memanggil seseorang.

"Chenle."

Panggilan pertama diabaikan.
Jisung cemberut.

"Chenle."

Panggilan kedua masih diabaikan juga.
Baiklah, Jisung mulai tidak sabaran.

"Chenle!"

Api di atas lilin bergoyang padahal tidak ada angin yang meniupnya.
Jisung langsung tersenyum lebar.

Lilin mati.

Tetapi, kemudian menyala sendiri bersamaan dengan seseorang yang muncul tepat di belakang punggung Jisung.


"Berisik."
Jisung langsung terkekeh, dan membiarkan sosok dibelakangnya memeluk dia dengan erat.



Saat itu mati lampu, tidak ada pencahayaan dari manapun di kamarnya.
Jisung tidak suka gelap, jadi dia berniat menyalakan lilin.

Setelah lilin menyala, dan Jisung menghela napas lega karena bisa melihat sekeliling kamarnya. Jisung hendak kembali ke atas kasurnya.

Meskipun senang karena bisa melihat ruangan sekitarnya lagi. Jisung sesekali melirik ke arah cermin tua yang berada di kamarnya.

- DISCONTINUE - 𝕄𝕚𝕣𝕣𝕠𝕣 [ ChenJi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang