Bagian Kesembilan

1.4K 106 11
                                    

Beberapa hari setelah sampai di desa Konoha sakura telah siap siap untuk pergi beberapa hari lagi. Pagi kali ini sai, Naruto dan Sasuke mengunjungi apartemen nya.

Sakura memarahi mereka secara bergantian bayangkan saja bertamu jam 4 pagi? Apa mereka gila?

"Kalian gila? Bertamu sepagi ini!" Ucap Sakura dengan kesalnya.

"Sakura-chan habisnya aku di usir Hinata" Ucap Naruto dengan wajah konyolnya.

"Lalu kalau kalian berdua kenapa?" Ucap Sakura dan menatap sai dan Sasuke secara bergantian.

"Aku juga di usir Ino" Ucap Sai dengan senyuman di wajahnya.

"Hm, aku juga" Ucap Sasuke dengan dinginnya.

Sakura menggelengkan kepalanya dengan sangat kesal memangnya apa yang mereka lakukan sampai sampai di usir masing masing oleh istri mereka.

"Memangnya apa yang kalian lakukan?" Ucap Sakura dengan wajah dinginnya.

"Hehe, kami membela Kakashi-sensei" Ucap Naruto dengan tawa canggung nya.

"Kalau begitu kau kan bisa pergi ke rumah Kakashi-sensei!" Ucap Sakura dan menatap mereka.

"Genma-senpai, lee dan asuma-sensei ada di kantor hokage mereka juga di usir" Ucap Sai dengan senyuman.

"Kalian ini, aneh sudahlah aku mau mandi" Ucap Sakura lalu pergi ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit Sakura keluar dari kamar mandi sudah berpakaian lengkap lalu menghampiri sahabatnya dan mendudukan dirinya di samping sai dengan santainya.

"Ne, Sakura-chan kau akan tetap pergi?" Ucap Naruto dan menghadap Sakura.

"Ya, tentu" Ucap Sakura dan meminum ocha yang ada di depannya.

"Yah, sebenarnya kau tidak bisa pergi" Ucap Sai dengan senyuman nya.

"Kau akan menikah dengan Kakashi" Ucap Sasuke dan menatap Sakura.

"Jangan bercanda, pergi kalian" Ucap Sakura dengan acuhnya.

"Kakashi-sensei, mengajukan pernikahannya dengan mu ku dengar paraa tertua sudah menyetujuinya" Ucap Naruto dan menatap Sakura.

"Hatake sialan" Ucap Sakura yang langsung pergi dari apartemen nya.

"Sakura-chan! Tunggu kami!" Ucap Naruto dan mengejar Sakura.

"Lama sekali kalian!" Ucap Sakura dengan sebalnya.

Sekarang sudah jam enam pagi pasti sudah banyak shinobi yang berkeliaran di kantor hokage entah itu melaporkan beberapa misi mereka atau mengantar dokumen dokumen yang harus di tandatangani Kakashi.

Sakura berjalan sambil menghentak hentakan kaki nya dengan kesal menuju ke kantor hokage. Naruto, sai dan Sasuke sampai kewalahan mengejar sahabat mereka yang satu ini.

Sakura mendombrak pintu kantor hokage dengan sangat kerasnya yang membuat Shikamaru, Genma, lee dan Asuma kaget lalu kakashi yang melihat Sakura dengan tatapan paniknya.

"Jelaskan sekarang juga kakashi!" Ucap Sakura dengan kesalnya.

"Apa yang harus ku jelaskan Sakura?" Ucap Kakashi dan menatap Sakura.

"Sai, bicaralah!" Ucap Sakura dan menatap sai.

"Kami memberitahu Sakura kalau ia tidak bisa pergi dari desa" Ucap Sai dan menoleh ke arah kakashi.

"Karena kau akan menikah dengannya" Ucap Sasuke dan menghela nafas dengan sangat perlahan.

"Kalian, pergi lah aku akan bicara pada Sakura" Ucap Kakashi menyuruh mereka semua pergi.

Mereka semua keluar dari kantor hokage tanpa menutup pintu. Ya mereka akan menguping di sela sela samping kanan dan kiri pintu di sebelah kanan ada sai, shikamaru,Sasuke dan Naruto lalu sebelah kiri Asuma, genma dan lee mereka mendekatkan kuping mereka lalu mengintip secara hati hati.

"Jadi aku mengajukan pernikahan kita pada para tertua" Ucap Kakashi dan menatap Sakura.

"APA KAU GILA?!" Teriak Sakura dengan sangat kencang.

"Habislah riwayat mu Kakashi" Ucap Genma dan berbisik pada Asuma.

"Sakura, dengar tiga tahun yang lalu aku membuat kesalahan besar" Ucap Kakashi dan menatap Sakura.

"Kesalahan apa?"

"Membiarkanmu pergi, kali ini aku juga tidak mau membuat kesalahan yang sama" Ucap Kakashi dan berjalan ke arah Sakura.

"Kakashi-sensei, bisa habis di pukuli Sakura-chan ttebayo!" Ucap Naruto dengan nada gemetar.

"Bodoh sekali sensei, kenapa berjalan ke arah si jelek" Ucap Sai dan menarik lengan Naruto.

"Minggir sedikit aku juga mau liat" Ucap Shikamaru dan menarik lengan sai.

"Hei, kalian tenang lah" Ucap Sasuke pada mereka.

Kakashi berjalan ke arah Sakura kedua tangannya meraup wajah Sakura dengan sangat lembutnya lalu mengusap usap kedua pipi Sakura dengan sangat lembut.

"Aku tidak ingin menjadi lelaki brengsek lagi Sakura" Ucap Kakashi dan menarik masker yang ada di wajahnya.

Ia mencium bibir sakura sekilas dan membuat Sakura membeku tanpa bisa mengatakan apapun.

"Menjijikan sekali sensei" Ucap Shikamaru dengan nada bosannya.

"Wah, wajah Kakashi-sensei sangat sempurna" Ucap Naruto dengan rasa kagumnya.

"Dia lebih tampan dari Sasuke" Ucap Sai dan terkekeh.

Kakashi membawa Sakura kedalam dekapannya ia memeluk Sakura dengan sangat hati hati membiarkan Sakura memukulnya lalu mengomelinya berulang ulang kali.

"Kau egois sensei" Ucap Sakura dan memukul dada Kakashi.

"Aku tahu" Ucap Kakashi dan tersenyum.

"Jangan menangis Sakura, para sahabatmu akan memukulku nanti" Ucap Kakashi dan menyerka air mata Sakura.

"Habisnya kau keterlaluan, membuatku menunggu mu selama lima tahun" Ucap Sakura dengan kesalnya.

"Kau tidak perlu menungguku sekarang" Ucap Kakashi dan mengacak pelan rambut Sakura.

"Hei, kalian sedang apa di samping pintu seperti itu" Ucap Ino yang membuat mereka kaget dan jatuh.

"Aduhh" Ucap Naruto dan Shikamaru.

"Ino! Kau mengagetkan kami!" Ucap Genma yang berusaha untuk bangun dari lantai.

"KALIAN MENGINTIP?! KALIAN BENAR BENAR INGIN MATI?" Teriak Sakura dengan sebalnya.

"Tidak" Ucap Mereka lalu pergi berlari sebelum Sakura memukul mereka semua kecuali Ino.

"Oh, Kakashi-sensei ini berkas milikmu" Ucap Ino dan memberikan berkas berkas miliknya.

"Terimakasih" Ucap Kakashi dengan acuhnya.

"Jidat, kau di perlukan di ruang darurat jangan berkencan terus" Ucap Ino dan tertawa puas.

"Berkencan? Sudah lah aku mau pergi" Ucap Sakura dan berlari ke rumah sakit.

"Akhirnya kau tidak bodoh juga sensei" Ucap Ino dan tertawa lalu keluar dari ruangan hokage.

HAPPY READING!
MAAF KALO TYPO YAA!!

ADA YANG KANGEN AKU GAK????
HUHUU AKU PUN KANGEN UP TAPI APA DAYA KADANG SIBUKKK HEHE

Love in silence • Kakashi And SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang