Hari ini adalah hari pernikahan kankuro mereka terlihat sedikit sibuk melayani beberapa tamu sedangkan sakura hanya mendudukan dirinya di kursi yang sudah di sediakan sambil meminum sake dengan cepatnya seakan meminum teh ocha biasa.
Kakashi yang ada di samping nya menggeleng kan kepalanya lalu mencegah sakura untuk meminum beberapa gelas sake lagi.
"Sudah cukup sakura" Ucap Kakashi dan mengambil gelas sakura lalu menaruhnya dengan perlahan.
"Belum" Ucap Sakura lalu menatap Kakashi.
"Kau ini, ayo pergi ke vila" Ucap Sakura dan membantu sakura berjalan.
"Hei, kalian mau kemana?" Ucap Sai dan melirik mereka.
"Kembali ke vila, sakura sudah mabuk" Ucap Kakashi dan menggendong badan mungil milik sakura.
"Hati-hati sensei!" Ucap Naruto dan tersenyum lebar.
Kakashi menggendong sakura dengan hati-hati lalu dengan cepatnya membawa sakura kembali ke vila. Lalu membiarkan sakura menghirup udara sebentar di balkon vila yang mereka tempati.
"Sensei, aku mencintaimu kenapa sulit sekali bagimu" Ucap Sakura dengan kesalnya lalu memukul bahu Kakashi.
"Sakura, kau mabuk" Ucap Kakashi dan menghentikan pukulan sakura.
"Aku mencintaimu, selama lima tahun lamanya apa ini terlalu sulit bagimu?"
"Aku cinta padamu Kakashi, brengsek!"
"Berapa lama lagi aku harus pergi? Agar bisa melupakan perasaan sialan ini?" Ucap Sakura dengan kerasnya.
"Sakura, aku tidak menyuruhmu pergi" Ucap Kakashi dan memegang bahu sakura.
"Tapi, hati ku bilang aku harus pergi!" Ucap Sakura tanpa menatap Kakashi.
"Lupakan, semoga kau bahagia setelah aku pergi Kakashi" Ucap Sakura dan berjalan ke arah kamarnya.
Sakura berjalan ke arah kamarnya dengan keadaan mabuk dan menangis ia tidak tahu apa yang ia tangisi tapi hatinya benar benar sakit. Sedangkan Kakashi hanya menatap Sakura dari kejauhan.
"Kau terlalu pengecut, Kakashi" Ucap Sasuke yang tiba tiba muncul bersama naruto.
"Sensei, sungguh aku sudah tidak tahan melihat sakura-chan menangis pertama karena Sasuke lalu sekarang karena kau kalian berdua ini kenapa sih!" Ucap Naruto dan menatap mereka berdua dengan sebalnya.
"Aku ingin dia bahagia,dia tidak akan bahagia bersamaku" Ucap Kakashi dengan dingin nya.
"Kau pikir dia perduli? Yang penting dia mencintaimu Kakashi" Ucap Sasuke dan menghela nafas.
"Sakura-chan, adalah gadis yang sangat baik sensei tidak ada lagi gadis seperti dia" Ucap Naruto dan menatap Kakashi.
"Jangan biarkan dia pergi, atau kau akan menyesal" Ucap Sasuke dan pergi bersama Naruto.
Sedangkan Kakashi mengatur nafas dan melihat pemandangan di atas vila yang mereka tempati dan berpikir kalau sakura tidak akan bahagia bersamanya. Sakura berhak mendapat kebahagiaan di dunia ini.
Lalu Kakashi? Itu hanya membuatnya sulit kalau sakura bersama dengan Kakashi. Itu pikiran Kakashi saat ini kali ini ia akan kehilangan cintanya lagi?
****
Pagi kali ini adalah hari dimana mereka kembali ke desa Konoha bersama Temari dan Shikamaru kali ini mereka sedang berada di gerbang desa suna. Lalu berpamitan dengan sangat sopannya.
"Jangan lupa untuk bersantai di desa Konoha nanti Gaara!" Ucap Naruto dan memeluk Gaara.
"Aku tidak akan lupa" Ucap Gaara dan tersenyum.
"Baik kami pergi dulu Gaara-kun" Ucap Kakashi dan tersenyum pada Gaara.
Gaara menggenggam tangan sakura dengan lembutnya lalu menahannya sebentar membuat mereka semua kebingungan. Paraa lelaki yang melihat mereka dengan heran sedangkan para wanita melihat mereka dengan senyuman.
"Kalau tidak punya tempat pulang, desa suna selalu menyambut mu sakura-chan" Ucap Gaara dan tersenyum.
"Sakura selalu punya tempat untuk pulang, Kazekage-sama" Ucap Kakashi dan menatap Gaara.
"Ah, ku pikir setelah aku pergi aku tidak akan kembali ke desa suna maupun Konoha" Ucap Sakura dan tersenyum manis.
"Sakura-chan" Ucap Naruto dengan tatapan sedihnya.
"Jaga dirimu baik-baik kazekage-sama aku harus pergi" Ucap Sakura dan memeluk Gaara sekilas lalu pergi dengan santainya.
"Hei, jidat!" Ucap Ino dan mengikuti langkah Sakura.
Sakura membantu ino berjalan dan beberapa kali tertawa karena mendengar perselisihan antara Naruto dan Ino. Ia akan merindukan moment tersebut. Entah semalam ia mabuk dan tidak bisa mengingat apapun.
"Ne, Sasuke-kun apa kau pernah mengunjungi tempat yang tenang saat penebusan dosa?" Ucap Sakura dengan wajah penasaran.
"Ya, ku ingat pernah" Ucap Sasuke dan tersenyum.
"Wah, dimana? Aku harus pergi kesana" Ucap Sakura dengan wajah cerianya.
"Nanti ku beri tahu" Ucap Sasuke dan mengacak pelan rambut Sakura.
"Hei, berantakan tahu!" Ucap Sakura dengan jengkel nya.
Kakashi yang berjalan di samping mereka hanya mendengarkan percakapan mereka dan beberapa kali mencuri pandang untuk melihat Sakura.
"Kau benar benar harus pergi ya? Sakura-chan" Ucap Naruto dan menatap Sakura.
"Kau sudah tau, apa keinginan ku" Ucap Sakura dengan senyumannya.
"Aku bisa menemanimu, kalau kau mengijinkan" Ucap Yamato dan melirik ke arah Sakura.
"Ah, aku mengijinkan" Ucap Sakura dan tersenyum.
"Yamato-taichou, aku tidak bertanggung jawab kalau kau pulang dari sini akan mendapat luka parah akibat mereka" Ucap Kiba dan melirik ke arah Kakashi, Naruto, Sasuke dan Sai.
"Taichouu! Jangan menggoda Sakura-chan!" Ucap Naruto dengan sebalnya.
"Haha, aku bercanda kenapa kalian menatap ku seperti akan memakanku?" Ucap Yamato dengan santainya.
"Sebenarnya kau tidak perlu pergi Sakura, para tertua suna dan Konoha akan menjodohkanmu dengan Gaara" Ucap Temari dengan santainya.
"Heh?!!" Ucap Mereka dan menatap Sakura.
"Apa sih?" Ucap Sakura dan menatap mereka.
"Apa itu benar?" Ucap Anko dan menatap Temari.
"Ya, aku tidak pandai berbohong" Ucap Temari dengan senyuman di wajahnya.
"Berani berani nya mereka menyentuh muridku" Ucap Kakashi dengan wajah dinginnya.
"Hei, Kakashi tenang dulu pinky tidak akan pergi darimu" Ucap Genma dan melirik Kakashi.
HAPPY READING!!!
MAAF KALO TYPO YAAA...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence • Kakashi And Sakura
FanfictionSakura dan sasuke yang memutuskan semuanya sudah selesai lalu ia jatuh pada pesona milik Sensei nya yang anti dengan wanita mana pun ia terlalu malas untuk menjalani hubungan dengan wanita manapun itu membuat Sakura ragu untuk mengatakan bahwa dirin...