2. DUA

6 2 7
                                    




"You're a limited edition."

________

she is Nathusya



.

.

.




Setelah pagi yang tidak menyenangkan itu, Nathusya harap hanya sampai disitu saja penderitaannya. Ternyata tidak, takdir sama sekali tidak berpihak padanya. Lihat saja sekarang, Nathusya harus berjalan kaki menuju halte bus karena sang sopir yang tidak kunjung juga menjemput.

Sambil berjalan Nathusya menendang-nendang kerikil, untuk melampiaskan kekesalannya. Tangannya terus mengipasi wajah, sambil sesekali menyeka keringat yang terus mengalir. Cuaca sore ini panas sekali, ditambah lagi tadi Nathusya baru saja kena hukum—karena tidak melaksanakan upacara tadi.

“Hp gue pake mati segala lagi, jelas-jelas ini kondisi genting.”

Tak ada habisnya Nathusya mengeluh. Mulai dari mengeluhkan gurunya yang memberi hukuman tidak tanggung-tanggung sampai pada sopirnya yang tidak datang menjemput. Dan lagi, biasanya ada kenalan Nathusya yang mau menebenginya pulang, namun sekarang mendadak sudah punya teman pulang masing-masing. Senin memang menyebalkan.

Nathusya berhenti, menghela nafasnya yang sudah putus-putus. Tidak bisa begini, dia bisa kehabisan ion lalu pingsan. Jadi dia memutuskan untuk duduk di trotoar jalan, bermaksud menunggu sopir menjemput atau paling tidak menunggu sampai ada kenalannya yang lewat.

Nathusya baru saja melepas lelahnya beberapa saat, namun dia sudah mendengar suara riuh di balik gang sempit di depan trotoar tempatnya duduk. Salahkan rasa penasaran Nathusya yang berada dilevel tinggi, jadi dia memutuskan berdiri. Berjalan menuju gang itu dengan langkah mengendap-endap.

Mata Nathusya menyipit, guna memperjelas penglihatannya. Oh astaga, ada seseorang yang sedang dipukuli oleh beberapa orang. Dan lagi, seseorang yang dipukuli itu memakai seragam sekolah Nathusya. Bisa saja, orang yang dipukuli itu salah satu temannya. Jadi Nathusya memutuskan untuk mencari bantuan, tapi belum sempat dia berjalan pergi dia malah dibuat terkejut.

Disana, seseorang yang sedang dipukuli itu adalah Ghaza. Iya, dia Ghaza yang sama yang menemui Nathusya di UKS pagi tadi. Astaga, kenapa Ghaza bisa disana? Apa yang dilakukan cowok pintar itu sehingga dia bisa dipukuli seperti ini? Setahu Nathusya, Ghaza bukanlah tipe orang yang suka mencari masalah. Nathusya bahkan mengakui, bahwa cowok itu baik dan juga sopan.

Baiklah, Nathusya memutuskan untuk membantu Ghaza. Karena bagaimanapun mereka satu sekolah, dan juga Nathusya tidak sampai hati membiarkan seseorang mati begitu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GHAZALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang