✎5.Seseorang Dari Masa Lalu.

3 1 2
                                    

"LO?!!" mendengar suara Anna yang seperti kaget akan kehadiran pria itu, William hanya bisa menautkan kedua alis bingung.

🍃💐🎻💐🍃


Anna dan pria itu saling beradu pandang, sedangkan William dengan tenang memperhatikan apa yang terjadi di antara mereka.
Pria itu terkekeh pelan dan mengusak kilas rambut Anna.
"Hey cantik, jangan marah-marah begitu, gak kangen sama gue?." Ucap pria itu seraya tersenyum miring.
Anna hanya menatap pria itu marah dan meludah ke arah wajahnya.
"Cuih! Gak sudi gue kangen sama manusia modelan lo! Will, ayo kita pergi dari sini!" Ucap Anna tegas, kemudian, Anna meletakan sejumlah uang di atas meja untuk membayar pesanan mereka tadi dan Anna menarik keluar William menuju ke parkiran.
William hanya diam memperhatikan sikap Anna.
"Hey tunggu dulu!" Ucap pria tadi, menahan tangan Anna dan menariknya pelan.
Anna menengok ke arah pria itu, menatapnya tajam dan menghempaskan kasar tangan pria itu.
"Dimas Pramudya! Cukup! Jangan pernah muncul lagi di hadapan gue!" Ucap Anna yang geram melihat kehadiran Dimas.
Namun lelaki itu nampak tidak menyerah dan kembali ingin meraih tangan Anna, tapi sebelum itu terjadi, tangannya sudah di cengkram kuat lebih dulu oleh William, William kemudian memutar tangan pria itu ke arah belakang sehingga pergerakannya terkunci, dan dengan mudah William menendang kuat betis pria itu hingga tersungkur.
"Bukannya lo udah denger perkataan Anna? Apa lo tuli? Jangan mengganggunya lagi, jika lo masih pengen tangan lo normal." Ucap William yang juga geram melihat pria itu.
William menarik Anna lembut untuk masuk ke mobil, William segera masuk ke bagian pengemudi dan melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

"Ahhahaha, bagaimanapun caranya, akan gue ambil lagi Anna." Ucap Dimas seraya tersenyum miring.

------------------------

"Lo harus jelasin ke gue, Anna." William melirik Anna melalui sudut matanya, dan kembali fokus menyetir.

Ya karena kejadian tadi, selama di mobil Anna hanya diam termenung.
"Emmm...kayaknya gak usah deh Will." Ucap Anna berusaha tidak membahas kembali masalah tadi.
"Gue gak mau tau Anna, jelasin sekarang ke gue, atau gue gak bakal bawa lo pulang." Ucap William sedikit menekan perkataannya.
"Oke oke, gue bakal jelasin." Pasrah sudah Anna dengan paksaan William.
William yang mendengar perkataan Anna langsung memberhentikan mobilnya dipinggir jalan dekat taman, agar dia lebih fokus mendengarkan penjelasan Anna.

"Jadi?siapa dia?" Tanya William.
"Dia mantan gue."
"Lalu? Kenapa gue liat, lo kayak benci banget sama dia?" Tanya kembali William semakin penasaran.
William menghisap sebatang rokok agar suasana tidak terlalu tegang dan membuka sedikit kaca mobil agar asap rokoknya keluar.
"Awalnya gue biasa aja, dia juga selalu perhatian ke gue...." Anna memalingkan wajahnya memandang luar kaca mobil.
Sedangkan William masih setia mendengarkan seraya menghisap rokok batangannya.
"Tapi sifat aslinya mulai muncul saat gue pacaran sama dia baru 2 minggu...dia mulai kasar, dia suka marah gak jelas...setiap gue ngelakuin kesalahan kecil, dia selalu mukul gue dengan benda-benda tumpul...." Ucap Anna perlahan, sambil menahan isakannya.
William yang mendengar cerita Anna perlahan mulai mengepalkan tangannya kuat hingga terlihat di tangannya urat-urat yang menonjol.

"Sampai akhirnya gue putusin dia, tapi dia gak terima, dia culik dan menyekap gue di rumah pribadinya yang entah di daerah mana....sekitar 1 bulan gue berada disana,sampai akhirnya polisj dan dengan kedua orang tua gue...mereka bilang,baru bisa melacak posisi gue dan dimas setelah melalui proses panjang." Anna tersenyum miris.
"Selama gue di sekap, dia mulai bertingkah seperti pyschopath....gue di iket,dan setiap hari dia selalu bikin tanda di badan gue pake pisau lipatnya,disini...." Anna sedikit memiringkan badannya membelakangi William dan menurunkan dressnya hingga punggungnya sedikit terlihat.
William refleks langsung melihat kearah punggung Anna.
Ya, terlihat beberapa bekas sayatan yang cukup dalam di daerah itu.
"Dan disini... " Anna menaikkan sedikit bawahannya dan menunjukan area bekas luka yang berada di paha.
William hanya diam seribu bahasa, sungguh William sangat marah sekarang, sampai rasanya ingin membunuh laki-laki yang sudah membuat Anna merasakan penderitaan.
"Dia sempat dijatuhi hukuman sekitar 4 tahun penjara, tapi terakhir mendengar kabar, dia kabur dari penjara dan menghilang." Sambung Anna seraya merapihkan pakaiannya kembali.
"Dan sekarang.....gue takut, gue takut dia nyakitin gue lagi, atau yang lebih parah dia nyakitin keluarga gue." Ucap Anna sedikit gemetar.
William membuang rokoknya yang telah habis dan menggenggam kedua tangan Anna.
"Sstt~ gue ada disini, gue gak bakal biarin dia nyentuh lo sedikitpun, gak bakal." Ucap William menenangkan Anna seraya mengusap lembut punggung tangan Anna.
"Sekarang kita pulang dan gue bakal ngurus sesuatu, oke?" Ucap William seraya mengusap lembut pipi Anna, dan hanya di balas anggukan oleh Anna.
William langsung menyalakan mobil dan bergegas mengantar Anna pulang.

-----------------------

"Sekarang lo masuk, dan kunci rapat pintu kamar dan jendela lo. Kalau ada apa-apa, langsung teriak atau telpon gue, ok? " Titah William.
Anna hanya mengangguk dan mematuhi perintah William.
Saat William sudah melihat Anna masuk, dia bergegas menelpon temannya.

''Sshh ah, Ya halo?" Jawab seseorang dari seberang telpon dengan suara sedikit terengah-engah.

"Selesaikan permainan lo dan temuin gue di tempat biasa, ada yang mau gue omongin." Titah William.

"Ah oke oke, tapi gue masih nanggung ini.... Sshh sayang pelan-pelan." Jawab kembali seseorang dari seberang sana.

William sedikit muak dengan sahabatnya satu ini, udah tau keadaan penting kalau William telpon lebih dulu, dia malah asik have sex sama jalang.
"Gue kasih waktu 5 menit."
"Tapi--" Panggilan langsung dimatikan begitu saja oleh William.
Dan William langsung saja berangkat ketempat janjiannya.




∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆

HEYOOO, MAAF BANGET BARU BALIK.
gimna hari kalian? Kangen kagak sama author cecans kalian ini aw. Gue banyak banget masalah dan kesibukan.
Smpe berdebu dah nih cerita hehee.
Sorry ye, dan makasih yang masih setia bacain cerita2 gue.
Pasti kalian penasaraan cast-cast ya kan? Ntar gue kasih tau deh, untuk para reader tercintah aw.
So, see u next part guys.

Love or Hate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang