PROLOG

12 3 0
                                    

Kini seorang gadis berjalan di tepi jalan keramaian kota New York dengan tatapan kosong, mata sembab di tambah hembusan angin dingin yang mengenai gadis itu membuat ia menggigil. Sesekali ia memandang bangunan-bagunan di kota itu dan tanpa sadar ia meneteskan air mata.

Rindu rasanya Rindu.. kata itulah yang selalu ia bayangkan di setiap saat. Entah apa yang harus di lakukan gadis itu saat ini. Ia menyebrang secara tiba-tiba, dan...

Ckitt!! Jegerr!!!
Suara teriakan membuat suasana semakin menegangkan, darah yang mengalir begitu banyak membuat gadis itu lemas. Orang-orang disekitar mulai mendekat ke arah gadis itu.

Apa duniaku berhenti sampai disini? ketika aku sadar bukanlah aku yang pantas untuk hidup. Aku ingin semua orang tenang tanpa ada aku di dunia ini, tanpa ada yang mengusik hidup orang lain, tanpa ada yang merasa luka karena diriku.

Aku hanyalah orang biasa, aku bukanlah orang yang hebat, dan aku bukanlah orang yang istimewa.
Tugasku di dunia ini sudah selesai. Aku harap dengan kepergianku, tak ada yang merasa kehilangan, tak ada yang meneteskan air mata. Biarlah aku pergi dengan tenang. Terima Kasih atas segala hal yang kalian lakukan untukku, terima kasih selalu ada di sampingku sampai saat ini.

Gadis itu tersenyum singkat dan...


"VELYYY!!!"

PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang