Malam itu di kota Seoul, suasana begitu hening. Jalanan sudah sepi akan kendaraan karena ini sudah tengah malam.
Tetapi hal tersebut tidak berlaku dalam suatu rumah kecil yang terletak di pinggiran kota.
PLAK!
Sebuah tamparan kuat melanda di pipi seorang wanita, membuatnya jatuh terduduk ke atas lantai.
"DASAR ISTRI TAK BERGUNA!" teriak seorang pria.
Dialah yang menampar pipi wanita tersebut, yang merupakan istrinya sendiri.
Tangan pria itu terkepal erat, wajahnya memerah menahan emosi yang meluap dalam dirinya.
Suasana kemudian menjadi hening, hanya sejenak sampai isakan tangis terdengar dari wanita itu.
"Hiks.."
Wanita itu menangis sembari memegangi pipinya yang memerah.
"JANGAN MENANGIS! ITU TIDAK BERGUNA!"
"DIAM!!! BERISIK!!!"
Tangisan sang istri malah semakin menjadi-jadi, hal itu membuatnya merasa geram.
"SIALAN!!!"
Ia hendak melayangkan pukulan pada istrinya, tetapi suatu hal menghentikan pergerakannya.
"PAPA! BERHENTI!"
Teriakan seorang perempuan membuat suami-istri itu menoleh ke arahnya.
"Jangan sakiti omma lagi!"
Perempuan tersebut mendekati keduanya dengan raut wajah khawatir. Ia berlutut di sebelah ibunya dan membantunya untuk berdiri.
"Gomawo Dahyun-ah.." ucap sang ibu.
"Nee omma.."
"Kenapa kau belum tidur? Ini kan sudah tengah malam, Nak."
"Aku terbangun karena suara dari ruang tamu."
"Kalau begitu tidurlah lagi," ujar sang ibu dengan senyuman.
"Tidak mungkin aku bisa tidur kalau masalah appa dan omma belum selesai."
"BERISIK KALIAN!"
Sang kepala keluarga tiba-tiba saja berteriak yang membuat anggota keluarganya tersentak kaget.
Dahyun langsung mengalihkan pandangannya ke sang ayah, menatapnya tajam.
"Appa! Jangan berteriak. Ini sudah malam, tetangga bisa terganggu."
"SIAPA KAU BERANI MENYURUHKU HAH?!"
"Aku anakmu! Setidaknya aku bisa membantu masalah kalian!"
"DIAM KAU! DASAR BEBAN KELUARGA!" ucapnya membuat Dahyun dan istrinya melebarkan mata.
"Sudah sayang, jangan memarahi anak kita.." Sang istri menghampiri suaminya dan memeluk lengannya.
"Appa yang seharusnya sadar diri! Nafkahi keluargamu! Jangan malah menghabiskan uang untuk mabuk!" tegur Dahyun.
"SIALAN KAU!"
Tak terima dibegitukan oleh anaknya, sang istri malah menjadi bahan pelampiasan.
"Akh!"
"Omma!"
Dahyun segera menghampiri ibunya yang terjatuh ke lantai karena didorong oleh ayahnya.
"Omma tak apa?" tanyanya khawatir.
Plak!
"Aku bisa sendiri."
Uluran tangan Dahyun ditepis. Dadanya sesak mendapat perlakuan seperti itu dari sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sold (Saida)
Fanfiction"Kim Dahyun terjual pada Minatozaki Sana." (This work has nothing to do with the idols real life)