Suna Rintarou x Reader
Makasih udah bikinin💕
riyoozume•
•
•
•
•
•
•
•
Aku menatap nya tidak percaya. “a-apa.. t-tidak mungkin! Tidak mungkin! Hiks-“ gumam ku. Aku melihat dirinya yang sudah tidak berdaya dihadapan ku, dengan kepala yang tertembak peluru dan pisau menancap tepat di jantung nya. Aku membungkam mulutku, pikiran ku mulai kalang kabut, dan aku diam membeku karena ketakutan menguasai diriku.
_< flashback on >_
“(name), kita berhenti disini saja. Aku lelah.” Ucap nya menatap ku dengan cuek.
“tapi-.. kenapa?” tanya ku, dengan rasa curiga yang mulai memenuhi pemikiran ku.
“kau tuli? Aku bilang, aku lelah.”
“pasti ada alasan lain, kan? Ngga mungkin kamu tiba-tiba minta berhenti..”
“...”
“Suna, jawab aku!”
“AKU LELAH DENGAN SIKAP MU, (NAME)!!”
Aku diam terpaku mendengar hal itu, dia membentak ku. Sebelumnya ia tidak pernah membentak ku seperti ini. Ia telah berubah.
“kau berubah, suna! Kau membentak ku!”
“memang itu tujuan ku!”
“ s-sialan.. dimana janji mu waktu itu.. hiks-“ ucap ku sesugukan, aku menatap jalan taman kota tersebut. Ini mulai malam, mau bagaimana pun aku melawan nya, aku akan kalah. Ia mendengus, “..janji?” ucapnya. Aku menghibur diri ku sendiri, ini tidak bisa dipercaya. Bahkan ia sendiri lupa dengan janji nya 5 tahun yang lalu.
“k- kau pernah bilang tidak akan membentak ku! Tapi mana- dasar pembohong, rubah lici- k..” ucap ku memelan saat diakhir kalimat karena sebuah tamparan dari nya. “apa? Kau mau bilang apa lagi?” aku diam dalam kebingungan, seperti terpaku bahkan satu kata pun sulit ku ucapkan.
Aku menatapnya, dengan perasaan hancur. “a-aku, membenci mu.. suna..” ucapku. Aku segera beranjak dari tempat tersebut dan pergi meninggalkan dia sendiri disana.
_< flashback off >_
Aku menatap dirinya dibalik kaca pembatas yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit. Ia dinyatakan meninggal setelah dilakukan otopsi lebih lanjut. Sel otak nya mati, percuma aku meminta ia bangun sekalipun. “tunggu, kenapa aku menangisi nya. Bodoh sekali.” Ucapku sambil menghapus air mata yang sedaritadi membanjiri pipi ku.
Suara langkah kaki mendekat kepada ku, “(name)..” ucap seseorang. Aku menoleh kepada sumber suara, “ada apa, kita-san?” ucap ku se netral mungkin. “aku mendengar kabar dari gin, makanya aku kesini.. tak kusangka kau juga ada disini..”
“hm..”
“kau sedih kehilangan nya?”
Aku melirik kepadanya, kenapa aku harus sedih dengan kepergian makhluk rubah licik seperti dia. “tidak” ucapku. “sepertinya masih ada kesalahpahaman ya,” ucap kita dengan senyum tipis. “maksud mu?” tanya ku, aku menatap nya dengan lekat, meminta penjelasan maksud ucapan nya.
“dia minta putus dengan mu bukan karena lelah dengan sikap mu. Tapi dia diancam..” ucap kita menatap tubuh suna yang sudah ditutupi oleh selimut. “dengan siapa?” tanya ku, dahi ku mengkerut. Seperti aku mengetahui siapa pelaku nya. “Miya Twins” aku terkejut setelah mendengar tutur kata nya.
“jadi selama ini..”
“iya. Dia berhenti karena diancam oleh Miya Twins, dan sekarang mereka malah kabur dari Hyogo.”
Aku menatap kedalam ruangan suna, bukan.. bukan dirinya yang ku lihat. Hanya raga yang tanpa ada jiwa pemiliknya. “hiks- a-aku tidak tau. Seharusnya aku tidak mengatakan nya waktu itu.. hikss..” ucap ku. Tiba-tiba aku merasakan kehangatan disebelah ku, kak kita memeluk ku.
“dengan kau menangisi nya pun akan percuma. Ikhlaskan dia, lagipula dia ingin kamu mencari lelaki lain yang lebih baik..” ucap kita-san tidak melepaskan pelukan nya. Aku masih menatap tubuh suna, dan membalas dengan anggukan.
-End-
Kolom request ==>
KAMU SEDANG MEMBACA
°Love° || Haikyuu x Reader Oneshoot (Hiatus)
FanfictionTentang kisahmu dan mereka, yang akan ditulis dengan kata-kata. Sama seperti rasa, kisahmu bisa manis, masam, ataupun pahit. Dahlah, gapinter bikin deskripsi- Setiap chapter bisa terinspirasi dari kisah nyata author, lagu, ataupun film. Update ketik...