Nggak peka (Kageyama)

32 5 4
                                    

Kageyama Tobio x Reader

Makasih udah bikinin💕
riyoozume

(Name) menatap kesal kepada orang yang sedang ada di depan nya saat ini, ia berada di kumpulan makhluk abnormal- ralat, beberapa makhluk abnormal di pertemuan alumni karasuno. Ya, alumni. Sudah 6 tahun semenjak kelulusan angkatan Kageyama dan (Name). Dan sekarang, Kageyama dan (Name) menjadi sepasang kekasih. Sayang nya kageyama itu baka. Seperti kejadian sebelum mereka datang ke acara ini.

– Flashback on –

“Tobio, mau boneka lumba-lumba kemarin itu..” ucap (Name) dengan muka tersipu malu.

“Hah? Yang dimana?”

“ihh yang di arcade itu loh, kemarin!”

Tampak raut Kageyama yang tidak memahami apa yang dimaksud (Name), sedangkan si (Name) mulai kesal dengan hal itu. “Aku lupa” ucap Kageyama, lalu keluar untuk mengenakan sepatu nya.

(Name) mengikuti Kageyama, padahal (Name) pengen boneka yang ia maksud, sayang banget gagak yang satu ini tidak peka sekaligus baka.

“To-bi-uo.” Ucap (Name) menekankan julukan aneh si surai blueberry tersebut, ia bersedekap layak nya anak kecil sedang marah.

Sang pemilik julukan menoleh ke sumber suara dengan tatapan suram, mendengar nama nya dipanggil dengan aneh. “a– apa?” tanya Kage kaku.

“Ihh, kan tadi udah (Name) bilang. Gimana sih.”

“Apaan?”

“Yang tadi, Kageyama Tobio..”

“Ya-, yang mana? Emang yang tadi apaan?”

“Aduhh, udah lah. Capek.” Ucap (Name) mengakhiri pembicaraan mereka.

Kageyama dan (Name) bergegas untuk pergi menggunakan sepeda motor milik ikan terbang alias Kage.

Selama di perjalanan, (Name) memberi jarak antara diri nya dengan ikan terbang. Ikan terbang nya sih bodo amat. Yo ora peka kok, malah di kasih kode, mba.

– Flashback off –

Beberapa orang mulai pergi karena urusan mendadak, tinggal beberapa dari kelas 2 dan 1.

“(Name), aku dan Ryuu pulang duluan ya? Kamu hati-hati dijalan!” ucap wanita berkacamata dengan surai bob black nya.

“Ahh, iya. Kiyoko juga hati-hati ya,” ujar (Name) sambil melambaikan tangannya kepada sepasang kekasih yang sudah meninggalkan cafe tersebut.

“Aku juga pulang duluan ya, (Name)-chan! Jaa ne!” ucap surai orange, tak lain tak bukan mantan partner Kageyama di SMU, dan kini menjadi rival.

(Name) dengan Kageyama akhirnya pulang setelah lainnya pergi. (Name) menatap sinis kepada Kageyama ketika si pria ingin mengatakan sesuatu, si mba (name) masih ngambek karena ikan terbang tadi.

“(Name), kamu kenapa?”

“Ya pikirin aja sendiri”

“...apa?”

“huhh.”

“Kamu mau apa? Nanti aku beliin”

“ya yang tadi aku bilang.”

“yang mana, sayang?”

“yang di rumah tadi loh”

“aku lupa. Emang apa-“ ucap Kageyama terpotong saat (Name) menghentakan kaki nya ke jalan di parkir khusus motor. “udah, lupain aja.”

“okeh,” ucap Kageyama yang membuat (Name) semakin kesal dengan kekasih nya.

Selama perjalanan mereka hanya berdiam diri, sibuk dengan pemikiran masing-masing.

“Kageyama, berhenti. aku mau turun disini.”

“kok manggil nya begitu??” ucap Kageyama ditambah kebingungan yang menguasai nya. “Pokoknya turunin,” ucap (Name) yang semakin tidak tahan dengan ketidakpekaan Kageyama.

Surai blueberry tersebut memberhentikan kendaraan nya di pinggir jalan, dan (Name) langsung turun, menjauhi Kageyama dengan berjalan kaki.

“Lohh! (Name)!!”

Kageyama mengejar (Name) sembari mengendarai motor milik nya, dari gerak-gerik nya saja ia kewalahan menyamakan jalan (Name).

“(Name), ayo naik! Kok malah jalan sih..”

“...”

“(name) sayang, ayo..”

“ayo, (Name). Kamu mau apa?”

“hey, sayang. Aku ngga bisa ngarahin sambil bujuk kamu loh ini”

“huhh, kamu mau apa? Ayo kita beli sekarang ya, sayang?”

“ngga mau.”

“kenapa? Tadi kamu mau sesuatu kan?”

“...”

“ayo, cantik..”

“diam.”

“hehem, yaudah kamu mau apa? Ayo kita beli. Tapi kamu jangan ngambek begitu dong, cantik..”

(Name) menghentikan langkah nya diikuti Kageyama yang ikut memberhentikan kendaraan nya.

Kageyama menaruh kendaraan nya di tempat tersebut dan mendekati (Name). Sedangkan, (Name) menatap judes kekasih nya, masih ada dendam yang ia ingin salurkan ke orang tersebut.

“ya? Jangan ngambek. Nanti kita beli, kamu mau apa?”

“ayo dong, masa aku dicuekin.. mau apa? Mau yang lusa kemarin?”

Memerah padam. (Name) memerah layaknya tomat matang, ia memberi pukulan di pinggang lelaki tersebut. “Bukan itu!!”

“Hehehe, mau apa? Kasih tau”

“bo– boneka lumba-lumba..”

“boneka?”

“he’em!”

“beli dimana?”

“ihh! Di arcade kemarin!”

“Oh, tempat kemarin. Kenapa ngga bilang kemarin?”

“Kamu nya sibuk.”

“heheh, maaf ya, sayang. Mau boneka lumba-lumba kan?”

“He’em!!”

“jangan ngambek lagi. Ayo kita kesana ya?” ucap Kageyama, lalu mengandeng (Name) menuju kendaraan mereka. “Oke, tapi beneran ya, tobiuo!”

“HEY! Kok begitu sih!”

“hahaha, habis nya tobiuo.”

“dasar, (Name)baka.”

“blee, Tobiuo!!”

"Gehh,"

-End-


Kolom request ==>

°Love° || Haikyuu x Reader Oneshoot (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang