Bab 2 (Rasa)

1.6K 210 43
                                    

Sasuke dan timnya melompat dari satu pohon ke pohon lain. Mereka melanjutkan perjalanan dengan seorang gadis kecil bersama mereka. Sarada berada di gendongan Jugo, sesekali Sasuke melirik untuk melihat keadaannya.

Sarada langsung tertidur saat mereka akan melanjutkan perjalanan. Sepertinya dia kelelahan karena terlalu banyak menangis. Awalanya Sasuke yang akan menggendongnya tapi Jugo menawarkan diri untuk menggantikan.

"Kita istirahat disini."
Sasuke berhenti melompat dan turun kebawah.

Di ikuti anggota tim nya yang lain, Karin dan Suigetsu pergi mencari makanan. Sedang Sasuke menjaga Sarada dan Jugo pergi mencari kayu.
Sasuke menatap wajah Sarada yang tubuhnya terbungkus jubah milik Jugo.

Sasuke terus menatap wajahnya tanpa sadar tangannya terangkat membelai surai Sarada. Warna rambut dan mata Sarada mengingatkannya pada Klan Uchiha.

Setelah beberapa lama, yang lainya datang membawa apa yang mereka cari. Mereka membakar ikan yang sudah Karin dan Suigetsu dapatkan. Sarada terlihat gusar dengan tidurnya, perlahan matanya terbuka menampakkan sepasang oniks yang indah.

"Eungh~ Mama~"
Sarada menatap sekeliling mencari sosok ibunya.

Sepertinya anak itu lupa bahwa dia sedang berada di dimensi waktu yang berbeda. Sarada yang tak menemukan mamanya menatap kearah orang yang menggendongnya. Sarada memandang Sasuke, sepertinya anak itu sadar bahwa dia kehilangan mamanya saat ini.

"Makanlah dulu."
Sasuke membenarkan posisi Sarada menjadi duduk.

"Nanti kita cari Mama mu."
Lanjut Sasuke, tangannya terulur menyuapi Sarada ikan yang sudah matang.

Sarada hanya mengangguk patuh, dia membuka mulutnya menerima suapan Sasuke. Entah kenapa walau baru bertemu dengan Sasuke yang termasuk orang asing. Sarada merasa tenang, dan aman. Walau merindukan ibunya tapi dengan adanya Sasuke membuat Sarada merasa nyaman.

Mereka berdua tidak tahu jika ada hubungan yang erat diantara mereka. Sedangkan Tim Taka yang melihat Sasuke begitu perhatian dengan Sarada kembali dibuat heran. Mereka tidak pernah menyangka sosok Sasuke yang kejam bisa bersikap baik kepada seorang anak kecil.

Mereka berpikir orang seperti Sasuke tidak akan pernah menyukai anak kecil yang pasti berisik. Tapi mereka dibuat tak percaya dengan perlakuan Sasuke pada Sarada.

Tak lama setelah makan malam, Sarada kembali terlelap di pangkuan Sasuke. Tubuhnya terbungkus jubah milik Jugo untuk menghangatkan nya. Sasuke dan yang lain masih terjaga, hanya ada keheningan diantara mereka.

Suigetsu menatap lekat kearah Sarada yang tertidur. Dia tidak tahan untuk bicara apa maksud Sasuke membawanya.

"Kenapa kau membawanya Sasuke? Dia akan merepotkan kita."
Ada ketidak sukaan di nadanya.

Mendengar perkataan Suigetsu Sasuke membalas dengan tatapan tajamnya. Dia merasa tidak rela jika gadis kecil ini di bilang merepotkan.

Sedang Suigetsu yang dibalas tatapan hanya meneguk saliva nya kasar. Dia tidak berani lagi untuk berbicara. Tetapi sepertinya kali ini giliran Karin yang penasaran.

"Tapi Sasuke-kun, dia benar juga. Kenapa kita harus menolong nya?"
Ucap Karin, sambil membenarkan letak kaca matanya.

Sasuke berdecak kesal, dia benci mereka terus bertanya. Karena Sasuke juga merasa bingung kenapa dia mau menyelamatkan gadis kecil ini.

"Dia masih sangat kecil. Dan disini berbahaya."
Sasuke menjawab asal.

"Lalu bagaimana kita akan mencari ibunya?"
Karin kembali bertanya.

Akachan SaradaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang