Libur musim panas telah tiba
Aku yang merindukan kampung halaman ku segera bersiap untuk pulang ke Indonesia
Dimana semua yang harus kupersiapkan sudah di bantu oleh Mickey dan Haisan.
Mereka sangat menyukai hari dimana semua yang kami lewati adalah berharga.
"Hey kau jangan lupa kan aku ya.." kata Mickey menggodaku
"Apaan si, dia kan mau pulang dan balik ke sini lagi. Ini bukan perpisahan yang sesungguhnya tauk," sahut Haisan sedikit kesal
"Udahlah kalian.. " kataku lagi
"Aku pergi hanya beberapa bulan kok. Jadi jangan rindukan aku yaa.."
Kataku lagi sedikit jahil'Jangan sering melamun ya, Shinz.' Bisik Mickey tiba tiba.
Mendengar hal itu aku sedikit tertegun dan terdiam beberapa detik.
Memang nya sesering apa aku melamun? Tanyaku dalam hati
Tiba saatnya pesawat ku berangkat, aku yang membawa banyak barang untuk dibawa pulang pun berpamitan dengan mereka berdua.
Dengan isak tangis yang haru mereka melepasku pergi, pastinya itu hanya drama yang mereka buat agar aku tak jadi pulang.
"Hey apaan si kalian, aku tetap akan pulang jadi, tenanglah." Kataku lagi sambil melambai kan tangan ke arah mereka.
Haisan berlari menuju ke arah ku dan memelukku erat.
"Aku akan merindukan mu, Shinz!!!" Katanya lagi.
"Aku tau ada Mark yang menunggumu di sana, tapi aku tak akan membiarkan mu menangis lagi melihat kau diabaikan Mark. " Lanjutnya
"Are you done?!" Tukasku sedikit jengkel
Aku tau Haisan adalah teman ku yang baik dan sangat peduli padaku dan aku tau juga perlakuan ku saat ini padanya keterlaluan. Tapi maaf Haisan, aku ingin melupakan Mark tapi aku ingin menyelesaikannya secara baik baik bukan dengan cara seperti ini.
Intinya Masalahku belum selesai.
Kau ingat dulu aku belum sempat berpamitan dengan nya dan aku malah dengan egoisnya pergi begitu saja kesini tanpa memberitahunya.
Aku berlari menuju pesawat yang sebentar lagi akan berangkat. Dengan meninggalkan mereka untuk sementara disini aku langsung duduk di nomor kursi sesuai tiket yang aku pesan.
Tak beberapa lama, pesawat lepas landas, dimana semua kenangan akan Indonesia akhirnya membayangiku kembali.
Aku tak bisa melupakan hari dimana aku yang langsung meninggalkan Mark dan teman teman ku semua demi beasiswa yang kudapat tanpa berpamitan seperti apa yang kulakukan hari ini.
Apakah mereka semua akan menerima ku kembali ataukah sebaliknya? Apakah Mereka marah dan kecewa padaku?
Aku tak tahu, yang aku tau sekarang, aku akan kembali dan menyelesaikan semuanya.
----
Pukul 00.02 dini hari, pesawat ku sudah di atas awan awan.
Langit begitu cerah sehingga aku bisa melihat banyak awan putih yang tentunya gelap tapi tak begitu gelap.
Mereka halus seperti kapas.
Yang rasanya aku ingin menyentuhnya walau hanya sekali.Tak terasa aku tertidur di dalam keadaan yang sunyi sepi dan dingin.
Aku memakai fasilitas selimut yang ada di dalam pesawat dan melanjutkan tidur dalam pelukan awan.

YOU ARE READING
You are Still the One
Romansa"Masih banyak misteri yang terjadi antara kau dan aku, Mark." Begitu juga hal hal disekitar mereka banyak yang terjadi. Apakah kalian masih penasaran bagaimana kisah kelanjutan Mark dan Shinz juga teman-teman mereka?? Apakah Shinz dapat menyelesai...