1

29 10 3
                                    

♡ Happy reading ♡

Sesampainya didepan kelas Tania menunggu didepan pintu, sedangkan Bu Hanna masuk dan menyuruh anak-anak untuk diam.

"Selamat pagi anak-anak, tolong diam! Hari ini kita kedatangan murid baru, ayo nak silahkan masuk"

Tania pun memasuki kelas tersebut dengan ekspresi yang pura-pura lugu, pendiam, dan rajin menabung. Ratu drama.

"Hai teman-teman kenalin nama saya Tania Adiva S. Panggil aja Tania gak boleh yang lain. Saya pindahan dari SMA Cakrawala mohon kerja samanya, terimakasih."

Semua murid memandang takjub dengan penampilan dia yang rapi dan pastinya wajahnya yang cantik.

Fyi Sebelum masuk kelas dia sudah merapikan semua penampilannya.

"Baik anak-anak ada yang mau ditanyakan?"

"Boleh minta no wa ga?"

"Mau ga jadi pacarku yang kesekian?"

"Pasti jomblo kan?"

"anjir tuh pertanyaan ngena banget masa wajah cantik gini belum punya pacar"  gerutunya didalam Hati.

"Sudah-sudah kalo mau nanya-nanya nanti saja, ayo Tania kamu duduk di bangku kosong dibelakang sana" tunjuk Bu Hannah ditempat.

Tania pun berjalan santai menuju bangku yang ditunjuk. Dia pun duduk dan melepaskan tasnya. Disampingnya ada seorang gadis yang tengah menatapnya.

"Hai kenalin nama gue Amalia Salsabila Andershon, panggil aja Lia salam kenal." ucap gadis tersebut sambil menjulurkan tangan.

"Iya hai, udah tau kan nama gue siapa tadi, salam kenal juga." ucapnya membalas uluran tangan itu sambil tersenyum.

kring kring kring

Tak terasa bel istirahat berbunyi. Para murid bergegas pergi keluar kelas dengan gembira. Sama seperti dua perempuan yang duduk bersebelahan.

"Kuy ke kantin, ntar habis ke kekantin kita keliling-keliling sapa tau ada cogan yang lo taksir haha" ajak gadis bername tag Amalia didadanya sekaligus teman sebangkunya yang akan menemani hingga kenaikan kelas.

Dalam perjalanan menuju kantin mereka menjadi sorotan para siswa yang berada di koridor depan kelas.

Amalia Salsabila Andershon atau sebut saja Lia yang merupakan siswi yang terkenal akan cantik dan juga baik. Namun tak hanya itu, dia pandai menyanyi, dia aktif mengikuti ekskul band, dan pernah memenangkan lomba tingkat nasional.

Mereka tak menghiraukan tatapan orang-orang itu, hingga tak terasa mereka sampai didepan kantin.
Ya, kantin seperti pada umumnya terasa seperti pasar malam yang sangat ramai di malam minggu.

Disini penjual kantin menyediakan makanan murah meriah seperti ikan salmon, burgerking, pizza, spaghetti, carbonara dan lain-lain.
haha murah bukan?

Tidak itu saja, mereka juga menjual bakso, mie ayam, nasi goreng, siomay, batagor.
sepertinya ini yang kalian sering makan di kantin sekolah kan?

Anehnya mereka hanya menjual minuman es jeruk, es teh dan air putih saja. Mungkin agar siswa menjaga kesehatan.

-Back to the topik-

Mereka pun masuk kedalam kantin, Lia menyuruh Tania untuk mencari tempat duduk kosong, sedangkan Lia akan memesankan makanannya agar mempercepat waktu.

Tania pun mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kantin. Tepat dipojok sendiri masih ada meja kosong, lalu Tania berjalan menuju meja itu dan kemudian ia duduk dan menunggu Lia datang.

Selama menunggu, Tania melihat sekumpulan cowok yang berdiri di depan pintu kantin, seketika itu juga mereka menjadi pusat perhatian. Tapi anehnya, arah pandang mereka sekarang tertuju pada meja yang sedang ia duduki.

"pada ngapain liatin gue kek gitu, gue tau gue cantik biasa aja kali" tanya Tania dalam hati.

Segerombolan cowok tersebut berjalan menuju kearahnya hingga tak sadar mereka sudah didepan meja di hadapannya.

"Hei"
"Haloo" ucap salah satu cowo diantara mereka dengan lambaian tangan didepan gadis yang sedari tadi bergulat dalam hatinya.

"Ehh..."
"I-iya kak maaf, ada apa ya?"

"duh malu banget woii bisa-bisanya gue gugup gini, njir kalo deket gini ganteng banget! Duh keep calm" ucap Tania dalam hati sambil tersenyum.

"Boleh gabung? Kita gak kebagian meja kosong nih"

"Emm boleh kak silahkan duduk aja, kan ini meja umum hehe"

Mereka semua pun akhirnya duduk didepan Tania. Mereka berjumlah 3 orang.

Tak lama, Lia dan pesanannya pun datang membawa dua piring nasi goreng yang berada dinampan. Tak lama juga ada seorang cowok datang dengan berbagai makanan dibantu oleh penjual kantin.

"Woi gaes sialan! gak ada yang mau bantuin gue susah ini!" Ucap si cowok tersebut.

Akhirnya, mereka semua pun menikmati makanannya hingga tandas. Setelah itu, salah satu cowok yang membawa makanan tadi berucap.

"Hai kita boleh kenalan ga? Namanya siapa?"

Dua cewe tersebut mendongak.
"Emm boleh kak, kenalin nama gue Amalia Salsabila A. Sedangkan sebelah gue murid baru namanya Tania Adiva W. Dari kelas XI IPA 2, Salam kenal kak" ucapnya sambil tersenyum.

Sedangkan gadis yang bernama Tania itu sedari tadi hanya melongo seperti bocah polos. Dalam hatinya sedang sibuk bertanya-tanya.

"anjir anjir anjir... Bukannya tuh cowok yang ada dihadapan gue sekarang, tadi ketemu ditoilet kan? kok gue baru sadar si ada dia dari tadi, gila tuh muka kayak tembok datar banget apa lagi tadi gue ngerasain hawa dingin disekitar, padahal cuaca sekarang panas."

Lia yang melihat Tania seperti itu pun menyenggol lengannya hingga ia tersadar.

"Eh i-iya salam kenal kak" ucapnya sambil tersenyum masam.

Sekarang giliran para cogan yang ada didepan mata.

"Kenalin nama gue Wahyu Nugroho panggil sayang juga gpp haha, oh ya ini sebelah kanan yang keliatan kek korea, namanya Jovan Denandra panggil aja Jovan, terus itu sebelahnya muka datar kek tembok, namanya Bara Putra A. Terus tuh yang pojok sendiri namanya Langit aja gak ada panjangannya, dia gak dingin emang pendiem gitu."
Penjelasan panjang kali lebar oleh anak yang terkenal dengan ke playboyannya.

"Oh namanya Bara toh, gitu aja susah ngomong, mana ditinggal lagi tadi, untung ganteng." Ucap dalam hati Tania.

"Oh iya kak, salam kenal semua, maaf kita harus pergi dulu mau bel soalnya." Ucap Lia kepada para cowo tersebut.

"Mau dianter gak nih sampai depan kelas" ajak Jovan.

"Ah gausah kak kita duluan ya bye." Ucap Lia dengan menggandeng Tania pergi dari kantin.

Tania pun hanya menurut saja, lagian dia juga masih kesal dengan Bara yang sedari tadi menyantapnya aneh.

30 menit telat usai seluruh murid masuk kedalam kelas dan mengikuti pelajaran dengan tenang.

Tak terasa waktu sudah mulai sore, bel pulang pun sudah berbunyi dipenjuru area sekolah, dan kini Tania sudah berada di area parkiran motor. Lia pamit pulang duluan meninggalkan Tania karna ia sudah dijemput oleh supir nya. Begitupun dengan Tania yang langsung bergegas pulang meninggalkan area sekolah.

Bersambung...

Am I Crazy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang