2

25 7 5
                                    

♡ HAPPY READING ♡

Sesampai nya dihalaman rumah, Tania pun memarkirkan motor nya digarasi dengan rapi. Setelah itu ia masuk kedalam rumah.

"WAHAI PENGHUNI SURGA, BIDADARI TAK BERSAYAP INI PULANG DENGAN SELAMAT, MANA NIH RED CARPET NYA?!" teriak Tania menggelegar sampai negara tetangga.

"Haduhh jangan teriak-teriak, ini rumah bukan neraka." Ucap seorang wanita paruh baya dari arah dapur.

"Hehe maaf mah lagian nih rumah sepi amat kek kontak WhatsApp aku aja" ucap Tania dengan senyum menyengir kuda.

"Uluh-uluh, kasian anak mamah gak ada yang mau ya?" Tanya Mauren ke Tania lebih tepatnya seperti mengejek.

"Ah mamah... dah lah mau mandi aja, gerah badan, gerah hati juga, butuh yang dingin-dingin." Ucap Tania dengan menaiki tangga menuju kamar pribadinya. Kemudian Tania bergegas melakukan ritual mandinya.

Setelah mandi, Tania mengambil handphone, lalu memainkannya dengan bersandar diatas kasur. Ada chat notif dari  Lia yang sudah menjadi teman sebangkunya.

'Liantik'

Hi sv ini no gw Amelia, temen sebangku Lo kalo lupa

Yoi done🖕🏻
Eh salah emot anjir harusnya gini👍🏻

Astagfirullah ukhti

Read

Tania hanya meread chat tersebut kemudian ia hanya melihat-lihat story WhatsApp hingga tak terasa waktu sudah malam, saatnya makan malam diruang keluarga.

"TANIA AYO TURUN MAKAN!"

"IYA MAH OTW"

Sepertinya tetangga sebelah pun mendengar suara mereka berdua.
Tania pun bergegas turun dan mulai makan makanan yang sudah siap dimeja. Mereka makan dengan tenang. Tak lama, semua makanan sudah tandas tak tersisa. Hingga terdengar suara mama Mauren berbicara...

"Tania besok temen-temen kamu si Tiara sama Intan katanya pindah disekolah kamu besok."

"Iya kah mah? Kok aku gak dikasih tau sih, jahat banget ga dikasih tau"

"Mungkin mereka mau beri kejutan buat kamu gitu"

"Ya tapi kan aishh..dah lah mah Tania mau ke atas bye" ucap Tania yang langsung berlari menaiki tangga.

"EH ANAK SETAN BANTUIN MAMA CUCI PIRING! udah ditinggal suami keluar kota eh punya anak bandel banget untung sayang." Gerutu mama Mauren dengan membereskan meja makan.

Setelah memasuki kamar, Tania pun merebahkan dirinya ke kasur yang menjadi candu bagi nya. Dia pun memainkan ponsel lalu menscroll tiktok hingga tak terasa ia sudah masuk kedalam mimpi.

***

K

eesokan paginya seperti biasa Tania terlambat ke sekolah, seperti saat ini dia sudah  berada di depan gerbang yang sudah tertutup. Dia pun turun dari motor menghampiri pak satpam kemarin.

"Halo pak tolong bukain gerbangnya dong gak bisa masuk nih"

"Aduh eneng lagi, kemarin masih maklum karena alasan murid baru tapi kalo sekarang gak bisa atuh."

"Hadehh pak sekarang saya telat karena tadi kena macet dijalan, ayolah pak bukain pliss ntar saya kasih milkita dua deh, kemarin kan satu." Ucap Tania memohon dengan muka sesedih mungkin.

"Ada apa nih pak?" Seorang cowok menghampiri mereka.

"Ini den Riski , anak ini telat masuk, dia tetep minta dibukain padahal udah telat setengah jam."

"Udah pak buka aja gerbang nya biar dia saya yang urus, saya ketua OSIS disini."

"Oh gitu ya, yaudah neng silahkan masuk, lain kali jangan telat." Ucap pak satpam dengan membuka pintu gerbang.

Sedangkan yang menjadi pemicu masalah sedang sibuk memikirkan siapa cowok manis di depannya ini? Apakah sudah punya pacar? Itu lah yang ada dipikiran Tania.

Tania pun masuk melewati dua orang tersebut lalu memarkiran motornya dengan rapi. Setelah itu ia bergegas menuju kelasnya. Namun....

"Hei mau kemana hm?" Ucap cowok tadi dengan memegang tangan Tania.

"astaga kenapa pake hm hm segala si kan bisa meninggoy gue nya" Ucap Tania dalam hati.

"Eh i-iya kak kenapa?"

"Ayo ikut gue ke tengah lapangan, gue ketua OSIS disini dan gue ngehukum Lo dengan hormat di depan tiang bendera sampe jam mata pelajaran pertama selesai."

"HAH?! GILA LO YA?! PANAS ANJIR"

"hukuman tetep hukuman dan harus dipatuhi, ntar gue balik lagi." Ucap cowok tersebut, lalu meninggalkan Tania di tengah lapangan.

"huh untung manis lu, semoga gue gak pingsan, malu banget kalo pingsan ditengah lapangan gini, mana gue belum sarapan tadi pagi"
Ucap Tania dalam hati.

Se-jam telah berlalu, pusing adalah hal yang dirasakan Tania saat ini, bel pergantian pelajaran pun berbunyi, ia pun berjalan menuju kantin. Kenapa kantin? karena ia sangat lapar dan haus. Namun belum lima langkah, badan nya pun ambruk dan matanya memburam hingga ia tidak sadarkan diri. Ya, dia pingsan.

Dari atas lantai tiga ada seorang cowok yang melihat kejadian tersebut, berlari menuruni tangga hingga ia sampai di tengah lapangan, dengan segera ia menggendong Tania ala bridal style menuju ruang UKS.

***

"eunghhh..."
Suara lenguhan gadis yang sudah sadar dari pingsannya. Matanya pun mulai membuka secara perlahan, yang pertama kali diliat gadis itu adalah lampu yang menyala. lalu ia arahkan pandangannya kekanan, ada sesosok pria tampan  yang tengah menatapnya datar.

"Kalo dia ada disini, berarti dia dong yang bawa gue kesini, ah malu banget gue mana diliatin cogan pula" ucap gadis itu dalam hati.

"Em makasih ya dah bawa gue kesini"

"minum!" Ucap nada datar cowok tersebut dengan memberikan gelas berisi air hangat kepada Tania.

Tania pun minum hingga tandas, karena ia benar-benar sangat haus.

Kring kring kring

Bel istirahat berbunyi tanpa sepatah kata lagi cowok tersebut pergi dari UKS meninggalkan Tania yang sedang terbengong.

Tak lama datang teman-teman Tania dengan mendobrak pintu UKS.

BRAKK!

"ASTAGA TANIAAA LU GAK PAPA KAN? MANA YANG SAKIT?!" ucap gadis berkuncir dua dengan rambut berwarna coklat dengan menggoyangkan badan Tania tak berperasaan.

Dia adalah Tiara Rosalinda Abimanyu, gadis yang suka sekali menguncir rambut menjadi dua, sangat bar bar dan alay pastinya, tapi dia tulus dalam melakukan apapun.

"Lu ko bisa pingsan gitu, lu pasti telat sekolah terus gak sarapan ya?" Ucap seorang gadis tomboy.

Dia adalah Keyzha Audina Bramasta, seorang gadis berambut pendek, ia dingin kepada orang lain namun tidak dengan sahabat dan keluarganya.

"Hehe tau aja lu key" jawab Tania sambil terkekeh.

"Yeuuu makanya jangan bangun kesiangan" ucap Tiara sambut menonyor pelan dahi Tania.

"Iya-iya kalo ga lupa"

Tania terkesiap, ketika diberi tatapan maut oleh ketiga temannya. Ya disitu ada Lia, namun dia memilih diam karena belum cukup kenal dekat dengan mereka.

Info: mereka berempat sekelas, duduk Tiara dan keyzha berada dibelakang bangku Tania dan Lia.

Setelah itu mereka pergi ke kantin untuk memberi makan cacing-cacing yang ada diperut mereka.






Bersambung....

Am I Crazy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang