Pagi hari ini Felix bangun dengan semangat empat lima. Di kepalanya sudah terbayang kegiatan apa saja yang nanti akan dilakukannya dengan teman-temannya.
Kakinya sudah berjalan menuju pintu keluar, tapi sebelum benar-benar keluar Felix ingin memastikan apakah roomatenya ini sudah bangun atau belum. Perlahan Ia mundur sedikit kebelakang dan melirik kasur atas dan bawah bergantian.
"Ouh? kok masih tidur?" gumam Felix heran ketika masih mendapati kedua roomatenya dengan nyaman berbaring sambil memeluk guling dan satunya memeluk selimut.
Felix berdecak malasa. Pasti mereka begadang buat lagu lagi pikirnya. Felix mengangkat bahunya ringan memilih membiarkan mereka untuk tidur lebih lama lagi sembari dirinya menyiapkan makanan.
"Malam lix.." sapa Minho yang terlihat habis dari gym.
Felix menyipitkan matanya untuk melihat jam di dinding. Jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Lalu matanya kembali melirik Minho yang sedang duduk sambil makan sarapannya dengan nyaman tak memperdulikan tatapan kesal Felix yang tertuju kepadanya.
"Kenapa liat-liat? mau? masak sendiri."
Felix menggerut padahal tadi dia udah PD aja mikir bakal di masakin sama Minho ternyata enggak, untung sabar.
Minho terkekeh kecil dalam hati dia bersorai penuh kemenangan karena berhasil membuat Felix kesal.
"PAGI GUYS!!"
"ADA MAKANAN APA NIH?"
Teriakan itu membuat Felix mengelus dadanya sabar sedangkan Minho hampir susah bernafas karena keselek makanannya sendiri.
Minho melayangkan tatapan tajamnya ke dua manusia yang lagi sembunyi dibalik badan rampingnya Felix.
"Minggir gak kalian dari Felix?! Ini garpu mau kakak layangin ke kalian bukan ke Felix." ujar Minho sungguh-sungguh.
Felix yang panik langsung mau menyingkir, tapi sayangnya genggaman tangan Hyunjin dan Jisung pada kedua lengannya sangat keras. Untuk kali ini Felix nyesel gak ikut saran Changbin untuk nge-gym.
"Hyunjin, Jisung...tolong ya aku masih sayang badan sama nyawaku jadi lepasin tangan kalian."
"Aduh lixie ku sayang bantuin dong, bujuk gitu biar kak Minhonya gak ngamuk." ujar Hyunjin masih sembunyi dibalik ketiaknya Felix.
"Iya lix, kamu apain gitu kak Minhonya, kan tadi niatnya aku sama Hyunjin cuma mau nyapa." imbuh Jisung ikut bersembunyi dibalik ketiaknya Felix.
Sebenarnya Felix heran, kalau mereka sembunyi disanakan yang ada kepala mereka yang jadi sasaran. Tapi karena kasian akhirnya Felix iyain aja, biar drama pagi ini kelar dan bisa sarapan dengan damai.
Felix memberi kode ke kedua temannya itu untuk lepasin tangan mereka agar Felix bisa membereskan drama ini secepatnya.
"Kak Minho main lempar garpunya nanti aja ya, ini Felix udah laper banget hehe masakin ya kak Minho ganteng." Bujuk Felix sambil memeluk sebelah tangan Minho dan memberikan senyum manis yang siapapun juga gak bisa menolaknya.
Pertahanan Minho runtuh dalam sekejap. Auranya yang tadi gelap mendadak cerah karena senyum Felix.
Tangannya terangkat untuk mengelus rambut Felix. Halus.
"Yaudah tunggu bentar ya, Felix mau makan apa--"
"EHEM! Disini juga ada makhluk hidup loh." kode Jisung yang pura-pura batuk keras diikuti Hyunjin.
"Kalian makan angin aja sana."
Mata Hyunjin dan Jisung langsung melotot tak percaya. Tak hanya itu bahkan dramanya Hyunjin sudah kambuh karena sekarang dirinya itu sedang jatuh terduduk dilantai dengan tangan menyentuh dada dan mulut yang terbuka lebar.
Felix gak bisa gak ketawa melihat tingkah laku kedua temannya yang berlebihan namun mampu mebuatnya tergelak.
"Udah-udah duduk sini aja, kak Minho pasti masakin lah..iya gak kak?" Felix melirik Minho yang sedang mempersiapkan masakan tak lupa memberinya senyum manis lagi.
Minho tersenyum ke Felix lalu ketika matanya bertubrukan dengan mata Jisung dan Hyunjin senyum itu memudar diganti dengan longosan malas.
"Ck, gak apa-apa jin, yang penting kita bisa makan." ujar Jisung sambil menarik tissue dan melapnya ke mata, padahal gak ada air mata yang keluar disana.
"Iyah, untung ada Felix ya." kalau tadi Jisung lap "air mata"nya pakai tissue, beda lagi dengan Hyunjin yang langsung melap seluruh mukanya ke lengan Felix.
Seseorang menarik rambut Hyunjin sehingga membuat Hyunjin mau gak mau berhenti melakukan aksinya.
"Itu tangan Felix bukan lap,kalau mau lap muka nih pakai kain ini."
"ENAK AJA ITU LAP BEKAS KOMPOR YA! KURANG AJAR NIH ANAK--"
"Hyunjin mulutnya.." kode Felix.
Hyunjin menunjukkan senyum lebar tanda bersalahnya ke Felix. "Maap lix, tuh Seungminnya ngajak berantem masa muka tampanku disuruh lap pake lap bekas kompor." adu Hyunjin seperti anak kecil.
"Makanya.."
"MAKANYA APA?" Ngegas Hyunjin ke Seungmin.
Seungmin mengode Hyunjin untuk berdiri dari tempat duduknya dan Hyunjin nurut. Lalu dalam sekejap Seungmin mengganti posisi duduknya Hyunjin. Yang awalnya Hyunjin duduk disamping Felix sekarang ganti jadi Seungmin yang disamping Felix.
"Heh anak anjing minggir ya, gak suportif nih ngambil tempat duduk orang." Hyunjin menarik tangan Seungmin memaksanya untuk berdiri agar dia bisa kembali duduk dikursinya.
"Hadeh kak itu kursi masih sisa banyak gitu kenapa malah rebutan sih." terdengar suara berat nan sedikit sexy(jiah) dari pintu masuk dapur.
"AYEN!!" Felix berdiri dan merentangkan tangannya ke IN kode minta dipeluk. Jeongin atau IN itu paling muda diantara mereka ber-delapan. Dan paling menjadi favoritnya Felix.
"Hehe pagi kak Felix.." IN berjalan menuju Felix ikut merentangkan tangannya dan menjatuhkan badannya kepelukan Felix.
Ketiga orang lainnya melongos malas, kalau begini mah mereka jadi susah dapetin perhatian Felix.
"Ayen duduk sini aja samping Felix." Seungmin yang tadinya duduk disitu, jadi mau gak mau berdiri karena diusir secara halus sama IN. Kenapa sama IN bukan sama Felix? karena IN udah kerja sama dengan Jisung untuk duduk disamping Felix jadi gak mungkin IN ngusir Jisung kan, jadi ya yang diusir Seungmin.
Seungmin berdiri dengan gak ikhlas dan bergabung dengan Hyunjin yang masih berdiri dan menatap tak ikhlas IN.
"Kalian kenapa masih berdiri gak mau makan? Yasudah.." kata Minho tak ambil pusing dan menaruh beberapa makanan yang sudah dibuatnya ke atas meja. Minho memang gitu, keliatannya gak peduli tapi aslinya mah dia selalu memikirkan yang lainnya juga cuman gak terlalu ditunjukin.
"Wah kak..kau memang bener-bener..jinjaa..really..thunderous" ujar Jisung mengangkat kedua jempolnya ke arah Minho.
"Tsundere sung, bukan thunderous." kata Felix membantu memperbaiki kosa kata Jisung.
"Pfftt.."
Terdengar tawa puas dari Hyunjin, Seungmin, IN bahkan Minho.
"Hari ini Jisung salah ngomong apa lagi lix?" tanya Chan dan Changbin yang tiba-tiba muncul. Giliran ada makanan aja baru muncul.
Wajah Jisung memerah nahan malu. Walaupun udah beberapa kali dirinya diginiin, tetep aja pasti bakalan malu.
Felix terkekeh kecil kemudian tangannya meranggul pundak tegangnya Jisung. Yang awalnya kaku ketika tersentuh rangkulannya Felix berubah menjadi lebih rileks. Jisung suka perasaan itu, dan sepertinya hanya Felix yang bisa membuatnya begitu.
"Baru satu kak, cuman kepleset dikit aja kok.." bela Felix tak tega juga kalau Jisung di godain karena salah ngomong.
"Yahh Jisung beruntung kau punya Felix yang selalu membela mu..yuk marimak udah laper banget nih." kata Changbin langsung duduk dan ambil jatah makan paginya.
"Marimak apaan kak?" tanya Seungmin penasaran.
"Mari makan lah.." balas Changbin yang hanya dibalas gelengan sama yang lain.
''''TBC''''