VOTE + SHARE CERITA INI!
•••
HAPPY READING
•••
Hari ini dan hari kemarin adalah hari yang sangat membahagiakan untuk Rega dan Lauren pasalnya kedua remaja ini telah resmi berpacaran.
SMA Lavendra dibuat gempar oleh kabar bahwa Lauren dan Rega berpacaran belum lagi acara yang di gelar benar-benar mewah. Banyak sebuah postingan media khusus SMA Lavendra membagikan moment di hari kemarin.
Anggota inti The Victor sedang berjalan di koridor sekolah menuju kelas 11 BAHASA 2.
“Najis yang baru jadian songong banget,” kata Erik saat melihat Rega senyum-senyum sendiri.
“Bodo amat yang penting gue udah dapetin cewek gue.” ujar Rega acuh.
“Iya bang, percaya kok percaya,” sahut Abi sambil manggut-manggut.
“Lo sudah lihat nilai lo belum?” tanya Ali mengalihkan pembicaraan tersebut
Rega hanya menggeleng.
“Yeah dasar, makanya kemarin jangan bolos,” sahut Erik.
Rega yang penasaran akan nilainya membelokkan langkah kakinya menuju ruang guru. Namun saat ingin berjalan tangannya di cekal oleh Abi.
“Lo mau ke mana?” tanya Abi.
“Ruang guru.” Singkat Rega.
Abi pun hanya mengangguk, Rega langsung melangkahkan kakinya menuju ruang.
Saat ini Rega sudah sampai di depan ruang guru, ia juga melihat Lauren yang sedang yang berada di ruang guru.
“Lo ngapain di sini, Queen?” tanya Rega membuat Lauren memalingkan wajahnya ke arah sumber suara.
“Ya, gue mau minta nilai gue lah,”
“Btw, kalo ngomong soal nilai, Lo masih ingat kan perjanjian kita di awal?”
Kedua remaja yang sedang berada di ruang guru hanya diam ketika seorang guru masuk membawa sebuah amplop berwarna putih yang isinya nilai dari hasil bergelut kemarin dengan soal-soal ujian.
Sekarang giliran guru tersebut mengumumkan perolehan nilai terbesar pada tahun ajaran ini.
“Untuk peraih nilai terbesar di semester ganjil ini cukup membuat saya pribadi terkejut. Saya ucapkan kepada kalian berdua yang sudah berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Untuk peraih nilai semester ganjil tertinggi didapatkan oleh Rega Aldenvino dari kelas 11 BAHASA 2.
Lauren hanya bisa menatap kosong, Rega menoleh dan melemparkan sebuah senyuman miringnya.
Gadis ini menggeleng, “Gak mungkin!” batinnya.
•••
Keduanya kini saling melemparkan tatapan tajam. Ralat, hanya Lauren yang menatap tajam. Rega sedang senyum-senyum sendiri saat melihat raut wajah Lauren yang kusut.
“Lo pasti nyogok, right?"
Rega mengatupkan bibirnya, “Mulut lo!”
Rega menyentil bibir yang sudah sembarangan bicara itu dengan pelan.
“Ya gue gak percaya aja,”
“Gue udah pernah bilang sama Lo, kalo gue pinter dari lahir.”
“Whatever,” sinis Lauren.
Rega terkekeh lalu memajukan langkahnya, “Gak lupa kan sama perjanjian kita?”
Lauren hanya menggelengkan kepala.
“Sebagai perjanjiannya, pulang sekolah nanti kita makan, gimana?” kata Rega.
“Boleh,” balasnya sambil tersenyum.
•••
Keduanya kini sedang makan pesanannya. Rega mengajak Lauren ke restoran Japanese food, tempat ini adalah surga bagi Lauren. Namun, acara makan mereka tiba-tiba saja menjadi memanas saat seorang pria tidak tahu malu yang tiba-tiba duduk di sebelah Lauren.
Lauren membulatkan matanya sempurna, nafasnya tercekat. Dia melihat ke arah Rega yang menatap Alendra dengan tajam.
“Ngapain lo kesini?” tanya Rega dingin.
Alendra tersenyum miring, “Gue gak sengaja lihat My Princess nya gue, Lauren.” sambil melirik kecil mantan kekasihnya.
Alendra melirik ke arah Lauren kemudian mengangguk, tak lupa menyertakan senyuman yang berhasil membuat emosi Rega semakin meletup.
“Oh, Ngap—.”
“Pergi!” potong Rega menatap musuhnya dengan tajam.
Alendra menyeringai, “Lo gak berhak ngusir gue. Ini tempat umum, bro.”
“Cewek lo aja gak masalah. Iya'kan, Re?” sambungnya tanpa mengalihkan pandangannya pada sang monster Lavendra.
Lauren mengigit bibir bawahnya. Merasa keadaan semakin memanas dia langsung berjalan menuju Rega.
“Gue pulang dulu, Al, sorry.” gadis itu langsung menggandeng tangan Rega.
“Sial!”
Awalnya Rega menolak. Ia ingin menghajar Alendra terlebih dahulu namun hal itu tidak mungkin ia lakukan didepan gadisnya, Lauren.
“Lo ngapain bawa gue pergi?” Rega berhenti dan melepaskan gandengannya.
“Terus gue bakalan biarin lo berdua baku hantam di tempat umum?” sinis Lauren sambil bersedekap.
Rega tersenyum miring. Apa gadis itu sedang mengkhawatirkan Alendra? Ia berdecih pelan.
“Lo tenang aja, gue gak akan bikin mantan kesayangan lo itu babak belur.”
Lauren terdiam. Dia paham kemana arah pembicaraan Rega. “Bukan gitu, Ga. Tapi kan—,”
“Pulang!” potong Rega sambil menggenggam tangan Lauren. Ia tidak ingin memperumit masalah.
Lauren terus menatap lengannya yang terpangut dengan lengan besar Rega.
“Gue sayang lo, Ga. Tapi gue gak bisa lihat Alendra kenapa-kenapa.” lirihnya membatin.
BERSAMBUNG...
Hi, how are you?
Long time no see!
Sampai sini udah ada yang bisa nebak endingnya belum?? Kalau belum tau, Lanjut baca ya! Cerita ini menuju ending :))
Jangan lupa vote + follow akun ini ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
REGA
Teen Fiction⚠️WARNING : Cerita ini banyak mengandung kata-kata kasar dan ada beberapa adegan yang tidak pantas untuk ditirukan! Ini kisah seorang pria yang bernama Rega Aldenvino. Pria yang memiliki tanggung jawab terhadap seorang gadis yang merupakan adik dari...