T I G A - T I G A

2K 151 16
                                    

🔥HAPPY READING🔥

“Daun yang basah akan kembali seperti semula, Namun hati yang patah tidak bisa kembali sempurna.” —Lauren Scarletta Lostrep.

•••

Bel pulang telah berbunyi sedari tadi. Saat ini sekolah sudah sangat sepi hanya ada Rega dan Lauren.

“Gue mau ngomong sama lo,” Rega menghalangi jalan Lauren yang hendak keluar dari kelas.

“Minggir gue mau balik.”

“Lo dengar gue gak!? Gue bilang, gue mau ngomong sama lo!” ucap pria itu.

“Fine,” dengus Lauren.

“Lo kenapa? Tiba-tiba menghindar dari gue!?”

Lauren menatap Rega, lalu ia berjalan kembali namun di cekal oleh Rega. Pria itu dengan seenaknya menggiringnya menuju parkiran.

“Lepasin gue! Gue mau balik sama Chandra.” Lauren memukuli lengan Rega berkali-kali.

“Chandra udah pulang duluan, Lo pulang bareng gue.”

•••

Kini Chandra dan keempat temannya tengah berkumpul di markas The Victor.

“Gue ada gosip terbaru, lo pada mau dengar gak?”

Abi langsung menoleh dan menghampiri Chandra. “Apaan tuh?”

Mereka berempat sedang menunggu jawaban dari Chandra namun pria itu malah asik makan cemilannya.

“Buruan kampret!” dengus Erik.

“Money money. Keluarin dulu 100 ribu punya lo pada,” Chandra menadangkan tangannya.

Mereka semua mendelik namun tetap mengeluarkan apa yang disuruh oleh Chandra dari saku mereka masing-masing lalu memberikannya pada Chandra.

“Buruan!” desak Ali.

"Ternyata Alendra orang yang waktu itu gue ceritain," ucap Chandra.

Ali mengatur posisi badannya menjadi menatap Chandra. “Maksud lo cowok yang ninggalin Lauren ke luar negeri itu Alendra?”

Chandra mengangguk dan kembali memakan cemilannya.

“Bukannya waktu itu lo bilang gak tau sama tuh cowok?! Wah.. parah lo! musuh di balik bakwan,” tuduh Abi.

“Gue kan bilang gak tau mukanya dodol!” Chandra melempar bantal kecil pada Abi.

“Iya sih.. terus apa lagi?” tanya Abi penasaran.

“Nabrak!” Chandra asal lalu mensandarkan dirinya ke sofa.

"Yaelah gitu doang?" tanya Abi bodoh.

“Ya, iyalah Bambang!” balas Chandra.

•••

Rega menancapkan gas stir mobilnya meninggalkan sekolah. Ia membawa mobil dengan kecepatan sedang tidak pelan dan tidak kencang.

Rega menghentikan mobilnya dijalanan yang sangat sepi. Lauren yang menyadari bahwa mobil yang ia tumpangi berhenti ia pun mendongkak.

Dia melirik sekitar, lalu pandangannya beralih menatap Rega

“Loh kok berhenti? Lo gak usah macem-macem ya!?” ancam Lauren.

Gadis itu sedikit gelisah sebab Rega tak bersuara sama sekali ataupun melirik dirinya.

REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang