Bagian 3

362 38 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Terhitung sudah lebih dari tiga bulan Jennie tinggal sendirian di rumah besar yang dulu dipenuhi oleh kehangatan. Dan sejak itu pula, Taehyung tidak pernah kembali atau sekedar menghubungi untuk menanyakan kabar. Jennie tentu saja kecewa. Padahal sejak kejadian itu terjadi, Jennie sangat yakin jika Taehyung-nya akan kembali menemui meski hanya untuk melepas rindu.

Berbagai macam pertanyaan terus memenuhi pikiran Jennie. Ia bahkan masih belum mengetahui siapa wanita yang telah menjadi perusak rumah tangganya. Mungkinkah seorang konglomerat yang punya harta berlimpah hingga membuat sang suami tunduk akan harta, atau mungkin hanya seorang pelacur yang disewa untuk menuntaskan hasrat tapi tidak sengaja kelepasan saat 'berbuat' karena terlalu menikmati hingga menumbuhkan makhluk kecil di dalam sana?

Jennie tidak tau dengan pasti tentang sang wanita simpanan Taehyung dan seperti apa semuanya bermula hingga seperti sekarang.  Yang pasti, lelaki itu sudah sangat menyakitinya hingga ia sulit untuk bangkit lagi. Bahkan Jennie rasa, Taehyung memilih untuk menghindar dan menghilang selamanya dari jangkauan. Karena kemanapun Jennie mencari untuk bertemu atau sekedar melihat kebahagiaan lelaki itu dari kejauhan, takdir tetap tidak mengizinkan keinginannya terwujud meski hanya sebentar.

Rasa rindu yang memenuhi hatinya jauh lebih menyesakkan dari kekecewaan yang dirasakannya selama tiga bulan ini. Jennie merindukan Taehyung. Pelukan hangatnya yang selalu ampuh menjadi penenang dan penyembuh untuk segala luka tak kasat mata yang Jennie rasakan. Senyum manisnya yang selalu membuat hari-harinya jauh lebih berwarna. Dan kasih sayangnya begitu berlimpah yang pernah Jennie dapatkan melebihi apapun. Jennie merindukan semua itu tanpa terkecuali.

"Aku sudah menyiapkan semuanya, ayo kita makan dulu"

Ucapan Jihyo yang tiba-tiba berhasil menghentikan lamunan Jennie. Dengan gerakan samar, Jennie menganggukkan kepalanya sambil bergumam lirih mengiyakan ajakan sahabatnya itu yang selalu meluangkan waktu untuk mengunjunginya seperti sekarang.

Dengan segera Jennie berdiri dan melangkah menghampiri Jihyo yang sudah lebih dulu memasuki dapur. Senyum Jennie langsung mengembang saat melihat berbagai macam makanan kesukaannya telah tersaji di meja makan.

Jihyo memang sangat baik padanya. Meski Jennie sering marah dan memakinya karena Jihyo yang terus saja mengatakan hal buruk tentang Taehyung. Tapi nyatanya Jihyo tetap bertahan di sampingnya sampai sekarang tanpa pernah menyuarakan protesnya sedikitpun akan sikap Jennie yang selama ini mulai sedikit pemarah.

"Terima kasih, Hyo" ucap Jennie dengan tulus yang hanya dibalas senyuman manis oleh Jihyo yang telah lebih dulu menyantap makan siangnya.

🍃🍃🍃

"Nyonya Joohyun, sebaiknya kau istirahat saja. Kasian bayi dalam kandunganmu jika kau terlalu memaksakan diri seperti ini. Tuan Kim pasti juga tidak akan suka jika mengetahuinya" tegur Wonwoo yang saat ini begitu cemas.

Bukannya menurut, wanita itu justru berdecak malas dan mulai menatap Wonwoo dengan kesal. "Jika aku tidak melakukannya, lalu siapa yang akan mengurus perusahaan ini? Taehyung masih di Jerman dan aku tidak tau kapan ia bisa kembali pulang ke Korea. Memangnya kau ingin perusahaan ini bangkrut?"

Wonwoo menghela nafas pasrah mendengar penolakan yang lagi-lagi diberikan oleh wanita cantik itu. Mengalah adalah langkah yang tepat untuk ia ambil daripada harus berdebat panjang lebar karena terlalu khawatir pada kesehatan wanita itu.

"Aku tidak akan bertanggung jawab jika Tuan Kim marah saat tau semua ini nanti" ucap Wonwoo lagi sebelum melangkahkan kakinya menuju pintu untuk keluar dari ruangan atasannya itu. Namun baru beberapa langkah ia berjalan, sosok Jennie yang sudah berdiri di ambang pintu dengan wajah merah padam berhasil membuatnya membeku.

"Jadi Taehyung di Jerman? Apa yang dilakukannya di sana?" tanya Jennie dengan suara bergetar. Tatapannya tertuju pada Wonwoo yang mulai berkeringat dingin karena merasa terpojok dan terintimidasi.

Meski tau jika di ruangan itu ada sosok lain yang mungkin lebih banyak tau mengenai kepergian Taehyung, namun Jennie memilih abai karena terlalu enggan menatap seseorang yang sudah menghancurkan rumah tangganya itu. Jennie tidak sudi jika harus berbicara dengan wanita tidak tau diri itu.

"Tuan Kim se-sedang mengurus sesuatu di sana" jelas Wonwoo dengan takut-takut.

Joohyun yang melihat kehadiran Jennie merasa begitu senang dan lega. Akhirnya setelah berbulan-bulan ia bisa bertemu lagi dengan wanita itu. Selama ini Joohyun sudah berusaha keras mencari keberadaan Jennie untuk menjelaskan segalanya yang terjadi. Joohyun sudah bersumpah untuk menepati janjinya menyatukan kembali pasangan yang saling mencintai itu.

"Kim Jennie, akuー"

"Urusan apa yang Taehyung lakukan di sana, Jeon Wonwoo?!" tanya Jennie dengan cepat memotong perkataan Joohyun yang mencoba berbicara padanya. Sungguh, Jennie tidak ingin bertukar sepatah katapun dengan wanita itu.

"Taehyungー"

"Aku berbicara pada Wonwoo, bukan padamu. Jadi sebaiknya tutup mulutmu itu!" ucap Jennie dengan cepat yang lagi-lagi menghentikan Joohyun untuk berbicara.

Namun seolah tidak peduli dengan penolakan yang Jennie berikan, Joohyun terus berusaha mengajaknya untuk bicara. Bahkan wanita itu dengan berani mencengkram lengan Jennie karena sudah terlalu muak dengan sikap keras kepalanya yang begitu sulit untuk dihadapi.

"Lepaskan aku, brengsek!" bentak Jennie yang langsung mendorong Joohyun menjauh darinya.

Namun apa yang dilakukan Jennie justru berakibat fatal. Karena dorongan yang diberikannya terlalu keras, Joohyun sampai terjatuh ke belakang dengan perut besarnya yang tidak sengaja menghantam meja kecil di ruangan itu.

Mata Jennie terbelalak lebar ketika mendengar Joohyun merintih sakit meminta pertolongan. Darah segar mengalir keluar dari selangkangan wanita cantik itu hingga membuat Jennie tidak berani berkutik. Kandungannya... apa kandungannya akan baik-baik saja?

"Bertahanlah Nyonya"

Suara Wonwoo yang begitu panik berhasil membuat Jennie sadar dari lamunannya. Jennie mulai berteriak histeris mengucapkan berbagai macam kalimat permintaan maaf karena sudah membuat kandungan Joohyun dalam bahaya. Jennie takut. Meski sempat kesal dengan Joohyun dan anak yang dikandungnya, tapi Jennie juga tidak sejahat itu sampai membahayakan nyawa bayi yang tidak berdosa.

Jika Taehyung tau apa yang telah dilakukannya, apa lelaki itu akan membencinya? Karena bagaimanapun, Jennie sudah membuat nyawa calon anak Taehyung dalam bahaya. Sungguh, Jennie lebih baik ditinggalkan daripada harus menerima kebencian dari sosok yang begitu dicintainya itu.


°°°°°°

°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

IMPERFECT || TN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang