"Bunda"teriak anak kecil berumur empat tahun yang memanggil sang bunda.
"Dikamar mandi kay"jawab Alya pada putri kecilnya, mendengar jawaban dari sang bunda gadis kecil itu berlari dan tidak sengaja menyandung kaki kursi menyebabkan dia terjatuh.
"Bundaa"teriak Kayla dengan diiringi tangisan. Alya segera berlari keluar dari kamar mandi, matanya membulat sempurna melihat putrinya duduk dengan dahi yang mengeluarkan darah, meskipun darahnya sedikit tapi tetap saja dia panik.
"Kayla kamu gak apa-apa?"tanya Alya, dengan segera dia menggendong putrinya dan mendudukannya dikursi ruang tamu.
"Bunda sakit"jawab Kayla, bocah kecil itu menangis dipelukan sang bunda.
"Udah jangan nangis ya, biar bunda obatin"kata Alya, dia mengambil kotak obat dan mengoleskan obat merah didahi putrinya.
"Masih sakit?"tanya Alya, yang mendapat gelengan dari Kayla.
"Sekarang bunda anterin kamu ke rumah nenek Surti dulu yuk"kata Alya, Alya selalu menitipkan Kayla dirumah Surti tetangga nya yang begitu baik mau membantu Alya menjaga Kayla.
Alya mengambil tas yang berisi mainan dan juga makanan untuk Kayla, setelah itu dia berjalan sekitar sepuluh langkah dari rumahnya untuk sampai dirumah nenek Surti.
Rumah mereka hanya berjarak satu rumah saja, nek Surti hanya tinggal dengan anak laki-laki nya bernama Yuda, Yuda juga sering membelikan mainan untuk Kayla.
Tok.
Tok.
Tok.
Ceklek.
Kali ini yang membuka pintu bukan Bu Surti melainkan Yuda putra Bu Surti. "Maaf ya al, Ibu gak bisa jaga Kayla ibu lagi sakit"kata Yuda. Alya sedikit kaget mendengar jika Bu Surti sakit.
"Gak apa-apa kok yud, pasti Bu Surti capek gara-gara jagain Kayla. Aku minta maaf ya yud"kata Alya, dia merasa bersalah pada Bu Surti.
"Gak kok Al, lambungnya ibu kumat lagi"jawab Yuda. Akhirnya Alya membawa Kayla pulang kembali, ia bingung bagaimana nasib Kayla saat dia bekerja nanti.
"Apa aku bawa aja ya Kayla"kata Alya, gadis kecil itu sedang duduk didepan televisi yang menyala.
"Kayla, kamu ikut bunda kerja ya hari ini. Tapi kamu harus janji sama bunda gak boleh nakal ya"kata Alya, Kayla gadis kecil itu mengangguk mengerti.
Setiap harinya Alya akan berangkat bekerja menggunakan sepedanya yang sudah usang, sepeda yang dibelikan oleh ayahnya saat dia kelas 6 SD dulu. Sepeda itu masih dia gunakan sampai usianya sudah 21 tahun.
"Pagi mbak"kata Alya pada teman-teman nya bekerja.
"Kok kamu bawa Kayla?"tanya teman Alya, disini teman-teman Alya memang mengetahui jika Alya sudah mempunyai anak, tapi mereka tidak tahu suami Alya ada dimana.
"Yang biasa bantu aku jagain Kayla lagi sakit mbak, jadi aku terpaksa bawa dia"jelas Alya, perempuan didepan Alya mengangguk mengerti.
"Kayla, kamu tungguin bunda disini ya sampai bunda selesai kerjanya. Kamu jangan kemana-mana kamu tunggu disini"kata Alya pada putrinya, Alya meminta Kayla untuk duduk ditempat biasa para karyawan butik beristirahat.
"Iya bunda"jawab Kayla, dia tersenyum kearah Alya, seperti mengetahui kondisi sang bunda yang sedang susah.
Alya segera melakukan pekerjaan nya membersihkan butik kemudian melayani pembeli.
Sesekali Alya menyeka keringat nya yang membasahi dahinya, dia merasa sedikit pusing dikepalanya.
Jam makan siang.
"Kayla kita sholat dulu yuk"ajak Alya pada putri kecilnya, Kayla sangat pintar dia tidak keluar dari ruangan itu.
"Iya bunda"jawab Kayla, mereka melaksanakan sholat Dzuhur dimushola didalam butik itu.
Selesai sholat mereka kembali kedalam rungan itu dan menyantap makan siang mereka.
"Sini biar bunda suapin ya kay"kata Alya, Kayla gadis itu mengangguk-anggukkan kepalanya dan tersenyum lebar.
"Kita makannya ini lagi, gak apa-apa kan kay?"tanya Alya, dia merasa menjadi orang tua yang buruk tidak memberi makanan yang sehat untuk putrinya.
"Gak apa-apa bunda, ini kan enak kayak tadi pagi"jawab Kayla, Alya hanya membawa nasi putih, telur dan tempe juga air putih.
Mereka melahap makan siang mereka dibarengi dengan candaan, Kayla adalah penghibur bagi Alya. Dan sebagai penyemangat Alya.
"Kamu disini dulu ya, nanti jam 4 kita pulang kok"kata Alya, Kayla mengangguk kemudian ia melanjutkan bermain boneka yang dia bawa dari rumah.
"Jangan keluar ya kay"peringat Alya pada putrinya. Untung saja bos nya tidak datang hari ini jadi dia bisa aman membawa Kayla ketempat kerjanya.
Pukul 16.00
Alya bersiap untuk pulang, karena pekerjaan nya sudah selsai. Dia bergegas menghampiri sang anak diruangan tadi.
Alya tersenyum melihat Kayla yang tidur memeluk bonekanya dilantai yang beralaskan karpet. Beruntung sekali dia memilik Kayla dihidupnya.
"Kayla bangun yuk, kita pulang"kata Alya, dengan pelan dia menggoyangkan tubuh kecil Kayla.
Merasa tidurnya terganggu Kayla membuka matanya perlahan, dan dia melihat wajah sang bunda dihadapannya. Senyum kecilnya mengembang saat matanya benar-benar terbuka.
"Kita pulang yuk"kata Alya, Kayla mengangguk tanpa diminta gadis kecil itu memasukkan mainanya kedalam tas.
"Mbak kita pulang dulu ya"kata Alya pada teman-teman nya yang baru saja masuk keruangan itu.
"Iya hati-hati, Babay Kayla"jawab salah satu teman kerja Alya.
"Babay Tante"jawab Kayla, dia gadis yang periang dan sangat manja.
Dengan bercanda diatas sepeda nya Alya dan Kayla membelah jalanan yang padat, jalanan yang menjadi keseharian Alya.
Alya memberhentikan sepeda bututnya disebuah toko, toko yang biasa menjual bahan makanan dan berbaagi bahan kue lainnya.
Alya membeli beras, telur, minyak dan mie instan dan juga tidak lupa beberapa jajanan untuk putrinya.
Ia memang selalu menyediakan mie instan dikontrakkan nya, mereka akan memakan mie instan jika uang yang mereka miliki sudah sangat menipis.
"Yuk sayang kita pulang"Alya menggandeng tangan putri nya, ditangan yang lain dia menenteng belanjaannya.
Kayla tiba-tiba berhenti melangkah, membuat Alya bingung. Gadis kecil itu menatap penjual boneka disebrang jalan, banyak boneka besar ditoko itu.
Setelah memandangi itu Kayla melanjutkan langkahnya yang diikuti oleh Alya, Alya mengerti apa yang dilihat putrinya. Pasti putri kecilnya ingin membeli boneka.
"Kalau besok bunda udah gajian bunda janji bakal beliin boneka buat Kayla"kata Alya. Mata Kayla berbinar menatap sang bunda.
"Beneran?"tanya Kayla memastikan.
"Iya, tapi Kayla harus sabar ya"kata Alya, Kayla mengangguk kecil dengan bibir yang melengkung membentuk senyuman.
Alya kembali melajukan sepedanya menuju kekontrakan, yang sudah dari sepuluh tahun Alya tempati bersama ayah dan kakaknya.
Tapi kini hanya dirinya yang masih disini, ibunya meninggal saat dia berumur 15 tahun, ayahnya meninggal saat dia lulus SMA. Setelah itu kakaknya meninggal 4 tahun lalu.
Alya memasukkan sepedanya kedalam rumah, setelah itu dia memandikan Kayla. Baru dirinya mandi, ini lah hari-hari yang dilewati oleh Alya dan Kayla. Hanya tinggal berdua dikontarkan ini.
"Bunda aku mau jenguk nenek"kata Kayla, dia sangat menyayangi Bu Surti karena sedari kecil Kayla dirawat oleh Bu Surti sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri pilihan Mama(Selesai✓)
General FictionNaila sangat khawatir pada putranya yang bernama Aditya, semua berawal dari Adit yang ditinggalkan oleh tunangan nya tanpa kejelasan dan kepastian. Setelah kejadian itu Adit menutup diri untuk wanita-wanita yang ingin dekat dengan dirinya, dia selal...