"Alya dipanggil Bu Naila tu keruangannya"kata salah satu karyawan yang juga teman Alya. Alya mengangguk kemudian bergegas keruangan Naila.
Tok.
Tok.
Tok.
"Permisi Bu Naila"kata Alya, dia sendiri bingung ada apa Bu Naila memanggilnya.
"Masuk"jawab Naila, Alya mendorong pintu dengan pelan. Didalam sudah ada Naila yang duduk dikursinya.
"Ada apa Bu?"tanya Alya yang masih berdiri.
"Saya ingin bicara sama kamu, duduklah"jawab Naila, Naila adalah tipe orang yang blak-blakan dan langsung pada intinya tidak suka bertele-tele.
Alya langsung menarik kursi didepannya dan menduduki nya. "Saya berniat ingin menjodohkan kamu dengan anak saya Adit"Alya mematung mendengar kan perkataan Naila.
"Ehm, maaf Bu saya ini hanya orang tidak punya, miskin lagi pula saya sudah memiliki anak"jawab Alya. Naila memperhatikan wajah Alya yang menunduk.
"Saya tidak masalah dengan itu"kata Naila, lagi pula dia tidak mempermasalahkan tentang harta.
"Sekali lagi saya minta maaf Bu, saya gak bisa saya ingin merawat anak saya terlebih dahulu"jawab Alya, Naila semakin kagum dengan Alya dia masih muda tapi mau mengemban tugas berat yang seharusnya bukan untuk dirinya.
"Ya baiklah tidak Masalah"kata Naila, Naila juga tidak ingin memaksakan kehendaknya.
"Ya sudah kamu boleh pergi"Alya langsung pamit untuk pergi dari ruangan Naila.
Dia juga tidak menyangka kenapa Naila bisa berniat untuk menjodohkan dirinya dengan putranya.
"Lo Kayla kemana?"tanya Alya saat membuka pintu ruangan yang beberapa hari ini ditempati oleh Kayla.
Dengan panik Alya mencari keberadaan Kayla, dikamar mandi tidak ada didalam butik juga tidak ada. "Mbak tadi liat Kayla gak?"tanya Alya dengan panik.
Dia semakin panik saat mendengar ada suara keras dari luar butik, dan suara orang yang berteriak. semua orang bergegas keluar begitupun dengan Alya.
Matanya membulat, tubuhnya mematung melihat gadis kecil tergeletak ditengah jalan dengan darah keluar dari kepala, banyak yang mengerubungi gadis kecil itu.
"Kayla"teriak Alya, secepat mungkin dia menghampiri putrinya.
"Kayla bangun"teriak Alya kembali, ambulans sudah datang, dengan cepat Kayla dibawa kerumah sakit terdekat dari sini.
"Kayla bangun, ini bunda"kata Alya dengan terisak. Sedari tadi dia menggenggam tangan putrinya.
"Kayla maafin bunda"sambungnya kembali.
Rumah sakit.
"Dok tolong selamatkan anak saya"kata Alya dengan air mata yang mengalir.
"Iya Bu, ibu tunggu sebentar disini"jawab dokter itu.
"Alya"panggil Naila, mendengar kabar kecelakaan putri Alya Naila langsung saja pergi kerumah sakit. Dia juga sangat khawatir dengan keadaan gadis kecil yang sudah mencuri hatinya. Meskipun dia hanya bertemu sekali.
"Bu Naila"Alya memeluk tubuh Naila, dia menumpahkan semua tangisnya.
Dokter keluar dengan satu orang suster" permisi Bu, kita harus melakukan operasi secepatnya pada pasien"Perkataan dokter bagaikan pisau yang menusuk hatinya.
"Hiks, hiks, hiks, aku dapet uang dari mana"kata Alya, nasibnya memang sangat buruk untuk makan sehari-hari saja dia harus menghemat.
Lalu bagaimana dia bisa membayar semua biaya rumah sakit dan operasi untuk putrinya. "Saya akan bayar semua biaya rumah sakit Kayla, tapi dengan satu syarat"kata Naila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri pilihan Mama(Selesai✓)
General FictionNaila sangat khawatir pada putranya yang bernama Aditya, semua berawal dari Adit yang ditinggalkan oleh tunangan nya tanpa kejelasan dan kepastian. Setelah kejadian itu Adit menutup diri untuk wanita-wanita yang ingin dekat dengan dirinya, dia selal...