LAGI

346 25 0
                                    

ting tong...

ting tong...

"loh gak ada orangnya?"

ting tong...

grekk

"gak dikunci?kemana mereka semua?"tanyanya heran sambil melangkah pelan memasuki rumahnya

"papa!!mama!!"jeritnya memanggil

suasana sepi,dan juga lampu tidak dihidupkan cuaca sore ini juga sedikit mendung membuat seri rumah itu menghilang

cahaya yang tamaram tak dapat menjangkau penglihatannya lebih jauh bahwasannya dia tak mengetahui bahwa seseorang tengah terduduk termenung di sofa ruang tamu

"paa?"panggilnya lagi

"maa?"

dia melangkahkan kakinya menuju lantai atas mencoba mencari keberadaan seseorang didalam sana

tapi baru beberapa buah anak tangga dia tapaki,dia seketika mendengar suara isakan tangis yang pelan namun memilukan

dia langsung merinding,memegang tengkuknya yang terasa dingin,"siapa!?"panggilnya sambil mengedarkan pandangannya dari atas tangga ke ruang tamu

kosong

dia tak melihat siapapun,dia mulai menaiki ulang anak tangga tersebut dan sampailag dia di depan kamar

grekk

"kak!"panggilnya,namum tetap sama ekspetasinya tidak terjadi

tidak ada siapapun disana,karena merasa lelah dia mencoba memasuki kamar itu berniat untuk beristirahat"mungkin mereka lagi pergi"ucapnya menyakinkan dirinya bahwa keluarganya saat ini sedang berada diluar rumah

hiksss

suara itu mulai terdengar lagi sampai ketelinga nya,namun terdengar sangat samar

"siapa yang menangis?ini masih sore dan rasanya mengerikan"dengan takut takut dia kembali keluar membawa segenggam vas bunga ditangannya

dengan perlahan dia menuruni tangga dan suara itu semakin dan semakin jelas

sampai dia tak dapat mengelak lagi bahwa suara yang sedari tadi dia dengar berada di depan matanya dengan seorang pria yang tengah duduk menunduk

"siapa kamu!!"ucapnya

pria itu diam,tak lagi menangis namun menolehkan kepalanya kebelakang

"papa?"dia mulai mendatangi pria yang dia panggil papa itu dan duduk disebelahnya dengan raut wajah khawatir

"papa kenapa?ada masalah?"tanya ana pada el

el diam menatap lekat wajah ana,matanya sudah bengkak akibat terlalu banyak menangis

ana mulai menangkup wajah el dan mengelusnya lembut"papa kenapa?coba cerita ke ana"ucapnya pelan

ana sudah menampung air matanya dikelopak,melihat papanya menangis sungguh jujur hatinya juga ikut sakit

"mama kamu sudah meninggalkan kita ana"ucapnya lirih

ana diam,menjauhkan tangannya"papa bohong kan?"tanya ana berbisik mencoba menahan tangis dan juga keterkejutannya

"papa sungguh berkata jujur kali ini,mama kamu sudah tiada"el kembali menunduk,air matanya keluar lagi dan lagi

"maafin papa,maafin papa ana,papa egois,papa salah,papa--papa yang sudah membuat hati mama kamu sakit selama ini--hikss"ucapnya dengan menangis hebat

ana menggeleng keras"papa jangan salahin diri papa sendiri lagi,ini sudah takdir tuhan pa,mama juga udah tenang disana"ana juga sama tak dapat menahan air matanya lagi

"papa salah ana--papa salah!!kakak kamu sudah tidak mau mengganggap papa lagi,dia meninggalkan papa"

"kak tay pergi?"

el mengangguk pelan,

ana diam

ana tau ini sangat berat untuk tay terima,pertama dirinya selalu saja salah dimata el selalu dipaksa ini dan itu,kedua tay itu tidak akan pernah ikhlas kalau el menyakiti hati zilan apalagi dengan kata kata kasarnya yang selalu ia lotarkan

dan yang paling membuat tay sakit hati dengan el ialah dikeadaan zilan meninggal pun el tak tau apapun tentangnya

"kak tay cuman mau nenangin pikirannya aja pa,papa jangan terlalu mikirin ini,nanti papa ikut sakit"

"papa harus menebus semua kesalahan papa ana,papa harus yakinin kakak kamu agar dia kembali pada kita"

"papa tau kan kak tay itu orang nya keras pa,sekeras apapun papa buat yakinin kak tay lagi,dia gak akan pasti mau buat balik kesini,karena semua salah papa"ucapnya ikut menyalahkan papanya

el menoleh kearah ana"maafin papa--maafin papa-papa mohon kamu jangan ninggalin papa,papa udah gak punya siapa siapa lagi"

"GAK BISA!!"suara bentakan itu terdengar dari arah pintu masuk

ana dan el menoleh kearah yang sama dan mendapati tay yang sedang mengenggam helmnya kuat

"aku akan bawa ana,papa gak punya hak lagi buat ngasuh dia"katanya menekankan,

sekarang tay benci dengan semua yang bersangkutan dengan el,apapun itu,hak miliknya harus ia ambil

termasuk ana,adiknya perempuan satu satunya

ana mulai mendatangi tay dan memegang lengannya"kak tay jangan gitu,papa udah mengakui kesalahannya,kit--"

"ana,lo gak usah bela dia,sekarang lo tinggal sama gw,biar dia urus dirinya sendiri,selama ini dia bisa kan tanpa kita"ucap tay tapi matanya menatap tajam el yang juga sama sedang menatapnya

el menggeleng pelan"tay jangan bawa ana,biar dia sama papa ya?papa gak punya siapa siapa lagi selain kalian"

"kalian?papa masi nganggap kami anak papa?hebat ya pa,setelah semua yang udah papa buat sama kami dan mama?"tay tersenyum smirk kemudian mengenggam tangan ana

"ana ayo kita pergi dari sini"tay menarik ana keluar dan ana berontak

"kak tay lepasin!!kak tay kasian papa kak!!kak tay!!"tapi nihil pengangan tangan tay terlalu kuat sampai ana meringis sakit

"kak tay!ana mohon kali ini ke kakak,maafin papa kak,papa udah ngakuin kesalahannya"

tay terus menarik ana hingga sampai di depan pintu"kak tay egois!!"jerit ana membuat langkah tay berhenti

tay memejamkan matanya sebentar lalu berbalik kebelakang"gw egois?"tunjuknya pada dirinya sendiri

"iya kak tay egois!papa lagi butuh kita kak,kasian papa kalo sampai kita tinggal begini!!"jerit ana sambil melepas tangannya dari genggaman tay

tay menghembuskan nafasnya kasar"lalu apa selama ini papa juga kasian sama kita?sama mama?kita selalu disakitin sama papa,lo gak ingat gimana mama nangis tiap malam gara gara papa"

"lo gak ingat!lo lupa semuanya?papa yang udah buat mama pergi!dia yang udah buat mama gak bersama kita lagi ana!!

"bahkan lo gak tau kan dikeadaanya mama terbaring dirumah sakit aja papa gak tau apa apa!gimana sakitnya gw liat mama kayak gitu!!"

"dan gw egois karena lo ana,lo adik gw,lo tanggung jawab gw sekarang,lo gak liat gimana papa main sama cewe diluar sama,lo mau jadi kaya dia--"

plakk

"kak tay!!!!"

tay tertoleh kesamping karena mendapat tamparan dari ana

baru kali ini,baru kali ini hati tay begitu sakit mendapati tamparan dari ana

kemana ana yang selama ini yang selalu lembut dan baik padanya"oke gw ngerti maksud lo"

tay tersenyum tipis"lo sayang kan sama dia,lo gak mau ninggalin dia kan?oke bakal gw turutin kemauan lo saat ini"

tay tersenyum kecut"mulai sekarang lo juga jangan pernah datang kedepan gw,sekarang juga lo udah bebas hidup sama papa,semoga lo gak jadi kaya dia ana,lo ingat itu"lalu tay beranjak pergi membawa motor besarnya

ana diam,memandangi tay yang mulai menghilang lalu dia juga mulai menangis tergugu

CLOSED ANGEL | TAYNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang