jadi dia?

5.5K 506 11
                                    

"Jadi dia yang namanya Jake?"ucap Oma bertanya pada Velyna yang terlihat tengah memandangi jalanan kota di sebelah kirinya.

Sadar kalau dirinya diajak berbicara, Velyna menoleh dengan kening mengkerut.

"Iya oma."

"Tampan ya?"

"Oma, kenapa?"Velyna masih tidak mengerti apa maksud oma nya ini.

"Oma cuma menyayangkan sikap anak laki-laki itu. Dia anak yang tampan, hanya saja hatinya tidak setampan wajah nya. Sangat disayangkan."

Velyna menunduk. Dia mengerti sekarang maksud oma nya.

"Velyn, oma minta kamu stop bertemu sama dia. Pastikan perasaan mu sudah hilang sepenuhnya sama lelaki itu. Jangan sekali-kali kamu berhubungan dengan dia. Oma gak suka cucu Oma ini tersakiti. Paham Velyna?"

"Oma, kenapa harus kaya gini? Velyna gak bisa janji untuk gak ketemu sama kak Jake. Mau bagaimanapun, Velyna sama kak Jake itu masih satu kampus dan fakultas kami berseberangan terlebih banyak fasilitas kampus kami yang saling bersebelahan. Kalo Oma minta Velyna berhenti untuk bertemu sama kak Jake, Velyna rasa itu satu hal yang sulit Oma, maaf."

"Bukan sulit, kamu nya saja yang memangnya tidak mau. Oke oma gak akan larang kamu bertemu sama dia asalkan tanpa disengaja. Ingat Velyna, kamu jangan sampai masih menyimpan perasaan cinta mu itu untuk lelaki seperti dia."

"Iya oma, Velyna paham."

Oma tersenyum lembut. Mendekap hangat tubuh mungil cucu nya untuk memberikan kekuatan.

"Oma yakin suatu saat cucu Oma ini akan mendapati laki-laki yang lebih baik dari dia."

"Amen, Oma. Oh iya, Oma apa papi sama mami ada nelepon?"

"Belum ada sayang, mungkin mereka masih ada kerjaan. Yang sabar ya? Oma pastikan hari ini juga orangtua mu itu ada menelpon."

Velyna mengangguk. Berpura-pura tersenyum seakan dirinya baik-baik saja. Velyna rindu dengan kedua orangtuanya yang super sibuk itu. Kenapa papi dan mami nya sibuk sekali? Apakah mereka lupa akan dirinya yang terus menunggu kabar dari keduanya?

"Cucu Oma gak boleh sedih. Papi sama mami mu itu sayang sama kamu, mereka hanya sedang disibukkan oleh kerjaannya saja. Oma yakin, papi dan mami mu juga sangat merindukan kamu."

"Iya Oma."

"Kita pergi belanja bagaimana? Oma belikan apapun yang Velyna mau di mall nanti."

"Boleh Oma?"

"Boleh dong. Apapun yang Velyna mau akan Oma berikan yang penting cucu Oma ini tidak lagi bersedih."Oma sambil tersenyum lebar pada Velyna.

"Oma, makasih udah selalu ada untuk Velyna."

"Tidak perlu berterimakasih. Velyna itu cucu kesayangan Oma. Oma tidak bisa melihat cucu Oma ini merasa kesepian. Oma akan selalu berusaha membuat Velyna bahagia. Velyna ini cucu Oma satu-satunya yang sangat Oma sayangi."

....

Jake menghela nafas. Matanya mengedar memandang sekitar yang nampak begitu sepi dan terasa dingin. Rumah besar tempatnya tumbuh itu sama sekali tak terasa hangat Jake rasakan.

"Jake pulang,"ucapnya dengan suara menggema.

Jake terkekeh miris ketika tidak mendengar sahutan satupun dari dalam sana. Memang siapa yang mau repot-repot menyambut dirinya yang tak di inginkan ini?

Jake mendudukkan tubuhnya pada sofa ruang tamu, kepalanya mendongak mengarah langit-langit ruang dengan kedua mata terpejam dan nafasnya memburu. Jake terdiam dalam keheningan rumah hingga suara seorang wanita paruh baya terdengar ditelinga. Dia bi Lastri, seorang yang di pekerjakan papa nya untuk mengurus rumah ini.

"Aden? Aden punten, Aden teh kenapa tidur disini? Aden teh baru sampe rumah ya? Maaf bibi gak sadar kalo Aden udah pulang. Makan dulu ya? Bibi udah masak ayam kecap kesukaannya Aden "

"Iya Bi, makasih ya. Maaf Jake ngerepotin bibi terus."

"Ngerepotin naon si Aden meni ngaco pisan,"ucap bi Lastri membuat Jake tersenyum.

"Jake mau mandi dulu ya bi. Nanti Jake makan kalo udah mandi."

"Iya sok atuh Den mau mandi dulu mah."

Bi Lastri mempersilahkan Jake untuk mandi lebih dulu baru makan. Bi Lastri terus memperhatikan setiap langkah Jake yang perlahan menjauh hingga menghilang dengan tatapan sayunya merasa sedih. Bi Lastri paham kalau ada sesuatu yang tak beres tengah Jake pikirkan. Bi Lastri ini sudah bekerja sedari Jake masih berusia sekitar 2 minggu kala itu. Jake yang masih terlihat sangat kecil dan kulitnya memerah layaknya bayi baru lahir. Tumbuh kembangnya Jake selalu bi Lastri perhatikan. Bisa dibilang bi Lastri ini seperti ibu kedua untuk Jake. Menurutnya, bi Lastri ini lebih pengertian dan sayang padanya dari pada Ibu kandungnya sendiri.

...

...
Tbc

Maaf, Lemon baru sempet update hari ini😔🙏🏻


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[On Going] I Like U| NoMin GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang