"udah deh, dari pada si Jake gak fokus terus mainnya mending tunda aja kita tanding."ucap Hazra yang diangguki tim yang lain.
"Sorry guys."Jake dengan tatapan matanya merasa bersalah.
"Santai udah. Dari pada mainnya gak bener mending tunda biar lo bisa istirahat."
Jake mengangguk. Berjalan menuju tribun bagian tengah tepat di mana tas nya berada di sana dan diikuti temannya yang lain. Mereka duduk sebelum nanti membubarkan diri.
"Jake, gua mau tanya sama lo dan gua harap lo bisa jujur sama perasaan lo."
"Kenapa?"
"Tentang perasaan lo ke Velyna, itu sebenernya gimana? Lo ngerasa ada yang aneh gak sih setelah dia menjauh kaya gini?"
Jake terdiam selama beberapa detik. Kepalanya menunduk dengan tangan bertaut di antara kedua kakinya.
"Udah gua bilang gua bingung. Gua bingung sama perasaan gua sendiri. Gua bingung saat gua mulai ngerasa aneh sama perubahan Velyna. Gua bingung kenapa gua begini. Padahal Velyna menjauh juga karena gua yang minta."
"Bro, gua yakin lo tuh sebenernya suka sama Velyna tapi lo mencoba untuk denial. Lo denial karena lo takut kan?"
Jake diam. Apa benar kata Martin kalau dirinya itu sedang merasa denial?
"Gak mungkin. Atas dasar apa gua ngerasa takut?"ucap Jake sambil terkekeh mencoba mengelak.
Martin dan Hazra saling berpandangan beberapa detik.
"Sorry gua bilang gini. Lo mungkin takut karena dari awal lo selalu terbayang kegagalan hubungan orangtua lo. Jake, lo gak bisa selamanya terjebak di sana, lo harus berpikir kedepannya. Jangan lo samakan kegagalan hubungan orangtua lo itu sama hubungan lo saat ini. Jadiin kegagalan orangtua lo itu sebagai pelajaran. Gak selamanya lo akan hidup sendiri, Jake."Jake masih diam. Keningnya mengkerut dengan tatapan matanya yang tajam menatap aspal lapangan.
"Gua harap lo bisa minta maaf ke Velyna. Minta maaf soal kelakuan lo yang jujur gua akui itu kasar. Jangan jadi berengsek Jake, gua tahu lo orangnya gak begitu. Kalo suka, bilang suka dan mulai kejar dia jangan sampe lepas atau lo bakalan nyesel dikemudian hari."ucap Hazra sebelum setelahnya beranjak pergi meninggalkan Jake di sana sendirian karena yang lainpun justru mengekori Hazra pergi.
"Balik Jake, lo mau nginep di sini?!"pekik Martin mengingatkan Jake ketika tubuhnya sudah berada jauh dari Lapangan.
....
Sore harinya, entah takdir seperti apa yang membuat Velyna bertemu Jake saat dirinya berada di supermarket untuk membeli cemilan dan beberapa buah serta sayur dan daging.
Saat sedang berada di rak cemilan, Velyna dikejutkan oleh kehadiran Jake yang berdiri tepat di belakang tubuhnya hendak mengambil cassava chips tepat di atas potato chips pilihan Velyna. Ada getaran aneh yang keduanya rasakan saat berada dijarak yang sangat dekat seperti ini.
Velyna berdehem, mencoba menetralkan detak jantungnya yang bertalu lebih cepat dari biasanya. Sedangkan Jake, entah kenapa pria itu tidak juga beranjak dari posisinya padahal apa yang ia mau sudah di tangannya.
Hingga sebuah suara mengintrupsi keduanya yang langsung membuat Jake bergeser dengan cepat. Velyna yang sadar kalau Jake telah bergeser itu langsung berlari menghampiri sang nenek yang sudah memasang wajah tak bersahabat menatap pada Jake.
"Oma."pekik Velyna dengan senyum di wajahnya.
"Sudah selesai ambil snack nya?"
"Udah oma."
Oma tersenyum. Mengelus kepala Velyna dengan sayang. Matanya kembali melirik tajam pada Jake yang masih berada di sana.
"Kamu kenal dia?"ucap oma bertanya pada Velyna.
"Gak oma, Velyn gak kenal. Ayo oma kita langsung bayar aja."
"Tunggu sebentar ya, cucu oma. Nama kamu siapa?"oma beralih bertanya pada Jake.
Jake yang ditanya itu jelas terkejut.
"Saya Jake, buk."
"Oh jadi kamu yang namanya Jake?"oma dengan nada sinis. Bibir nya menyunggingkan sebuah senyum tipis yang nampak sinis tak bersahabat.
"Iya buk."sahut Jake kikuk.
"Tampan, tapi tidak dengan hatinya. Saya harap kamu segera sadar apa yang sudah kamu lakukan terhadap cucu saya. Jangan jadi berengsek nak. Jangan jadi laki-laki yang pecundang. Laki-laki baik, tidak pernah bisa meninggikan suaranya pada seorang perempuan. Selamat tinggal."
Jake menunduk malu. Dia sadar kalau dirinya memang berengsek. Dirinya jahat terhadap Velyna yang hanya berusaha mendekatinya saj dengan cara yang baik, tak lebih. Tapi, kenapa dirinya harus bersikap begitu jahat pada Velyna?
"Velyna, maaf."gumam Jake menatap terus kepergian Velyna di depannya yang mulai menjauh bersama nenek nya.
////
TBCSedikit banget ya part nya? Mau Lemon tambahin cuma takut alur nya berubah dari yang asli. Maaf ya😔🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
[On Going] I Like U| NoMin GS
Hayran KurguJudul awal Love Me > I Like U Salahkah Velyna menaruh hati pada Jake? Ketika Velyna berusaha mengejar cintanya Jake, justru pria itu malah mendorongnya menjauh hingga Velyna merasa lelah sendiri. Namun ketika rasa lelah itu muncul, kenapa Jake malah...