7

17.7K 3.5K 2K
                                    

Vote dulu sebelum baca, kak~

Pagi ini Yoga lebih protektif ngejagain Tilaar. Mau duduk aja Tilaar disuruh pelan-pelan. Soalnya tadi Yoga dapet pesan dari papanya Tilaar buat jagain Tilaar sebaik mungkin sebagai mana Satria jagain Gerall dulu.

"Pelan-pelan aja, laar duduknya." Yoga megangin Tilaar.

"Biasa aja!" Tilaar ngedorong Yoga. "Lu ngurus gua kaya ngurus lansia."

"Kan lu lagi hamil."

"Hah?! Hamil?" Sahut cewe di dalam kelas mereka.

"Iya, Tilaar hamil lemak daging yang tadi pagi dia makan." Yoga ketawa canggung.

"Bego," desis Tilaar.

"Maaf, gak sengaja."

"Hai, Yoga." Bisikan berat menyapa pendengaran Yoga seiring terasanya remasan di pantat.

"Ugh!" Yoga balik badan dan mendapati muka Vano.

"Kangen, gak?" Tanpa malu-malu Vano narik pinggul Yoga, tangannya dikalungkan di sana.

"Lu gak papa tadi malem?"

"Menurut lu? Kalo gua kenapa-napa gua gak bakal bisa ngeremes pantat sexy lu pagi ini."

"Um, bener juga." Yoga pengen lepas dari Vano tapi pelukan cowo itu erat banget.

"Khawatir, ya?"

Yoga salting ditanyain kaya gitu. Mukanya jadi merah. "Lumayan..."

"Gua baik-baik aja." Vano nyentuh rahang Yoga lalu tanpa aba-aba cowo itu nyium bibir Yoga ngebikin semua yang ada di dalam kelas shock termasuk Arlan yang baru aja dateng.

"Yoga..."

"Yoga!" Arlan narik Yoga alias ngelepas paksa ciuman dua cowo di depannya. "Lu gak papa, yog? Gila lu, van ini sekolah!"

"Apa, sih lu bacot banget, ganggu aja!" Yang marah ini bukan Vano justru Yoga.

"Yog, gua nolongin lu."

"Halah, ngerusak suasana. Mending lu pergi, dah." Yoga ngedorong Arlan. Yang didorong ngerasa gak percaya dapat perlakuan kaya gitu dari Yoga. Tapi, apa mau dikata, Arlan beneran pergi dari kelas dia milih buat ke deket gudang sekolah aja.

Vano senyum puas. "Galak." Cowo itu nyubit pelan pipi Yoga.

"Kesel sama Arlan, dia selalu kaya gitu."

"Bener, dia selalu ganggu kita. Mau lanjut di toilet?"

"Gak buat hari ini, lagi gak mood." Yoga ngedudukin meja Tilaar. Si Tilaar sendiri lagi asik vc-an sama Rakha padahal mereka masih satu sekolah, pasangan aneh.
.

.

.

.

.

Di dekat gudang, Arlan duduk sambil ngisap rokoknya. Sesekali dia nyungkilin tanah. Arlan ngehela nafas dalam. "Kok Yoga gituin gua, ya?"

Arlan mejamin mata sambil nyender di tembok gudang. Niatnya pengen nenangin diri tapi setiap merem dia selalu kebayang Yoga ciuman sama Vano tadi.

"Kenapa harus kebayang mulu, dah!" Arlan jadi kesel sama dirinya sendiri. Dia nyoba mikirin hal lain sambil terus ngerokok. Tapi justru congkelan yang dia bikin di tanah ngukir nama Yoga.

"Yoga? What the– argh! Shit." Arlan ngebuang rokoknya sambil mijit pelipis. Hatinya makin lama makin sesak. Bukan karna asap rokok tapi karna kejadian nyebelin barusan.

Samar {BXB} (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang