"woy masih pagi loh udh ngebucin aja lo pada" ini dia si toa Rifcha Myra, panggilannya Icha, dasar Icha
"sibuk amat lo, jomblo yaa eww" ini Laura finns, panggilannya Ura, rada aneh sih tapi yaudah lah ya
"wess temen jomblo gw" itu sudah pasti Elsie , iya itu Elsie yg barusan ngomong sama Icha
"ada pr ga El?"
"seloww man, no ada for today"
"pantesan manusia-manusia disana pada NGEBUCIN" Icha sengaja menekan di kalimat itu agar didengar para BUCIN
"gimana kabar mas crush El?"
"puji Tuhan masih hidup" ucapku malas
"tadi aja bilang pas temen jomblo gw semangat lu, giliran ditanyain crushnya loyo. Ada apa gerangan sih mbak?"
"dia... udah punya pacar lagi" ucapku sambil mengembuskan nafas panjang
"anji**" sensor
"udah biasa"
"yaelah lu udh tau cowoknya suka sama cewek lain, tp lu masih aja ngarep"
"yah mau gimana urusan hati ini loh"
"udah deh El mending lu cari yang lain aja. Ga bosen apa lu sejak usia dini loh lu suka sama dia tp ga digubris sama sekali"
"yah gapapa lah, semuanya butuh waktu"
"pala lu waktu, ini udh mau seabad loh El tolonglah"
Kring-kring
"udhlah udh masuk nih"
"kesel gw sama lu" Lalu Icha langsung pergi menuju kursinya
Setelah mata pelajaran pertama selesai semua murid berhamburan ingin pergi ke kantin
"Icha, Icha sayang" ucap Elsie dengan nada buaya yang menggoda
"apasi?"
"kantin yuk, gw traktir"
"gw mau bakso, bakwan, sama es krim" kata Icha dan langsung menggandeng lengan El
"kalau makan aja langsung mau"
Di kantin
"yaampun kenyangnya" ucap Icha dengan memegangi perutnya
"yah kenyang lah apalagi gratis uyy"
"lah kalau ada rezeki ga mungkin ditolak mbak" ucap Icha cengengesan
"eh El nanti lo masih mau nnton Josua main basket dulu?"
"iya knpa?"
"gw kayaknya ga bisa nemenin lo El, soalnya gw mau lamaran"
"apaansi"
"gw serius, maafin gw yah El selama ini gw bohong sama lo"
"lo serius?"
"iya El, gw udh bilang ke calon suami gw kalau gw bisanya tuh setelah tamat SMA tapi dia ngebet bgt El" ucap Icha seraya menangis
"yaampun, jahat bgt sih. Siapa calon suami lo?"
"ohm pawat"
Elsie menatap datar Icha
"El sorry yaa" ucap Icha dgn nyali yg sdh menciut
"Langit bisakah kau turunkan pistol dengan peluru, aku ingin menembak temanku" ucap Elsie dengan senyuman mematikan
"hahaha El are you okay?" ucap Icha dengan nada membagongkan
"i'm ok, siapkan mental anda ya"
"El"
"apasi ic- eh Josua" ucap Elsie gugup karena tiba-tiba Josua datang
"gw mau ngomong sama lo"
"oh oke"
"semangat" ucap Icha berbisik
"bi ei bi ai" ucap Elsie dan langsung pergi mengikuti Josua
Rooftop
"jangan datang ke tempat gw latihan basket lagi" ucap Josua dingin
"kenapa?"
"gw ga suka"
"yah kenapa ga suka?"
"susah yah ngomong sama lo, kalau gw bilang ga suka yah ga suka" ucap Josua rada ngegas
"yah biasa aja dong, gw kan cuma nanya" ucap Elsie menahan sedikit air matanya
"lo gamau gw datang karena pacar lo?" sambung Elsie
"kalau iya kenapa?"
"oh yaudah, nanti gw bakalan tetep datang"
"keras kepala bgt sih lo jadi cewek" ucap Josua dengan nada marah
"apaan sih lo, gini deh lo pikir selama ini gw ke lapangan basket buat liatin lo?, geer bgt tau ga sih"
"hahaha emangnya lo mau liatin siapa lagi selain gw?"
"eww pedenya diturunin dikit yaa"
"terus lo mau liatin siapa?"
"ehh itu hmm"
"siapa, jgn ehm hmm doang"
"Leo, gw mau liatin leo" ucap Elsie asal
astaga gw kenal aja kaga, cuma pernah denger namanya doang, pengen join suara hati istri deh kayaknya gw- ucap Elsie dalam hati
Dengan hati yang panas Josua langsung pergi meninggalkan Elsie yang sedih plus bingung masalah Leo
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Thank you buat yang udah baca jangan lupa comment & vote nya yah:)
Next ➡️➡️➡️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Scenario
Teen Fictiondisatu sisi Elsie punya perasaan kepada mas "crush" sudah lama tapi tidak pernah terbalas di satu sisi lainnya ada lelaki "dingin tapi panas" yang Elsie tidak tahu apa maksud dari perasaanya ini Elsie merasa lebih nyaman bersama lelaki "dingin tapi...