Bagian 3

1.6K 26 1
                                    

Hey guys...jangan lupa vote nya setelah membaca!!!

Ya, anggap aja itu sebuah pengganti ucapan terima kasih kalian kepada author. Terima kasih

Happy Reading

###

Cahaya matahari mulai menusuk melewati gorden jendela. Perempuan itu menggeliat, seakan tubuhnya akan hancur. Saat Michel tersadar, ia melihat sekeliling ruangan tempatnya tertidur dan tahu kalau itu bukan kamar apartemennya. Ia berusaha bangun dari ranjang namun tidak bisa karena kaki dan tangannya terikat di setiap sudut ranjang, posisinya sekarang terlentang dengan kaki mengangkang.

Michel dituntut agar tidak mudah pantang menyerah, tangannya berusaha melepaskan ikatan itu, bahkan ia sampai melukai pergelangan tangannya karena kuatnya ikatan.

Suara langkah kaki berjalan mampu membuat Michel membeku mendengarnya, ia yakin kalau itu langkah kaki laki-laki. Menatap was-was ke arah datangnya suara dan matanya terbelahak lebar.

"Steve?" Tanya Michel tak percaya.

"Ternyata kamu sudah bangun?" Tanya laki-laki itu dengan suara beratnya. Sementara Michel terus menatap laki-laki yang notabene adalah kenalannya sendiri.

"Apa yang kamu lakukan padaku?" Tanya Michel dingin menahan emosinya. Laki-laki itu hanya menyeringai melihat tatapan wanita di depannya.

"Sayang...jangan emosi begitu padaku. Aku hanya ingin membuatmu bahagia" Jawab Steve santai disertai nada manjanya.

"Apa yang kau inginkan dariku? Apa semua aset itu masih kurang? Lepaskan aku!" Bentak Michel yang kembali menggerak-gerakkan tangannya berusaha melepas ikatan itu. Lantas Steve mendekatinya dan duduk dipinggir ranjang.

"Ssst..jangan lakukan itu!!! Kau akan menyakiti dirimu. Tali itu terlalu kuat jadi kau tak akan bisa melepasnya. Aku tak menginginkanmu lagi, Michel!! Yap, aku akan menjualmu. Dan mulai sekarang jangan harap bertemu denganku lagi." Steve tersenyum manis, namun Michel yang mendengar penuturannya terbelalak. Sekarang ia tahu kalau Steve benar-benar menghianatinya

"Jangan! Kamu tidak bisa melakukan ini padaku! Lepaskan aku! Kamu orang kepercayaanku, Steve., bagaimana mungkin kamu bisa melakukan ini." Ucap Michel matanya berbinar. Steve pun tertawa terbahak-bahak.

"Kepercayaan? Ya ya ya itu menurutmu. Tapi, dibelakang itu. Aku menginginkan kekuasaanmu. Bertahun-tahun lamanya aku merencanakan ini, dan pada akhirnya kau terjebak perangkapku."

"Brengsek! Lepaskan aku! Keparat kau Steve. Dasar penjilat. Betapa hinanya kau, keparat! Aku akan membalas dendam padamu. Sekali lagi, lepaskan aku!" Bentak Michel.

Steve pun mulai geram mendengar rengekan Michel. Ia tidak suka mendengar Michel merengek dan merengek. Dipikirannya, Michel hanyalah alat untuk mencapai kesuksesannya, dan itu berhasil. Lantas ia ke atas ranjang dan menaiki tubuh Michel. Ia duduk diatas perut rata Michel yang mencoba berontak tapi tidak membuahkan hasil.

"Hahaha... Betapa gemilangnya rencanaku selama ini. Karena aku, David Orlando hilang tanpa jejak. Bahkan kini dirinya tidak lebih manusia lemah dan rapuh. Kau seperti pelacur Michel!!" Ucap Steve mengolok-ngolok Michel di bawahnya, sementara itu mata Michel kembali terbelahak mendengar kebenaran Steve.

"Kau!! Jadi kau yang melakukan ini. Dan sengaja memaksaku melakukan operasi itu. Dasar bajingan!! Keparat Steve!! Aku tidak akan mengampuni mu" Ucap Michel mengeluarkan segala emosinya sambil meludah ke arah Steve.

"Iya, itu benar. Aku tahu semua perkataanku akan kau turuti, meskipun sangat beresiko padamu. Sungguh taktik yang sempurna bukan?" Ucap Michel dengan seringai diwajahnya, dan Michel menatap mata Steve sedang menatap tubuhnya yang hanya tertutup gaun tidur tipis miliknya.

Lost MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang